Beranda » Terbelahnya Korea

Terbