Apakah Zionis Israel Tidak Memiliki Peran Dalam Konflik Libya

apakah Zionis Yahudi (Israel) tidak memiliki peran apa-apa dalam permasalahan Libya? Karena dalam pemberitaan yang berkembang, media-media Barat kadung menyoroti peran Amerika Serikat beserta NATO dalam arus konflik di negara kaya minyak tersebut. Padahal kalau kita teliti secara mendalam, kontribusi Israel dalam konflik di Libya cukup tinggi.

Bukti nyata itu sudah jauh-jauh hari dilakukan oleh Zionis Yahudi untuk melobi Amerika melakukan penyerangan dan mendukung para pemberontak Libya. Salah satunya, dimainkan oleh senator AS, Joseph Lieberman, seorang aktor lobi Yahudi, yang menulis sebuah resolusi agar Amerika Serikat mengakui dewan pemberontak Libya sebagai pemerintah yang sah seperti yang telah Perancis lakukan.

Israel adalah Negara yang sangat bekepentingan terhadap isu Libya. Dalam skenario-nya, Israel memang berupaya menjadikan Libya sebagai basis pertahanan Zionis untuk memuluskan rencana mereka menguasai basis Geopolitik Timur Tengah. Dengan menguasai Libya, Mesir, Tunisia, Al Jazair, Somalia, dan Sudan, berarti Israel akan mengukuhkan jalur kekuatan ekonomi zionis di bagian Afrika.

Israel juga menyokong kedua fihak yang tengah berseteru di Libya, baik pasukan koalisi maupun basis kelompok pro Gaddafi. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, misalnya, bersama Menteri Pertahanan Ehud Barak serta Menteri Luar Negeri Avigdor Lieberman, mereka pernah mengadakan pertemuan tripartit pada 18 Februari dan menghasilkan keputusan merekrut tentara bayaran Afrika untuk bersama-sama pasukan pro-Gaddafi melawan para demonstran Libya.

Maka tak heran, juru bicara oposisi Libya, Ahmad Shabani adalah orang yang tergolong dekat dengan Israel. Kepada Koran Hareetz Israel, (2/8/11), ia pernah meminta Israel untuk turun tangan menengahi kondisi yang berkecamuk di Libya. “Kami meminta Israel menggunakan pengaruhnya di masyarakat internasional untuk mengakhiri rezim tirani Gaddafi dan keluarganya,” katanya.

Sebaliknya bukti keterlibatan Israel di tubuh pasukan pro Gaddafi juga bukan isapan jempol semata. Pasukan oposisi Libya di Misratah pernah menunjukkan fakta yang mengejutkan. Mereka menemukan senjata yang berhasil disita dari pendukung Gaddafi yang jelas-jelas menunjukkan produksi buatan Israel.

Kabar mengenai hubungan pemerintahan Gaddafi dengan zionis Israel memang sudah lama beredar. Pada tahun 2007, misalnya, rezim Gaddafi pernah menawarkan sejumlah besar uang untuk pembentukan sebuah “partai politik Libya” yang akan maju dalam pemilu Knesset Israel pada tahun 2009 lalu. Gaddafi sendiri disinyalir masih memiliki darah keturunan Yahudi.

Lantas pertanyaannya adalah mengapa Israel seakan-akan berdiri dalam dua arus pusara konflik antara milisi Pro Gaddafi dengan kaum oposisi? Dalam analisa saya, minimal ada dua kepentingan dibalik itu semua. Pertama, Israel pada dasarnya bukan pada posisi untuk bermaksud mendukung rezim Gaddafi, namun semata-mata bertujuan untuk mengadu domba antara sesama muslim di Libya.

Analisa kedua adalah Israel tahu betul sebuah kekuatan milisi muslim lainnya akan sangat berpotensi memimpin Libya setelah Gaddafi tumbang. Bayangkan Libya adalah negara Timur Tengah yang berpotensi menyiptakan basis-basis mujahidin untuk melawan hegemoni Israel.

Darna, misalnya, adalah kota di Libya timur yang merupakan basis Islamis terkuat yang pada tahun 90-an pernah melancarkan kudeta yang gagal atas pemerintahan Gaddafi. Dari kota inilah sebagian besar mujahidin Libya yang berada di medan jihad di seluruh dunia berasal. Hingga Almarhum Abu Musab Zarqawy pernah mengatakan ingin mengunjungi Darna karena hanya dari kota inilah lahir ratusan jihadi di Irak.

Maka itu bagaimanapun Israel harus bisa memastikan, oposisi yang nanti naik tidak memiliki ideologi dakwah-jihadi untuk menggantikan seluruh tata nilai di Libya dengan sistem Islam. Karenanya, tak heran Israel akan terus mendekati pasukan oposisi untuk tunduk.

Bahkan Juni lalu, penulis Prancis yang dekat dengan Zionis, Bernard-Henry Levi kepada NTC di Benghazi, sudah meyakinkan pihak oposisi anti-Gaddafi (NTC) untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Israel demi memastikan keberlangsungan dukungan NATO. Ia secara teang benderang menyatakan bahwa jika menang atas pasukan Gaddafi, pihak oposisi akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel. Allahua'lam.

(Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi)

10 Desain Sempurna Pada Bumi, Bukti Kesempurnaan Tuhan Sang Pencipta

Salah satu temuan mutakhir di dunia sains yang menjadi buah bibir di kalangan ilmuwan adalah apa yang disebut prinsip antropis.


Prinsip ini mengungkapkan bahwa setiap detail yang terdapat di alam semesta telah dirancang dengan ketepatan yang sempurna untuk memungkinkan manusia hidup. Contoh kecil dari prinsip antropis ini dapat kita temukan pada fakta-fakta yang berkaitan dengan keberadaan bumi.


Dalam hal ini, seorang astronom amerika Hugh Ross dalam bukunya yang berjudul ‘The Fingerprint of God, Recent Scientific Discoveries Reveal The Unmistakable Identitiy of The Creator’ telah membuat daftarnya sendiri sebagai berikut.


1. Jarak bumi dengan matahari


Jarak matahari ke bumi adalah 149.669.000 kilometer (atau 93.000.000 mil). Jarak ini dikenal sebagai satuan astronomi dan biasa dibulatkan (untuk penyederhanaan hitungan) menjadi 148 juta km.




Dibandingkan dengan bumi, diameter matahari kira-kira 112 kalinya. Gaya tarik matahari kira-kira 30 kali gaya tarik bumi. Sinar matahari menempuh masa 8 menit untuk sampai ke bumi.


Jika lebih jauh:

Planet bumi akan terlalu dingin bagi siklus air yang stabil.


Jika lebih dekat:

Planet bumi akan terlalu panas bagi siklus air yang stabil


2. Gravitasi di permukaan bumi



Gravitasi permukaan dari sebuah obyek astronomi (planet, bintang, dll) adalah percepatan gravitasi yang berlaku pada permukaan obyek tersebut. Gravitasi permukaan bergantung pada massa dan radius obyek tersebut. Seringkali gravitasi permukaan dinyatakan sebagai rasio dengan ketentuan yang berlaku di bumi.


Jika lebih kuat:


Atmosfer bumi akan menahan terlalu banyak gas beracun (amoniak dan methana)


Jika lebih lemah:

Atmosfer bumi akan terlalu tipis karena banyak kehilangan udara


3. Periode rotasi bumi



Rotasi bumi merujuk pada gerakan berputar planet bumi pada sumbunya dan gerakan di orbitnya mengelilingi matahari.


Jika lebih lama:

Perbedaan suhu pada siang dan malam hari terlalu besar



Jika lebih cepat:



Kecepatan angin pada atmosfer terlalu tinggi


4. Albedo



Albedo merupakan sebuah besaran yang menggambarkan perbandingan antara sinar matahari yang tiba di permukaan bumi dan yang dipantulkan kembali ke angkasa dengan terjadi perubahan panjang gelombang (outgoing longwave radiation).


Perbedaan panjang gelombang antara yang datang dan yang dipantulkan dapat dikaitkan dengan seberapa besar energi matahari yang diserap oleh permukaan bumi.


Jika lebih besar:

Zaman es tak terkendali akan terjadi


Jika lebih kecil:

Efek rumah kaca tak terkendali akan terjadi



5. Aktivitas gempa



Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut.


Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.


Jika lebih besar:

Terlalu banyak makhluk hidup binasa


Jika lebih kecil:

Bahan makanan dasar laut tidak akan didaur ulang ke daratan melalui pengangkatan tektonik


6. Ketebalan kerak bumi




Kerak bumi adalah lapisan terluar bumi yang terbagi menjadi 2 kategori, yaitu kerak samudra dan kerak benua. Kerak samudra mempunyai ketebalan sekitar 5-10 km, sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan sekitar 20-70 km.


Penyusun kerak samudra yang utama adalah batuan basalt, sedangkan batuan penyusun kerak benua yang utama adalah granit, yang tidak sepadat batuan basalt. Kerak bumi dan sebagian mantel bumi membentuk lapisan litosfer dengan ketebalan total kurang lebih 80 km.


Jika lebih tebal:

Terlalu banyak oksigen berpidah dari atmosfer ke kerak bumi


Jika lebih tipis:

Aktivitas tektonik dan vulkanik akan terlalu besar


7. Medan magnet bumi



Magnetosfer bumi adalah suatu daerah di angkasa yang bentuknya ditentukan oleh luasnya medan magnet internal bumi, plasma angin matahari, dan medan magnet antarplanet.



Di magnetosfer, campuran ion-ion dan elektron-elektron bebas baik dari angin matahari maupun ionosfir bumi dibatasi oleh gaya magnet dan listrik yang lebih kuat daripada gravitasi dan tumbukan.


Jika lebih kuat:

Badai elektromagnetik akan terlalu merusak


Jika lebih lemah:

Kurangnya perlindungan dari radiasi berbahaya yang berasal dari luar angkasa


8. Interaksi gravitasi dengan bulan



Bulan yang ditarik oleh gaya gravitasi bumi tidak jatuh ke bumi disebabkan oleh gaya sentrifugal yang timbul dari orbit bulan mengelilingi bumi.


Besarnya gaya sentrifugal bulan adalah sedikit lebih besar dari gaya tarik menarik antara gravitasi bumi dan bulan. Hal ini menyebabkan bulan semakin menjauh dari bumi dengan kecepatan sekitar 3,8cm/tahun.



Jika lebih besar:

Efek pasang surut pada laut, atmosfer dan periode rotasi semakin merusak


Jika lebih kecil:

Perubahan tidak langsung pada orbit menyebabkan ketidakstabilan iklim


9. Kadar karbondioksida dan uap air dalam atmosfer



Atmosfer bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan sedikit argon (0.9%), karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas lainnya.


Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari matahari dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam.


75% dari atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan planet. Atmosfer tidak mempunyai batas yang langsung tapat berbatasan, tetapi agak menipis lambat laun dengan menambah ketinggian, tidak ada batas pasti antara atmosfer dan angkasa luar.




Jika lebih besar:

Efek rumah kaca tak terkendali akan terjadi


Jika lebih kecil:

Efek rumah kaca tidak memadai


10. Kadar ozon dalam atmosfer



Ozon terdiri dari 3 molekul oksigen dan amat berbahaya pada kesehatan manusia. Secara alamiah, ozon dihasilkan melalui percampuran cahaya ultraviolet dengan atmosfer bumi dan membentuk suatu lapisan ozon pada ketinggian 50 kilometer.


Ozon tertumpu di bawah stratosfer di antara 15 dan 30 km di atas permukaan bumi yang dikenal sebagai ‘lapisan ozon’.



Ozon dihasilkan dengan pelbagai persenyawaan kimia, tetapi mekanisme utama penghasilan dan perpindahan dalam atmosfer adalah penyerapan tenaga sinar ultraviolet (uv) dari matahari.


Jika lebih besar:

Suhu permukaan bumi terlalu rendah


Jika lebih kecil:

Suhu permukaan bumi terlalu tinggi, terlalu banyak radiasi ultraviolet


Daftar di atas hanyalah sedikit contoh dari sekian banyaknya data yang melimpah tentang adanya prinsip antropis.


Namun, yang sedikit inipun cukup untuk menghancurkan mitos yang dipercaya para ilmuan materialis, yaitu bahwa keberadaan bumi beserta kehidupan yang terdapat padanya terjadi secara kebetulan melalui serangkaian peristiwa acak tanpa perencanaan.


Siapapun yang mempelajari data-data ini tidak akan gagal untuk sampai pada kesimpulan bahwa bumi ini merupakan tempat yang telah dirancang dengan tingkat kerumitan yang tak terbayangkan dan dengan kesesuaian yang sempurna demi keberlangsungan kehidupan di dalamnya.

Nusantara sebagai Pusat Awal Peradaban Dunia



Nenek moyang bangsa Nusantara, khususnya Pulau Jawa adalah pencipta kebudayaan dunia. Leluhur bangsa Nusantara (Indonesia) merupakan manusia-mansuia tangguh dan cerdas, pencipta peradaban dunia. Bahkan jauh sebelum tahun masehi, kerajaan nusantara adalah penguasa duapertiga wilayah bumi. India dulu hanyalah salah satu kadipaten dari kerajaan yang berpusat di pulau Jawa. Sumber dari peradaban dunia bisa dikatakan semuanya bermula dari Nusantara.



Semuanya memberikan kita gambaran bahwa nenek moyang bangsa Indonesia bukan orang-orang terbelakang. Kalau kemudian sejarah dunia saat ini tidak memposisikan peradaban nusantara sebagai sumber dari peradaban dunia, maka itu tidak lebih bagian dari kerja-kerja ilmuwan dari belahan dunia barat yang ingin mengingkari realitas.

Saya terkejut mendengar penjelasan ini dari seorang teman baru ketika saya usai mengikuti sebuah acara beberapa waktu lalu di Semarang. Teman ini orang Semarang, tetapi kini merasa lebih enjoy bermukim di Jogja. Raut wajahnya nampak serius menceritakan semuanya kepada saya yang menunjukkan ia sungguh-sungguh.


Bahkan teman saya ini punya komunitas yang sedang berusaha mengungkap kebesaran peradaban Nusantara. Jejak arkeologi sedang terus digali untuk memberi gambaran tentang kemahaagungan nenek moyang kita. “Tunggu saja, kami akan buktikan nanti. Tetapi ini bukan pekerjaan mudah untuk membuat dunia percaya karena sudah lama dicekoki sejarah yang dibuat ilmuan barat,” katanya yakin.


Banyak yang teman baru saya ini diceritakan kepada saya. Misalnya tentang cerita Mahabrata adalah cerita nyata yang sesungguhnya terjadi di Nusantara. Kerajaan Astina itu adalah kerajaan di Nusantara. Ini berarti tokoh-tokohnya yakni para Pandawa dan Kurawa bukanlah orang Hindustan di Tanah India, melainkan orang-orang Jawa!!


Keterlibatan kerajaan-kerajaan lainnya dalam perang Berathayudha adalah kerajaan-kerajaan kecil yang berada dibelahan dunia lainnya. Ini menegaskan bagaimana Kerajaan Nusantara adalah sebuah wilayah dengan kekuatan dan kekuasaan politik yang sangat besar karena bisa menyeret kerajaan lainnya untuk berperang.


Kehebatan nenek moyang kita juga ditunjukkan dengan keberadaan Candi Borobudur. Candi ini, kata teman ini, sudah ada jauh sebelum tahun masehi dikenal. Jadi anggapan ilmuwan yang menyatakan bahwa candi ini dibangun pada abad ke-8 masehi tidaklah benar.


Patung di dalam candi borobudur juga bukan Patung Budha melainkan patung Raja Saylendra yang kebetulan mencapai tahap perjalanan Bathin mirip dengan yang dialami Sidhartha Gautama. Diceritakan bahwa Raja Saylendra membuat Candi Borobudur setelah mencapai perjalanan sampai nirwana. Salah satu yang diingat Saylendra adalah suara musik di alam nirwana yang begitu melekat dipikirannya. Lalu Saylendra berusaha menemukan/mencipatakan alat yang bisa mengeluarkan suara seperti yang diingatnya. Dari pencarian ini dicipatakanlah gambelan yang dijawa dikenal dengan gambelan laras selendro.



Jadi nenek moyang bangsa Indonesia adalah mereka-mereka yang menjadi pencetus peradaban dunia. Nusantara adalah pusat dari peradaban dan asal muasal dari semua peradaban di planet bumi ini. Benar atau tidak, percaya atau tidak, kembali kepada diri kita. Anggaplah semua cerita kawan ini benar, maka sangat pantas bagi kita untuk bangga kemudian menguatkan rasa percaya diri kita bahwa kita adalah manusia-manusia unggul. Kalau kemudian kita menjadi terpuruk seperti saat ini, maka itu semua karena ulah kita yang melupakan asal-usul kita. Siapa sesungguhnya kita dan darimana kita berasal.

Artikel Yang Tidak Tau Judul Apa

Wahai bangsa Mala/bani jawi …… bangunlah dari tidurmu yg panjang!!!
aku sudah lelah berkali2 berusaha membangunkan kesadaranmu. Berbagai penemuanku dan juga argumenku belum cukup untuk membangunkan kesadaranmu.
Baiklah! aku akan ingatkan kembali, agar pulih pemahamanmu, aku bisikan di telingamu tentang wasiat terahasia dari leluhur kita nabi Ibrahim a.s.
Walaupun aku tahu memang belum waktunya kamu terbangun, membutuhkan waktu sekitar 2-3 tahun lagi? atau mungkin suaraku terlalu lemah dan serak untuk membangunkanmu?
Jika habis kesabaranku aku akan sadarkan dgn cara KEKERASAN! bumi akan aku goncangkan sekeras2nya, hingga gunung2 menggelegar dan air laut tumpah kedaratan atau bahkan menggenangi kamu! Tapi bagaimana caranya? aku sendiri lemah tak berdaya….. ingatlah …. ingatlah wahai kaum bani jawi! dulu kamu pernah jaya. Kini ibumu Keturah telah memanggilmu.
Baiklah aku mengalah, dengarkan lagi ceritaku sekedar usaha menyadarkan, wahai bani jawi ….. carilah tentang siapa dirimu? dari mana kamu berasal? ini semua aku lakukan agar kamu teringat kembali akan asal-usulmu ….. aku menangis meraung-meraung melihat kamu tertidur bagaikan mayat …. ya bagaikan mayat berjalan.
Bangunlah dari tidurmu, jika kamu bangun aku percaya pasti kamu akan ingat akan “hirup” dan “ngahuripkeun” tali Alloh, itulah keadaanmu dulu mengemban amanah leluhur kita nabi ibrahim a.s. …. itulah janjimu “hidup” di dunia ini, jika keadaanmu telah “hidup” kamu akan seperti nama ibumu Keturah yg selalu harum mewangi selamanya ……

WASIAT TERAHASIA NABI IBRAHIM A.S.

Nb ibrahim a.s. bapak para nabi, mempunyai 3 (tiga) istri yaitu Siti Sarah, Siti Hajar dan Siti Qanturah (Qatura/Keturah). Sarah melahirkan Ishak (Isaac), Hajar (Hagar) melahirkan Ismail (Ishmael) dan Keturah melahirkan 6 (enam) org anak yaitu Zimran, Jakshan, Medan, Midian, Ishbak dan Shuah.
“Now the sons of Keturah, Abraham’s wife:she bare Zimran, and Jokshan, and Medan, and Midian, and Ishbak, and Shuah. And the sons of Jokshan; Sheba, and Dedan.” (Genesis 1:32)

Dari istri Keturah lahir bani jawi, agama jawi adalah agama nabi Ibrahim a.s. dan dari sinilah kelak akan lahir SP/RA/al-mahdi.
Fitnah telah terjadi thdp istri2 nb Ibrahim a.s., hanya Sarah sj yg disebut istri. sedangkan Hajar dan Keturah disebut gundik. Rahasia terbuka, ternyata Siti Hajar yg difitnah sbg budak ternyata adalah putri Firaun yg dihadiahkan kpd Nabi Ibrahim a.s. untuk menebus rasa bersalah Firaun ketika berkali2 ingin memperkosa Siti Sarah semasa nb Ibrahim a.s. & Siti Sarah dalam tahanan. Dengan kuasa Allah swt setiap kali Firaun datang hendak berbuat senonoh memperkosa Siti Sarah, perbuatannya selalu terhalang secara aneh berkat doa nb Ibrahim a.s.. Dari situlah baru Firaun sadar bahwa nb Ibrahim bukanlah orang sembarangan, beliau orang suci yg harus dihormati. Akibat rasa bersalah yg teramat sangat maka bukan saja Firaun membebaskan kedua2nya tetapi malah menghadiahkan kpd mereka dgn seorang perempuan muda yg tertutup wajahnya sbg “kifarat” dan hadiah kpd Nb Ibrahim. Rahasia perempuan muda ini terbongkar ketika berjalan pulang dimana nb Ibrahim membuka tutup kepala perempuan itu sambil mempertanyakan asal-usulnya. Alangkah terkejutnya Nb Ibrahim dan Siti Sarah mendengar pengakuan bahwa dia adalah anak perempuan Firaun, dia seorang putri raja agung. Tersentuh hati nb Ibrahim sambil berucap rasa syukur kpd Allah swt yg hendak berkehendak menjaga keturunan sebaik-baiknya.
Jadi keturunan nb Ibrahim yg bernama Ismail yg turun kpd nb Muhammad saw adalah keturunan raja dari raja yg agung Firaun yg pengaruhnya melewati Anatolia dan Kanaan ketika itu (Firaun ini berbeda dgn Firaun pd jaman nb Musa, karena Firaun ini hidup lebih lama dari Ramses II karena sejaman dgn Nb Ibrahim a.s.).
Pada jaman nb Ibrahim tdk ada bangsa yg disebut sbg Yahudi dan sesungguhnya nb Ibrahim bukanlah seorang Yahudi, beliau berasal dari satu kaum purba yg sejaman dgn bangsa Hittites yg telah raib dan bangsa misteri di mesir (Firaun tadi) yg mungkin mewarisi rahasia piramid (segi tiga piramid yg sering budak angon sebut2 he he …. ) dan teknologi canggih zaman itu kpd bangsa Qibti yg menjadi pemerintah setelah itu termasuk Ramses II di jaman nb musa a.s.
Al-Qur’an surah Ali Imran 65-68 :
“Wahai ahli-ahli kitab! mengapa kamu berani berbantah-bantahan tentang hal Ibrahim, padahal Taurat dan Injil tidak diturunkan melainkan sesudah Ibrahim, apakah kamu tidak berfikir?
Beginilah kamu, kamu ini bantah-bantahan ttg hal yg kamu ketahui, maka kenapa kamu bantah membantah ttg hal yg tidak kamu ketahui? Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui. Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yg lurus lagi berserah diri dan sekali-sekali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musrik

Siapakah istri ke-3 yg bernm Keturah yg melahirkan bangsa Mala? atau bani Jawi?
Didalam mitologi jawa, diceritakan bahwa salah satu leluhur bangsa sunda (jawa) adalah Batara Brahma atau Sri Maharaja Sunda yg bermukim di Gunung Mahera.
(Mala itu artinya gunung? bukankah Walwatika & saelendra juga yg dimaksud adalah orang2 gunung? ia ada dimana? ada di tanah nusantara ini?)
Babad tanah jawa, silsilah batara brahma, bermula dari nb Adam yg berputra nb Syits, kemudian berputra Sang Hyang Nur Cahya berputra Sang Hyang Nur Rasa berputra Sang Hyang Wenang berputra Sang Hyang Tunggal berputra Batara Guru berputra Batara Brahma.
Kitab al-kamil fial tarikh karya ibnu athir, menyatakan bahwa bani jawi (bangsa sunda, jawa, melayu sumatera, bugis ….. dsb) adalah keturunan nabi ibrahim a.s.
Bani Jawi sbg keturunan nb ibrahim semakin nyata ketika baru2 ini penelitian prof. Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) mendapatkan data bahwa di dalam DNA melayu tdp 27% variant mediterranaen (merupakan DNA bangsa2 EURO-semetik). Variant mediterranaen sendiri tdpt juga dalam DNA keturunan nb ibrahim yg lain spt pd bangsa arab dan bani israil.
BRAHMA ADALAH NB IBRAHIM? Mitos/legenda terkadang merupakan peristiwa sejarah, akan ttpi peristiwa tsb menjadi kabur ketika kejadiannya dilebih lebihkan dari kenyataan yg ada. mitos brahma sbg leluhur bangsa2 di nusantara boleh jadi merupakan peristiwa sejarah yakni mengenai kedatangan nb ibrahim untuk berdakwah, dimana kemudian beliau beristri Siti Qanturah (Qatura/Keturah) yg kelak akan menjadi leluhur bani jawi.
Nb Ibrahim berasal dari bangsa ibriyah atau ‘abara yg berarti menyebrang, nama ibrahim merupakan asal dari nama brahma. Beberapa fakta :
# nb ibrahim memiliki istri bernama sara, sementara brahma pasangannya bernama Saraswati.
# nb Ibrahim hampir mengorbankan anak sulungnya Ismail, sementara brahma terhadap anak sulungnya atharva.
# brahma perlambang monotheisme yaitu keyakinan kpd TYME (brhaman), sementara itu nb Ibrahim adalah rasul yg mengajarkan ke esaan Allah.
# nb ibrahim mendirikan baitullah (ka’bah) di Bakkah (Makkah), sementara brahma membangun rumah tuhan agar tuhan di ingat di sana.

Suku jawa sdh sejak dulu menganut monotheisme spt keyakinan adanya Sang Hyang Widhi atau sangkan paraning dumadi. Selain suku jawa pemahaman monotheisme juga tdpt di dalam masyarakat sunda kuno. hal ini bisa kita jumpai pd keyakinan sunda wiwitan mereka meyakini adanya Allah Yang Maha Kuasa yg dilambangkan dgn ucapan bahasa “nu ngersakeun” atau disebut juga Sang Hyang Keresa.
Adalah wajar mayoritas bani jawi menerima islam sbg penyempurna ajaran monotheisme (tauhid) yg dibawa leluhur nb Ibrahim a.s.

Kita telusuri bait 28 kitab Musarar Jayabaya
“Prabu tusing waliyullah, kadhatone pan kalih, ing mekah ingkang satunggal, tanah jawi kang sawiji ……………….”
(raja utusan waliyullah berkedaton dua di mekah yg pertama, tanah jawi yg satu ….)

Mungkin cucu cicit gadis misteri Kuturah ini tadi ada di situ? Bangsa Keturah telah bersatu di tanah jawa di tanah yg dijanjikan “the land of the east”. Akan tetapi apakah mrk masih teringat akan amanat nb Ibrahim a.s.?
ajaran Ibrahim janganlah dilupakan, bangsa ini telah lupa ingatan ……………!
wahai bani jawi cobalah ingat2 lagi amanah wasiat terahasia nb Ibrahim, dengarkan !
saat detik-detik nb ibrahim akan menutup mata terakhir! Beliau mengumpulkan anak2 Keturah ……………………..
“Abraham took another wife, whose name was Keturah.She bore him Zimran, Jokshan, Medan, Midian, Ishbak and Shuah.Jokshan was the father of Sheba and Dedan; the descendants of Dedan were the Asshurites, the Letushites and the Leummites.The sons of Midian were Ephah, Epher, Hanoch, Abida and Eldaah. All these were descendants of Keturah.” (Genesis 25:1-4)

Nb Ibrahim pun memanggil anak2nya dari Keturah, zimra, jukshan, madyan, ishbak, medan dan shuah pun mengelilingi ayahnda yg sudah sepuh. Mereka semua sudah melewati usia remaja dan tumbuh sbg anak2 yg kuat dan cerdas menuruni kehebatan bapak mereka serta sifat tenang siti keturah wanita misteri dari timur. Nb Ibrahim berpesan kpd mereka suatu PESAN YG TERAMAT PENTING. kelihatan satu persatu air mata mengalir ke pipi pada wajah anak2nya.

Nabi Ibrahim a.s. menjelang menunggu dijemput oleh malaikat maut, terkenang akan masa lalu yg telah ia lalui, dalam hati nb Ibrahim amat bersyukur kpd Allah swt karena memberikan anugrah yg berlimpah2 selepas kehamilan Sarah istri pertama yg sekian lama tidak melahirkan anak dan nyaris dianggap mandul (QS Hud :72).
Ketenangan lebih terasa di wajah nb Ibrahim setelah Siti Sarah tidak lagi menunjukan perasaan cemburu kpd siti Hajar dan anaknya Ismail. Semua misi dan perintah Allah swt telah dijalankan dgn tabah dan bijaksana, seperti berjalan melitasi empayar firaun kuno (Allah swt menakdirkan beliau bertemu dgn istri keduanya yaitu siti Hajar), perdebatan dgn raja Namrud (nimrod), peristiwa di bakar api besar, peristiwa hijrahnya siti Hajar dgn Nb Ismail serta perintah mengorbankan anaknya.
Disaat-saat ajan sudah dekat, Allah swt pun mewahyukan kpdnya untuk melaksanakan satu misi penting sebelum menutup mata di dunia fana ini. SATU MISI TERAHASIA yg hanya terungkap dalam munuskrip kuno yg dicari-cari, yang tersembunyi ………….

“Jika itu yg Allah swt perintahkan kpd ayahanda, kami sanggup melaksanakan, semoga Allah swt memberkati kita semua dengan rahmat dan kasih sayangNya”

Nb Ibrahim tersentak dari lamunannya takkala mendengar seorang anaknya berkata demikian. Lega hati nb Ibrahim demi mendengar kata2 anak2nya, satu persatu menyatakan KESANGGUPANNYA melaksanakan perintah Allah swt, maka Nb Ibrahim pun bangkit dari tempat duduknya. Beliau kelihatan MENGAMBIL SESUATU …… anak2nya berpandangan satu sama lainnya. APA YG INGIN DILAKUKAN OLEH AYAHNDA MEREKA?

“Abraham left everything he owned to Isaac.But while he was still living, he gave gifts to the sons of his wife and sent them away from his son Isaac to the land of the east” (Genesis 25:5-6)

Nb Ibrahim pun MEMBERIKAN SESUATU yg amat BERHARGA kepada anak2nya, SESUATU YG MENJADI RAHASIA KPD KETURUNAN KETURAH. KUNCI-KUNCI RAHASIA PERMATA-EMAS atau MEWARISKAN PUSAKA (KERIS) juga sebagai tanda menunjukan mrk adalah keturunan nb Ibrahim “patriach” bertaraf rasul yg bergelar kekasih Allah swt. RAHASIA YG DICARI-CARI DIBURU DAN DI IDAM2KAN KAWAN DAN LAWAN.

Musarar Jayabaya (asmarandana) no.10.
Ecis wesi udharati, ing tembe ana maulana, pan cucu rasul jatine, alunga mring tanah jawa, nggawa ecis punika, kinarya dhuwung puniku, dadi punden bekel jawa”

(sejata pusaka keris berguna untuk mengatasi masalah, kelak kemudian hari ada maulana, masih cucu rasul yg mengembara sampai ke pulau jawa membawa pusaka tsb kelak menjadi cikal bakal tanah jawa)

“…sent them away from his son Isaac to the land of the east.” (Genesis 25:6 New International Version)

maka mereka anak2 Keturah bergerak ke arah timur …
melintasi padang pasir dan kota-kota Akkadia-Babilon, di suatu tempat mereka pun berhenti dan membincangkan sesuatu, melaksanakan perintah Allah swt yg diwariskan oleh ayahnda mereka dibaca kembali satu persatu. mereka pun berdiskusi dan kelihatannya mereka berpencar menjadi dua.

Diatas adalah petikan dari kitab kejadian dan kitab injil yg merupakan penyimpanan rahasia terbesar berkenaan satu bangsa yg berkerak ke timur dunia bagi pengembangan keturunan manusia seperti yg diperintahkan Allah swt.
Bangsa terahasia inilah yg merupakan PEMEGANG RAHASIA AKHIR JAMAN, SEKALIGUS YG MENJADI SUMBER ALTER TERAHASIA BANGSA MISTERI.

Apakah yg dimaksud ALTER?
alter (kemampuan spritual luar biasa yg menakjubkan) selalu tersembunyi dibelakang personaliti utama yg membayang2i alter2 tersembunyi di belakang personaliti utama yg membayangi alter2 tadi. ttp apabila subyek berada dalam keadaan tertentu dimana personaliti utama tidak mampu menangani, alter ini akan tiba2 muncul dan bereaksi (menakjubkan), maka subyek td akan berubah menjadi alter lain berbeda dari alter utama (personaliti utama). Alter inilah yg tersembunyi didalam setiap orang bani jawi YANG KENAL DIRINYA, ASAL USULNYA DAN SIAPA DIRINYA YG SEBENARNYA?

Kini mereka keturunan Keturah telah sampai ditempat yg dimaksud, mereka bertemu kembali dan berpeluk-pelukan dan merayakan kemenangannya telah menemukan benua yg dijanjikan. Kerena kelelahan mereka tertidur panjang, istirahat dengan lelapnya. tanpa ada yang mengganggu. bahttp://www.blogger.com/post-create.g?blogID=2216757862901547194ngsa yg hilang tetap tersembunyi. AJARAN IBRAHIM MAKIN BANYK DILUPAKAN, TIADA SIAPA LAGI YG MENGETAHUI TTG TUHAN YG MAHA ESA ………

Akan tetapi generasi bangsa jawi yg tumbuh tetap mencari Tuhan di tanah Jawi, datanglah Hindu, Budha, Islam ….. telah menemui sesuatu yg hilang sejak ribuan tahun silam, mengingatkan wahyu warisan dari ayahnda nabi Ibrahim a.s. ……….
Kemudian datang UJIAN …… datang imperalis Portugis, Belanda, Inggris …… nusantara sebagai bangsa Mala yg dulunya bersatu telah cerai berai terbelah belah ………

Mangan ora mangan asal kumpul katanya setelah di jajah oleh imperalis, menjadi bangsa yg tidak bersemangat. Layu …
Dimanakah alter terahasia bangsa jawi? dimana?
Bangsa terbaik, agama terbaik …… apabila bangsa ini menghayati agama sendiri, maka akan terangkatlah ALTER TERAHASIA BANGSA JAWI.

Meneladani sosok islam

BIOGRAFI MUHAMMAD BIN ABDUL WAHAB

Nama lengkap : Abdullah Muhammad bin Abdul Wahab Sulaiman bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Rasyid At-Tamimi

Lahir : Uyainah, Najd pada tahun 1115 H/1703 M.

Nama Bapak : Abdul wabah (seorang qodi/ hakim)

Abdullah Muhammad bin Abdul Wahab meniti karir dari ayahnya sendiri dibidang fiqih bermadzhab Hambali, Al-Qur’an (tafsir), hadits dan tauhid. Pendidikan yang diterima dari ayahnya telah menjadi dasar yang kuat bagi Muhammad bin Abdul Wahab dalam menghafal Al-Qur’an dan hadits-hadits yang terdapat dalam kitab Kutubus Sittah. Memasuki usianya yang ke-20 (dua puluh), ia sudah mulai bersikap kritis terhadap kondisi sosial dan keagamaan pada masyarakatnya. Tak jarang ia melakukan kritikan bahkan celaan terhadap segala macam bentuk kepercayaan yang berbau kemusyrikan dan praktik-praktik yang menyimpang dari syari’at Islam.

Sikap kritisnya berdampak besar bagi diri dan keluarganya. Ia sendiri diasingkan oleh para ulama. Sementara ayahnya dipecat dari jabatannya sebagai Qadi. Akibat tekanan politik dan keagamaan masyarakatnya, ditambah dengan pemecatan ayahnya, menyebabkan keluarga Muhammad bin Abdul Wahab tidak dapat menjalani kehidupan sebagaimana mestinya. Menyadari kenyataan ini, akhirnya Muhammad dan keluarganya pergi hijrah ke Huraimila pada tahun 1726 M. Tetapi mereka tidak lama menetap di daerah ini. Karena itu, mereka berusaha untuk kembali ke kampung halaman di Uyainah, namun kedatangan mereka tidak disambut dengan baik, karena dirinya telah mempermalukan masyarakat Uyainah, dan posisi ayahnya juga telah jatuh.

Abdullah Muhammad bin Abdul Wahab Akhirnya memilih pergi meninggalkan Uyainah dan menuju Hijaz. Di kota inilah Muhammad bin Abdul Wahab menunaikan ibadah haji. Menurut laporan Ibn Bishr di dalam kitabnya Unwan di Madinah belajar dibawah bimbingan dua orang syeikh yaitu Abdullah bin Ibrahim bin Sayf dan syeikh Muhammad Hayyat Al-Sindi. Ke dua syeikh tersebut adalah pengagum ajaran Ibnu Taimiyah dan ulama yang menganjurkan untuk melakukan gerakan reformasi dimana-mana.

Doktrin yang diterima dari kedua ulama’ tersebut memberi pengaruh besar terhadap pemikiran Muhammad bin Abdul Wahab. Muhammad Hayyat memberikan pengaruh besar atas pandangan-pandangan keagamaan Muhammad bin Abdul Wahab, terutama menyangkut pentingnya doktrin tauhid, penentangan terhadap taqlid, dan perlunya kembali kepada Al-Qur’an dan hadits. Muhammad Hayyat, termasuk salah seorang yang menentang pertikaian yang tidak perlu di antara mazhab-mazhab, dan sebaliknya mengajarkan toleransi dan rekonsiliasi.. Lebih jauh lagi, ia menghimbau ulama untuk melakukan ijtihad berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits. Ia juga menentang inovasi yang tak berdasarkan (bid’ah al-dhalalah) yang dapat membawa kepada syirik.

Sementara itu Abdullah bin Ibrahim bin Sayf adalah seorang ulama yang terkemuka di Madinah yang menguasai fiqh Hambali dan hadits. Selain itu, Ibnu Sayf juga salah seorang peagum pemikiran Ibnu Taimaiyah yang menyerukan kepada kaum muslimin untuk kembali kepada Al-Qur’an dan hadits serta meninggalkan praktik-praktik bid’ah mereka. Oleh karena itu, tampaknya ada kemungkinan besar ia menyuruh Muhammad bin Abdul Wahab membaca karya-karya Ibnu Taimaiyah. Ibnu Syf yang meikuti perkembangan Ibnu Taimiyah percaya bahwa perubahan harus dilaksanakan untuk menyebarkan pemahaman serta praktik-praktik Islam yang benar. Hanya saja cara yang dianjurkannya tidak dengan kekerasan, melainkan dengan cara-cara sejuk dan damai, seperti melalui pengajaran. Selain itu juga diketahui bahwa Ibnu Sayf mengatakan kepada Muhammad bin Abdul Wahab bahwa senjata yang paling baik lainnya untuk memerangi keyakinan dan praktik-praktik agama yang tidak benar adalah buku.

Proses evolusi intelektual Muhammad bin Abdul Wahab adalah ketika ia melanjutkan studinya ke Basra dan tinggal menetap di kota ini selama 4 (empat) tahun. Di Basra, ia mempelajari hadits, fiqh dan filologi. Salah seorang gurunya di Basra adalah Muhammad Al-Majmu’i. Selain aktifitas belajar dari para ulama setempat, ia juga aktif dalam kelompok studi. Aktifitas lainnya yaitu mengajak para ulama untuk melakukan reformasi dunia Islam. Namun usahanya itu mendapat perlawanan dari para ulama, sehingga ia pun meninggalkan Basra.

Abdullah Muhammad bin Abdul Wahab kemudian mengikuti pendidikan di Basra, ia pindak ke Bagdad. Di kota ini ia memasuki kehidupan baru dengan menikahi seorang wanita kaya. Lima tahun kemudian, setelah istrinya meninggal dunia, ia pindah ke Kurdistan kemudian ke Hamdan dan Isfahan. Di kota terakhir ini, ia sempat mempelajari filsafat dan tasawuf. Setelah bertahun-tahun merantau, akhirnya ia kembali ke tempat kelahirannya di Najd.

Di negeri asalnya itu, ia masih sempat mempelajari tafsir Al-Qur’an, syarah assunah dan kitab-kitab lain mengenai ilmu-ilmu keislaman, seperti kitab karangan Ibnu Taimiyah dan Ibnu Qayim Al-Jauziah.

Sejak ia tinggal di Najd, Abdullah Muhammad bin Abdul Wahab mulai bersikap kritis terhadap praktik-praktik keagamaan yang bersifat khurafat, bid’ah dan syirik. Akibat dari sikap kritisnya ini, ia mendapat perlawanan keras dari para ulama dan bahkan dari ayahnya sendiri. Semua pemikiran keras ((radikal itu, ditulisnya ke dalam bentuk buku yang berjudul Kitab Al-Tauhid. Karyanya ini ditulisnya ketika ia menetap kembali ke kampung halamannya, Unaiyah, Najd. Kitab ini dicetak berulangkali dan disebarkan ke kota Najd.

Pemikirannya yang dianggap keras tersebut baru diwujudkan dalam bentuk gerakan setelah kematian ayahnya pada tahun 7440 M. Sejak saat itulah pemikirannya tentang perlunya kembali kepada ajaran Al-Qur’an dan hadits dan hanya Allah yang maha Esa, disebarkan ke dalam bentuk gerakan yang sangat agresif.

Dalam waktu yang relatif singkat, gerakan dan pengaruh pemikiran reformasi tauhid yang dilakukan Muhammad bin Abdul Wahab tersebar luas. Gerakannya ini semakin kuat ketika salah seorang penguasa Uyainah bernama Usman bin Mu’ammar melindungi gerakannya. Usman bin Mu’ammar mencoba merealisasikan dasar-dasar gerakan Muhammad bin Abdul Wahab. Aktifitas pertama yang dilakukannya adalah menghancurkan makam Zayd bin al-Khattab, yang banyak dikunjungi masyarakat untuk meminta berbagai keperluan dan sebagainya. Selain itu, ia juga mulai menghidupkan kembali penerapan hukum Islam tentang perzinahan. Bagi pelaku zina, laki-laki dan perempuan harus dirajam hingga mati.

Aktifitas Muhammad bin Abdul Wahab mendapatkan perlindungan dari penguasa Uyainah ini, mendapatkan reaksi dari para ulama dan masyarakat sekitarnya. Karena begitu kuatnya perlawanan tersebut, akhirnya ia meninggalkan Uyainah dan pergi ke kota Dar’iyah. Kota ini berada di bawah kekuasaan Muhammad bin Sa’ud. Di kota ini, Muhammad bin Abdul Wahab menetap selama lebih kurang 2 (dua) tahun, dan selama itu pula ia mempropagandakan pandangannya dan mengirimkan surat kepada penguasa, ilmuan dan kepala suku di Arabia.

Pada tahun 1744 M Ibnu Sa’ud dan Muhammad bin Abdul Wahab telah membentuk koalisi dalam menyebarkan gerakan Wahabiyah. Penguasa dan pemimpin reformis ini saling bekerja sama dalam menciptakan negara Saudi yang berideologi Wahabi.

Pada tahun 1773 M aktifitas Muhammad bin Abdul Wahab lebih terfokus kepada pendidikan ibadah saja. Hal ini dilakukan terus-menerus hingga kematiannya pada tahun 1791 M. Kematiannya ini tidak membuat gerakan Wahabiyah padam, melainkan terus menyebar dan berpengaruh ke daerah-daerah lain di Jazirah Arabia. Paham ini menjadi kuat ketika Wahabiyah dijadikan sebagai ideologi negara kerajaan Saudi Arabia hingga kini.

Pemikiran dan karya Muhammad bin Abdul wahab

1. Pemikiran Muhammad bin Abdul Wahab

Terdapat tiga faktor yang menjadi latar belakang kemunculan gerakan pembaharuan yang dilakukan oleh Muhammad bin Abdul Wahab.

1). Muhammad bin Abdul Wahab dilahirkan dalam lingkungan keluarga yang memiliki basis agama yang cukup kuat. Dengan didikan dan tempaan yang matang dalam bidang agama, khususnya mazhab Hambali, menjadi modal dasar dalam pembentukan pemikirannya.

2). Dari kedua guru Muhammad Hayyat dan Ibnu Sayf, Muhammad bin Abdul Wahab banyak mengenal dan mengkaji pemikiran-pemikiran Ibnu Taimiyah. Seperti diketahui bahwab Ibnu Taimiyah yang hidup pada peralihan abad ke- dn ke- dikenal sebagai bapak pembaharuan, karena ide dan pemikirannya untuk kembali kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah, pembukaan kembali pintu ijtihad dn anti taqlid merupakan tema pokok dalam pemikirannya. Seruan ini kemudian banyak mempengaruhi pemikiran Muhammad bin Abdul Wahab.

3). kondisi sosio-relegius di Najd dan daerah-daerah yang dikunjungi sangat memprihatinkan, terutama paham tauhid yang banyak menyimpang dari ajaran Islam. Pada setiap negara yang dikunjunginya, Muhammad bin Abdul Wahab melihat kuburan-kuburan syekh terekat bertebaran. Tiap kota, bahkan juga kampung-kampung mempunyai kuburan syekh atau wali masing-masing. Ke kuburan-kuburan itu umat Islam pergi naik haji dan meminta pertolongan dari syekh atau wali yang dikuburkan di dalamnya untuk menyelesaikan problema hidup mereka sehari-hari. Ada yang meminta supaya diberi anak, jodoh, disembuhkan dari penyakit dan meminta kekayaan dan lain sebagainya. Selain itu, masyarakat masih dipengaruhi oleh keyakinan animisme. Mereka meyakini pohon dan batu-batuan yang memiliki kekuatan ghaib serta tempat-tempat tertentu untuk meminta pertolongan dalam mengatasi persoalan-persoalan hidup mereka.

Pemikiran-pemikiran yang dikembangkan oleh Muhammad bin Abdul Wahab di antaranya;

a. Tauhid

Tauhid merupakan tema sentral dalam pemikiran Muhammad bin Abdul Wahab Tauhid. Menurutnya, seperti yang ada dalam bukunya Kitab Al-Tauhid, yakni Al-Ibadah atau pengabdian kepada Allah, karena rasul yang diutus Allah memulai seruannya kepada manusia agar beribadah hanya kepada Allah SWT. Selanjutnya ia mengartikan kalimat tauhid La ilaha illallah bahwa hanya Allah-lah yang mempunyai kekuasaan hakiki dan hanya Allah pula-lah yang patut disembah selain Allah adalah syirik dan thagut.

Muhammad bin Abdul Wahab membagi tauhid dalam empat bagian yaitu: Tauhid Uluhiyah, (tauhid terhadap Allah sebagai yang disembah). Tauhid Rububiyah, (tauhid terhadap Allah sebagai pencipta segala sesuatu), Tauhid Asma dan Sifat, (tauhid yang berhubungan dengan nama dan sifat Allah), dan Tauhid Af’al (tauhid yang berhubungan dengan perbuatan Allah).

Namun dari ketiga tauhid yang disebut terakhir hanya tauhid ilmu dan keyakinan saja. Adapun tauhid yang sesungguhnya adalah tauhid Uluhiyah. Menurutnya, kebanyakan manusia di muka bumi ini hanya memiliki salah satu dari tiga bentuk tauhid (Rububiyah, Asma dan Sifat, serta Af’al), sedangkan tauhid uluhiyah ditolak oleh banyak orang.

Kesimpulan tauhid yang diajarkan dari Muhammad bin Abdul Wahab pada intinya sebagai berikut ;

1). Yang boleh dan harus disembah hanyalah Tuhan Allah SWT, dan bagi orang yang menyembah selain dari Tuhan Allah telah menjadi musyrik dan boleh dibunuh.

2). Kebanyakan orang Islam bukan lagi penganut paham tauhid yang sebenarnya, karena mereka meminta pertolongan bukan lagi kepada tuhan tetapi dari syekh atau wali dari kekuatan ghaib. Orang Islam yang demikian menjadi musyrik.

3). Menyebut nama nabi, syekh atau malaikat sebagai pengantar dalam doa juga merupakan syirik.

4). Meminta syafa’at selain dari kepada Tuhan Allah adalah juga syirik.

5). Bernazar kepada selain dari Tuhan Allah juga syirik

6). Memperoleh pengetahuan selain dari Al-Qur’an, hadits dan qiyas merupakan kekufuran.

7). Tidak percaya kepad qada dan qadar Tuhan juga merupakan kekufuran.

8). Menafsirkan Al-Qur’an dengan ta’wil (interpretasi bebas) adalah kafir.

Ajaran tauhid yang dikembangkan oleh Muhammad bin Abdul Wahab bukan hanya dalam tatanan teoritis, tetapi ia juga mencoba mewujudkan pemikiran tauhidnya dalam bentuk aksi. Dengan gerakan wahabiyahnya, ia berusaha keras untuk memurnikan ajaran Islam dan mengembalikan ajaran pemahaman umat Islam kepada Islam yang murni, yakni Islam yang terdapat di dalam Al-Qur’an dan hadits. Ia pun mengajarkan untuk kembali kepada Al-Qur’an dan Hadits.

b. Terbukanya pintu ijtihad dan melarang taqlid

Seruan untuk kembali kepada Al-Qur’an dan Hadits membawa konsekkuensi logis bagi terbukanya pintu ijtihad. Hal ini dapat dipahami karena tidak semua ajaran Islam yang bersifat universal diformulasikan secara rinci di dalam Al-Qur’an dan Hadits. Dengan terbukanya pintu ijtihad, maka Muhammad bin Abdul Wahab melarang umet Islam untuk bertaqlid kepada para ulama.

c. Penetapan hukum Islam harus merujuk kepada Al-Qur’an dan Hadits

Prosedur yang harus dilalui dalam menetapkan hukum Islam yaitu pertama-tama harus meneliti apakah persoalan tersebut terdapat dalam Al-Qur’an dan Hadits. Jika tidak ada, maka diperlukan ijma’ (konsensus). Bagi Muhammad bin Abdul Wahab, ijma’ dipahami secara terbatas, yakni pada beberapa generasi muslim pertama.

d. Tawassul dan bid’ah

Muhammad bin Abdul Wahab membantah dengan keras lawan-lawannya yang membolehkan adanya tawassul. Menurutnya, ibadah dimaksudkan untuk menyerahkan seluruh ucapan dan tigkah laku hanya kepada Allah semata. Meminta bantuan atau perlindungan melalui perantaraan seseorang atau kepada simbol-simbol yang bersifat mistik dilarang dalam Islam. Sementara itu, dalam mengartikan bid’ah Ibn Abdul Wahab sangat ketat. Bid’ah didenifisikan sebagai ajaran atau aktifitas yang tidak berdasarkan kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah (praktik-praktik yang dijalankan oleh Rasullulah). Ia menolak semua bentuk bid’ah. Baginya tidak ada bid’ah hasanah. Beberapa contoh yang diklaim sebagai bid’ah yaitu; memasang kain Raudhah, mengucapkan kata Sayyidina Muhammad, merayakan hari lahirnya nabi, meminta tawassul dari para wali, mengirimkan Fatihah kepada para pendiri sufi setelah sholat lima waktu, dan mengulang sholat lima waktu setelah selesai shalat Jum’at di bulan Ramadhan.

2. Karya-karya Muhammad bin Abdul Wahab

Muhammad bin Abdul Wahab dapat digolongkan sebagai ulama yang produktif. Hal ini dapat dilihat dari karangannya yang mencapai puluhan judul. Kitab-kitabnya itu antara lain adalah:

Kitab Al-Tauhid, yang isinya berkisar tentang ajaran pemberantasan bid’ah dan kurafat yang terdapat di kalangan masyarakat dan ajaran untuk kembali pada ajaran tauhid yang murni.

Tafsir Surah Al-Fatihah

Mukhtasar Sahih Al-Bukhari

Mukhtasar As-Sirah An-Nabawiyah

Nasihah Al-Mudlimin bi Ahadis Khatam An-Nabiyin

Usuhul Iman

Kitabul Kabair

Kasyf Asysyubuhat

Salasul Usul

Adabul Masi Ila As-Salah

Ahadis Al-Fitah

Mukhtasar Zad Al-Ma’ad

Al-Masa’il Al-Lati Khalafa Fiha Rasulullah Ahi Al-Jahiliyah

At-Tauhid Fi Ma Yajibu min Haqqillah ‘Alal ‘Abid

Arba’i Qawa’id fittauhid

Istinbathul Qur’an.

Gerakan Wahabiyah dan implikasinya pada pembaharuan Islam

Gerakan Wahabiyah tidak bisa dilepaskan dari nama Muhammad bin Abdul wahab. karena dialah yang membangun gerakan tersebut. Namun, nama gerakan itu tidak berasal dari Muhammad bin Abdul Wahab sendiri, melainkan dari golongan lain yang menjadi lawannya. Para pengikut Muhammad bin Abdul Wahab menamakan kelompoknya dengan sebutan Al-Muwahidun, yaitu kelompok yang berusaha mengesakan Tuhan semurni-murninya. Selain itu, mereka menamakan dirinya sebagai kaum Suni, pengikut mazhab Hambali, seperti yang dianut oleh Ibnu Taimiyah.

Para ahli sejarah menilai bahwa tujuan didirikan gerakan Wahabiyah adalah usaha untuk melakukan usaha perbaikan semata-mata, maksudnya memperbaiki kepincangan-kepincangan, menghapuskan segala perbuatan takhayul dan kembali pada Islam sejati. Namun dalam perkemangan sejarahnya, orientasi gerakan ini mengalami pembiasaan sehingga tujuan awal untuk pemurnian ajaran tauhid mengalami perkembangan dengan menambahkan adanya misi politik untuk membangun negara Saudi. Perubahan orientasi ini terlihat jelas ketika Muhammad bin Abdul Wahab berkoalisi dengan keluarga Al-Sa’ud untuk memperluas wilayah kekuasaan dan kemudian mendirikan kerajaan Saudi Arabia.

Gerakan Wahabiyah dapat dikatagorikan ke dalam tiga periode:

1. Periode Muhammad bin Abdul Wahab

Periode ini merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan awal dari gerakan Wahabiyah. Seperti yang telah diuraikan pada bagian awal bahwa ketika Muhammad bin Abdul Wahab berada di Basra, ia sudah melakukan berbagai analisis kritis dan kritikan tajam mengenai keadaan masyarakat di kota itu. Sikap ini menunjukkan adanya keinginan Muhammad bin Abdul Wahab untuk melakukan upaya gerakan reformasi akidah dan pemurnian ajaran Islam dari berbagai ketidabenaran dan penyimpangan. Keinginan tersebut baru dapat diwujudkan dalam bentuk gerakan ketika ia kembali lagi ke kampung halamannya, Uyainah, Najd. Bahkan dalam kurun waktu yang tidak begitu lama, gerakan tersebut semakin tumbuh berkembang hingga akhirnya terjadi koalisi dengan penguasa Usman bin Mu’ammar.

Kemudian pada tahun 1744 M, gerakan Wahabiyah lahir di Dar’iyah, berkat kerja sama yang baik antara Muhammad bin Abdul Wahab dengan Muhammad bin Sa’ud. Dua orang tokoh inilah yang kemudian mengembangkan gerakan Wahabiyah dan menjadikannya sebagai simbol gerakan dan ideologi karajaan Saudi Arabia.

Kematian kedua tokoh ini, Muhammad bin Saud pada tahun 1765 M dan Muhammad bin Abdul Wahab pada tahun 1792 M, tidak menghentikan misi kedua tokoh tersebut dalam melakukan usaha gerakan reformasi Islam. Gerakan Wahabiyah dalam kepemimpinan selanjutnya di pegang oleh keluarga Saud dan keturunan keluarga Muhammad bin Abdul Wahab.

Oleh karena itu, di sekitar permulaan abad ke-19 M, masyarakat Saudi Arabia, Wahabiyah menguasai semenanjung Arabia dan kota suci Mekkah dan Madinah. Selanjutnya, untuk menyebarkan paham Wahabiyah secara luas, kaum Wahabi melakukan ekspansi ke wilayah Irak dan Syria. Namun usaha itu mendapatkan perlawanan dari penguasa Turki. Pemimpin Turki meminta bantuan kepada Gubenur Mesir, Muhammad Ali Pasha, untuk mengirim tentaranya mengalahkan kaum Wahabi. Akhirnya pada tahun 1812 M tentara Mesir menduduki Madinah dan tahun 1818 M menguasai pusat pemerintahan Saudi di Dar’iyah. Dengan kekalahan ini, maka periode gerakan pertama Wahabiyah berakhir.

2. Periode Negara Saudi yang Berideologi wahabiyah

Tentara Mesir tidak lama menguasai Arabia. Kondisi ini dimanfaatkan oleh para pemimpin Saudi untuk mengambil alih kekuasaan, kemudian mereka mendirikan pusat pemerintahan di Riyadh. Tokoh kunci yang mengambil alih kekuasaan ini adalah cucu Muhammad bin Saud, yakni Turki (wafat 1834), dan anak-anaknya Faisal (wafat 1865). Negara Wahabi yang baru ini secara politis dan keagamaan lebih kecil dibandingkan dengan negara Saudi-Wahabi yang pertama. Meskipun demikian, negara ini dianggap sebagai negara yang mampu mewariskan ajaran-ajaran Wahabiyah.

Kemudian pada penghujung abad ke-19 M, tepatnya setelah meninggalnya Faisal, terjadi konflik di dalam keluarga Saud. Dalam kondisi tersebut, akhirnya kekuasaan pada wilayah Saudi dipegang oleh kepala suku Arab lainnya. Pada tahun 1890 M keluarga Saud diasingkan dan sejak itu pula periode kedua berakhir.

3. Periode Kebangkitan Abad Ke-20 M

Periode ini ditandai dengan pengambil alihan kota Riyadh oleh Abdul Aziz bin Abduurrahmman yang terkenal dengan panggilan Ibn Saud (1879-1953 M), mengambil alih Riyadh. Kemudian, ia melakukan ekspansi ke beberapa daerah untuk menetapkan kekuasaannya. Akhirnya pada tahun 1920 M Abdul Aziz dapat menguasai kembali beberapa daerah yang telah menjadi kekuasaan negara Saudi-Wahabi pertama dengan gerakan militer dan diplomasi.

Abdul Aziz dalam memimpin Saudi ini sangat konsisten akan misi Wahabi dan konstitusi yang digunakan berdasarkan Al-Qur’an. Keluarga syeikh memainkan peranan penting sebagai penasehat dan orang yang mengesahkan kebijakan negara. Kunci kesuksesan militer Saudi adalah menciptakan persaudaraan dan tentara-tentara suku Arab diorganisir dengan baik.

Pasca perubahan negara Saudi menjadi kerajaan, peranan gerakan Wahabiyah masih dominan. Namun gerakan Wahabiyah tidak lagi bersifat konserfatif, melainkan bekerja dalam kerangka modern.

Implikasi yang ditimbulkan gerakan Wahabiyah terhadap pembaharuan Islam cukup besar. Implikasi itu paling tidak dapat dilihat dalam dua hal besar yang berpengaruh terhadap dunia Islam.

1). ajaran-ajaran kaum Wahabiyah terutama Tauhid, kembali kepada Al-Qur’an dan Hadits serta Ijtihad, mempengaruhi pemikiran dan usaha-usaha pembaharuan pada periode modern dari sejarah Islam, perkembangan dan pemikiran dan usaha-usaha pembaharuan terutama terjadi di Mesir, India, Afrika dan Indonesia.

2). sikap teokratik-revolusioner yang ditunjukkan gerakan Wahabiyah banyak mempengaruhi gerakan militansi yang ada pada abad ke-19 M. Beberapa contoh gerakan semisal yaitu; di India, ada sebuah gerakan yang dipimpin oleh Syariatullah dan Sayyid Ahmad melawan kesultanan Moghul yang tengah mengalami kemunduran, kelompok-kelompok Sikh, dan penjajahan Inggris. Di Aljazair, gerakan tarekat yang dipimpin oleh Ibnu Ali Al-Sanusi di Cyrenaica yang mendirikan negara teokratik di Lybia bagian selatan dan di wilayah katulistiwa Afrika sebagai protes terhadap kecenderungan sekuleristik sulta-sulta Usmani; dan tarekat Al-mahdi dibentuk oleh Muhammad Ahmad sebagai alat pemberontak di Sudan Timur melawan pemerintah Turki-Mesir dan para penasehatnya dari Eropa. Bahkan wilayah-wilayah yang sangat jauh seperti di Nigeria dan Sumatera (gerakan Paderi), pengaruh Wahabi berperan dalam meledakkan gerakan-gerakan militan Islam.

Posisi gerakan Wahabiyah

Gerakan Wahabiyah, adalah murni sebuah gerakan purifikasi keagamaan yang timbul sebagai reaksi terhadap kondisi internal umat Islam pada saat itu. Gerakam purifikasi keagamaan ini dinilai sebagai gerakan yang paling berhasil dari usaha yang serupa di seluruh dunia Islam. Karena di antara tujuan ideal dari gerakan Wahabiyah berhasil menampilkan gagasan pembaharuan yang sedikit demi sedikit tersebar di seluruh dunia Islam.

Gerakan Wahabiyah memiliki beberapa kelemahan;

1). terlalu revolusioner dan radikal sehingga banyak mendapat perlawanan dari para ulama ortodoks. Karena itu ada ahli kemudian memandang bahwa gerakan Wahabiyah merupakan prototipe (jadi model) gerakan fundamentalisme keagamaan dan politik yang mempunyai semangat purifikasi internal. Muhammad bin Abdul Wahab menggoyang pendulum reformisme Islam ke titik ekstrem: Fundamentalisme Islam.

2). anti rasionalisme yang berlebihan sehingga semangat ijtihad yang diserukannya tidak efektif, karena intelektualisme tidak diberikan tempat yang proposional. Peneilaian yang seringkali muncul dan menimbulkan perbedaan terhadap gerakan Wahabiyah yakni keberadaan gerakan tersebut dalam wacana pembaharuan Islam. Satu sisi menilai gerakan Wahabiyah sebagai gerakan purifikasi. Sementara pada sisi yang lain gerakan Wahabiyah sebagai gerakan pembaharuan (modernisme). Kedua penilaian ini kadang didikotomiskan antara satu dengan yang lainnya, sehingga terjadi perbedaan.

Sebenarnya perbedaan ini tidak perlu ada apabila diambil dari akar kata kedua istilah tersebut yaitu kata Tajdid. Sebab kata Tajdid mengemban misi ganda,yaitu :

1). Mengembalikan semua bentuk kehidupan keagamaan pada contoh jaman awal Islam. Gerakan yang mengorientasikan pada tijuan ini disebut dengan gerakan purifikasi.

2). Dengan landasan universalitas ajaran Islam, kata Tajdid kemudian dimaksudkan sebagai upaya untuk mengimplementasikan ajaran Islam sesuai dengan tantangan perkembangan kehidupan. Gerakan yang memperjuangkan gerakan ini biasanya dikenal sebagai gerakan renewal (pembaharuan).

Gerakan pembaharuan atau purifikasi yang dilakukan Muhammad bin Abdul Wahab dapat dikelompokkan ke dalam gerakan yang disebut sebagai revivalisme pramodernis (pramodernisme revivalis). Pertimbangan dasar yang digunakan karena gerakan Wahabiyah lebih berorientasi pada perbaikan moral dan kehidupan sosial masyarakat.

Sukoco Koco

Ibnu Khaldun Mahakarya-nya Bahkan Dibenci

Mahakarya-nya bukan saja dilupakan bahkan dibenci oleh “ke-shalih-an” ahlu sunnah waljama`ah. Aneh dibacanya tetapi memang begitulah faktanya.

Kalau seandainya, umat Islam terus mengembangkan tradisi sains, tradisi kebebasan berpikir (ijtihad) dalam mencari solusi, tradisi filsafat yang mencari kebenaran, hidup lebih praktis realistis, sungguh umat Islam tidak bernasib seperti sekarang.

Dilahirkan Dan Dibesarkan Dalam Kawasan Tradisi Keilmuan.

Ibnu Khaldun (1332-1405) dilahirkan di bagian utara benua Afrika yaitu Tunisia setelah orang tuanya sekeluarga pindah dari Spanyol Moor (Andalusia). Semenjak kecil beliau telah hafal al-Qur’an. Pada waktu remaja Ibnu Khaldun belajar di masjid Zaitunnah yang terletak disamping rumahnya. Masjid ini sebagai pusat keruhanian dan keilmuan di Tunis sebelum adanya Universitas al-Azhar di Kairo yang didirikan pada dinasti Fatimiyyah. Di masjid inilah Ibnu Khaldun mendapatkan sangat banyak keilmuan diantaranya mempelajari Qiro’ah, mempelajari ilmu hukum Islam dari tafsir Qur’an, Hadits, dan Fiqih madzhab Maliki, dan sebagainya.

Meski demikian beliau bukan tipe ulama akhirat yang mengajarkan ilmu surga dan bidadari. Ibnu khaldun mengajarkan realitas hidup nyata di dunia: sejarah, sosial, hukum, ekonomi, politik; yang, kesemuanya dengan metode-metode yang masuk akal dengan tetap menjunjung nilai-nilai moral.

Pada saat itu, Kota Tunis kaya dengan para ulama dan cendekiawan yang terkenal di wilayah Arab Maghrib dan bahkan Benua Afrika. Interaksi Ibnu Khaldun dengan para ulama Arab Maghrib, terutama mereka yang beraliran rasionalis, mendorongnya untuk belajar filsafat yang kelak memengaruhi jalan pemikirannya.

Al Muqaddimah

Dalam Al Muqaddimah, Ibnu Khaldun menggambarkan tanda-tanda kemunduran Islam dan jatuh bangunnya kekhalifahan melalui pengalamannya selama mengembara ke Andalusia dan Afrika utara. Ia mulai menyadari pula, walaupun secara kultural Islam masih berada dalam zaman keemasan, basis material dari hegemoni Islam ketika itu telah melemah. Misalnya, wilayah-wilayah Islam di Afrika utara menghadapi tantangan dari suku-suku nomaden tradisional serta persaingan antara penguasa di satu sisi dan kekuatan Kristen di sebelah utara yang menguasai alur Mediterania di sisi lain. Invasi Mongol dari timur juga menggerogoti struktur yang telah terbangun dan kota-kota peradaban Islam.

Ibn Khaldun tidak semata-mata mengembalikan proses jatuh-bangunnya peradaban Islam ini kepada “kehendak Tuhan”, tetapi, dengan teliti dan cermat, dia mencoba mencari proses sosial-historis yang bekerja dalam masyarakat. Ia melihat bahwa perkembangan peradaban tunduk pada suatu hukum atau pola tertentu. Pola ini bekerja pada masyarakat manapun, baik Muslim atau non-Muslim.


Ibnu Khaldun’s Circle of Equity


Di antara pemikiran Ibnu Kaldun yang sangat penting dan unik adalah pemikirannya tentang circle of equity. Dalam lingkaran keadilan ini Ibnu Khaldun menguhubungkan antara beberapa variabel yang saling terkait dan saling mempengaruhi dalam memajukan atau memundurkan peradaban. Pemikiran Ibnu Khaldun dalam hal ini dapat dilihat dalam skema di bawah ini :

Di mana :
• G = Government (pemerintah)
• S = Syari’ah
• W = Wealth (kekayaan/ekonomi)
• N = Nation (masyarakat/rakyat)

• D = development (pembangunan)
• J = Justice (Keadilan)

Gambar tersebut dibaca sebagai berikut :
1. Pemerintah (G) tidak dapat diwujudkan kecuali dengan
implementasi Syari’ah (S) - (hukum, undang-undang)
2. Syari’ah (S) tidak dapat diwujudkan kecuali oleh pemerintah/penguasa (G) – (pemerintahan berdasakan hukum dan bukan berdasarkan orang)
3. Pemerintah (G) tidak dapat memperoleh kekuasaan kecuali oleh masyarakat (N) – (demokrasi)
4. Pemerintah G) yang kokoh tidak terwujud tanpa ekonomi (W) yang tangguh
5. Masyarakat (N) tidak dapat terwujud kecuali dengan ekonomi/kekayaan (W)
6. Kekayaan (W) tidak dapat diperoleh kecuali dengan pembangunan (D)
7 . Pembangunan (D) tidak dapat dicapai kecuali dengan keadilan (J)
8. Penguasa/pemerintah (G) bertanggung jawab mewujudkan keadilan (J)
9. Keadilan (J) merupakan mizan yang akan dievaluasi oleh Allah

Observasi Ibn Khaldun ini, jelas, bukan ia peroleh dari “meditasi” di perpustakaan, tetapi berdasarkan apa yang ia lihat dalam kehidupan sehari-hari.

Layaknya ilmu yang lebih awal lahir dari masanya, ilmu-ilmu tersebut tidak mendapat tempat lebih pantas didalam masyarakat masa itu. Jangankan mendapatkan penghargaan, malahan ilmu ini dibenci untuk dipelajari dikalangan pelajar dan lingkungan penguasa pada saat itu.

Ilmu-ilmu Ibnu Khaldun melawan arus absolutisme kekuasaan dan melawan arus taqlidisme keagamaan.

Bagi kalangan ahlu sunnah sumber kebenaran mutlak adalah Al Quran dan Hadits, titik. Prinsip-prinsip utamanya: menafsirkan ayat dengan ayat, menafsirkan ayat dengan hadits, menafsirkan ayat dengan makna zahir.

Pengetahuan-pengetahuan yang digalakkan untuk dipelajari dibatasi pada kitab-kitab fiqh empat, karena telah mendapat justifikasi dari penguasa, tassawuf isyraqiyah dan ilmu kalam Asy `ariyah.


Doktrin-doktrin ditanamkan untuk menghambat perbedaan keilmuan dan perkembangan ilmu pengetahuan; “Asy `ariyah adalah ahlu sunnah waljama`ah, berbeda paham dengan asy`ariyah adalah sesat dan keluar dari ahlu sunnah waljama`ah alias kafir”. “Pintu ijtihad telah ditutup”. “Kita umat Islam akhir zaman harus mengikuti apa saja yang diijtihad ulama mutaqaddimin, karena semakin dekat suatu generasi dengan Rasulullah SAW semakin mulia mereka. Merekalah cetakan hidup dan prilaku kita, tidak perlu lagi kita ijtihad karena semuanya telah ada pada generasi awwalun”

Nada lainnya yang juga berkembang, misalnya: “Imam Syafi`i merupakan mujtahid mutlak. Kita (umat Islam akhir zaman) tidak boleh menyimpang dari ajaran fiqih beliau, bahkan tidak boleh mengikuti apa saja yang dianggap berbeda pendapat dengan beliau, meskipun imam Abu Hanifah, Imam Malik dan Imam Ibnu Hambal”. Dalam tassawuf, Imam Ghazali merupakan aktor satu-satunya, ia bagaikan raja.

Umat Islam dipakukan kepada satu aliran dan dihambat untuk berijtihad yang bisa menggugat sesuatu yang telah mapan.


Yang membuat nama Ibn Khaldun bersinar terang kembali, antara lain, adalah para orientalis di Barat yang bekerja dengan gigih untuk membongkar “lumbung” intelektual Islam yang kaya sekali ini, tetapi tak seluruhnya disadari oleh kalangan Islam. Franz Rosenthal adalah orientalis pertama yang membuat perhatian terhadap sarjana Islam yang hidup di abad ke-14 ini lewat terjemahannya atas Mukaddimah, sehingga Ibnu Khaldun bangkit kembali. Rintisan Rosenthal diteruskan oleh sarjana Muslim asal Irak yang lama mengajar di Universitas Chicago, kemudian diteruskan di Universitas Harvard, Prof. Muhsin Mahdi, melalui kajiannya atas filsafat sejarah Ibn Khaldun.

Baru pada tahun 1970’an dunia Islam mulai sadar akan harga dirinyayang terletak pada sosok Ibnu Khaldun.

Ibn al Sabil menganggap Ibn Khaldun sebagai perintis (pelopor) yang jauh mendahului Karl Marx, Proudhon, dan Engels. tentang pandangan Ibnu Khaldun mengenai kemiskinan dan sebab-sebabnya.

Ibnu Khaldun adalah Bapak dan ahli ekonomi yang mendahului Adam Smith, Ricardo dan para ekonom Eropa lainnya. Ibnu Khaldun adalah raksasa intelektual paling terkemuka di dunia. Ia lebih dari tiga abad mendahului para pemikir Barat modern tersebut.


Bagaimana pun tetap ada saja sementara kalangan yang menganggap bahwa ilmu-ilmu semacam itu sekulair dan hukumnya haram.

Wassalam.

Soetarno Wreda

Mengenang Kembali Jenderal Soedirman

Jenderal Soedirman adalah sosok jenderal yang terkenal dengan rute gerilya yang telah dilakukannya berikut anak buahnya untuk membangun konsolidasi nasional mempertahankan NKRI pasca Agresi Militer Belanda II.

Rute gerilya yang berawal dari rumah Jenderal Soedirman yang terdapat di Jalan Bintaran Wetan no.3 Yogyakarta, yang sekarang menjadi Museum Sasmitaloka Panglima Besar Jenderal Sudirman melewati jalur selatan Parangtritis. lalu Gunung Kidul melalui Kecamatan Purwosari, Panggang, hingga Playen lalu Wonogiri, Ponorogo, Trenggalek, Tulngagung hingga Kediri. Dimana Jenderal Soedirman membakar semangat rakyat dan konsolidasi dengan smua anak buahnya dalam keadaan sakit dan harus ditandu.
13198870612108919363

Mengenang dan menjejak kembali perjuangan Jenderal Soedirman beserta anak buahnya dalam mempertahankan kemerdekaan yang nyaris terenggut oleh Belanda melalui Agresi Militer II adalah dengan mengunjungi Museum Sasmitaloka Panglima Besar Jenderal Sudirman yang beralamat di Jalan Bintaran Wetan no.3 Yogyakarta . Sasmitaloka dalam bahasa Jawa berarti tempat untuk mengingat, mengenang. Museum ini merupakan tempat untuk mengenang pengabdian dan pengorbanan dari Panglima Besar Jenderal Sudirman.


Hari ini, Sabtu, 29/10/2011 adalah perjalanan saya untuk merekam jejak seorang Jenderal besar yang telah mengabdikan hidupnya walaupun sakit tidak menjadikan penghalang untuk melakukan perang gerilya agar rakyat tetap mau berjuang membela NKRI dari ancaman berbagai pihak yang ingin menguasainya lagi kala itu. Tentunya hal ini bukan suatu hal yang biasa tetapi luar biasa. Komitmen, konsistensi, mengobarkan semangat dan melawan keletihan adalah potret akan karakter seorang pemimpin yang kita butuhkan sepanjang masa.


Berikut adalah petikan dari pernyataan Jenderal Soedirman yang saya temukan di Dalam Museum Sasmitaloka yang terdapat di ruang depan ketika kita masuk di gedung museum;


Anak-anakku, Tentara Indonesia, kamu bukanlah serdadu sewaan, tetapi prajurit yang berideologi, yang sanggup berjuang dan menempuh maut untuk keluhuran tanah airmu. Percaya dan yakinlah, bahwa kemerdekaan suatu negara yang didirikan di atas timbunan runtuhan ribuan jiwa harta benda dari rakyat dan bangsanya, tidak akan dapat dilenyapkan oleh manusia, siapapun juga” (Panglima Besar Jenderal Sudirman).



Sebuah pembakar semangat dan amanah yang hendaknya harus dipegang oleh kita semua yang terikat sebagai citizenship Indonesia.


Jenderal Soedirman dilahirkan di Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga, Karisidenan Banyumas, pada hari senin pon tanggal 24 Januari 1916. Ayahnya Karsid Kartawiraji dan Siyem, ibu yang melahirkan sang jabang bayi memberikannya nama Sudirman. Sedangkan ayah angkatnya Raden Cokro Sunaryo menambahkan nama Raden di depan nama Sudirman.



13198972921223478759

Jenderal Soedirman.

Mendapatkan pendidikan formal di Taman Siswa, lalu melanjutkan pendidikan di HIK Muhammadiyah Solo. Pada tahun 1934 Raden Sudirman yang juga aktif dalam Organisasi Kepanduan Islam Hizbul Wathon, menjadi Kepala Sekolah Dasar Muhammadiyah di Cilacap. Ketika menjadi Kepala Sekolah, beliau bersikap terbuka, mau mendengarkan pendapat orang lain serta selalu siap memberi jalan pemecahan terhadap setiap masalah yang timbul di kalangan para guru. Selain menjadi Kepala Sekolah, beliau juga menjadi tenaga pengajar di Sekolah Menengah Muhammadiyah Cilacap.


Awal Karir militer beliau ketika mengikuti latihan perwira tentara Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor. Selesai mengikuti latihan, beliau diangkat menjadi Daidancho (Komandan Daidan setara Batalyon) di Banyumas. Pasca Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945, atas dedikasinya beliau diangkat menjadi Panglima Divisi V/Banyumas dengan pangkat Kolonel). Lalu pada tanggal 12 Nopember 1945, beliau terpilih menjadi Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan dilantik pada tanggal 18 Desember 1945, dilantik oleh Presiden Soekarno.



Perjalanan Jenderal Soedirman untuk menempati posisi tertinggi di militer dilewati dengan banyak peperangan. Mulai dari perang kemerdekaan melawan Jepang hingga mendesak mundur pasukan Sekutu ke Semarang pada tanggal 15 Desember 1945 dari Ambarawa yang terkenal dengan peristiwa Palagan Ambarawa. Setelah menjabat Panglima Besar TNI, Jenderal Soedirman tidak langsung diam berpangku tangan. Meski dalam keadaan sakit paru-paru dan harus ditandu oleh bawahannya, Beliau tetap bergerilya melawan Belanda. Mulai dari Agresi Militer I hingga mengatur taktik perang pada Agresi Militer II yang dilakukannya dengan berpindah-pindah wilayah menempuh perjalanan sejauh lebih dari 1000 km selama enam bulan dan berakhir dengan ditandatanganinya Perjanjian Roem Royen. Panglima Besar ini akhirnya kembali ke Yogyakarta pada tanggal 10 Juli 1949.



1319897444188250425

Museum Sasmitaloka, Foto doc. Pribadi




Sejarah Museum Sasmitaloka berawal dari gedung yang dibangun pada masa pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 1890. Awalnya bangunan bersejarah ini diperuntukkan bagi pejabat keuangan Pura Paku Alam VII, Tuan Winschenk. Pada masa penjajahan Jepang bangunan dikosongkan dan barang-barangnya disita. Pada masa kemerdekaan Republik Indonesia, dipakai sebagai Markas Kompi Tukul dari batalion Suharto. Sejak tanggal 18 Desember 1945 sampai 19 Desember 1948, menjadi kediaman resmi Jenderal Soedirman setelah menjadi Panglima Tertinggi TKR. Selanjutnya saat Agresi Belanda II digunakan oleh Belanda sebagai Markas IVG Brigade T dan setelah kedaulatan Republik Indonesia tanggal 27 Desember 1949, berturut-turut digunakan sebagai kantor Komando Militer Kota Yogyakarta, kemudian dipakai untuk asrama Resimen Infantri XIII dan penderita cacat (invalid). Selanjutnya pada tanggal 17 Juni 1968 dipakai untuk Museum Pusat Angkatan Darat, sebelum akhirnya diresmikan sebagai Museum Sasmitaloka Panglima Besar (Pangsar) Jenderal Sudirman pada tanggal 30 Agustus 1982.


1319897818960889364

Benda Bersejarah di dalam museum. Foto doc.pribadi




Pada saat menjejak di museum sasmitaloka, kita akan banyak melihat koleksi benda-benda bersejarah baik yang bersifat pribadi keluarga Jenderal Soedirman maupun benda-benda dari kegiatan militer pada era tersebut.


Ciri khas bangunan kuno yang masih tetap dipertahankan dirawat dengan baik. Mulai perlengkapan rumah, meja-kursi-tempat tidur-almari serta perlengkapan rumah tangga lainnya. Pakaian kebesaran Jenderal Soedirman hingga tandu yang dipergunakan semasa perang gerilya. Peralatan bersenjata dan tempat markas militer TNI AD ketika menyusun strategi peperangan. Selanjutnya ketika selesai menyusuri bangunan induk, pengunjung bisa melihat ke bangunan lainnya dimana kita dapat melihat diorama perjalanan gerilya Jenderal Soedirman.




Anyway, dengan mengunjungi dan mengenang kembali Jenderal Soedirman di museum Sasmitaloka adalah perjalanan yang memberikan buah kesadaran bagi kita agar tidak menjadi penerus dan generasi yang cengeng akan sebuah makna dan konsekuensi atas perjuangan.


Jenderal Soedirman telah memberikan contoh perjuangan yang bersahaja di jamannya. Dan bagaimanakah dengan perjuangan kita, sebagai warga negara yang tinggal menikmati dari buah penderitaannya. Dan semoga perjalanan menjejak di museum Sasmitaloka adalah inspirasi untuk tidak letih berkarya bagi kehidupan.


13198979262114241340

Menapak di museum sasmitaloka foto doc. pribadi



Adapun untuk mengunjungi museum Sasmitaloka aksesnya sangatlah mudah, Bisa ditempuh dengan berbagai moda transportasi terutama sangat mudah aksesnya bila mengunjunginya dengan menggunakan transportasi publik, terletak di tepi jalan raya.

Berikut informasi umum untuk mengunjungi Museum Sasmitaloka:


Hari Senin s/d Kamis: Pukul 08.00 - 14.00



Hari Sabtu dan Minggu: Tutup, akan dibuka bila mengajukan permohonan atau surat proposal kunjungan ke sekretariat museum sasmitaloka.

Hari Besar: Tutup

Biaya Masuk: Sukarela

Museum Sasmitaloka Panglima Besar Jenderal Soedirman is recommended place to visit!

Cheers!

Yogyakarta, 29 Oktober 2011

Sari

Bibliography:

http://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/museum-and-monument/sasmitaloka/

Sari Oktafiana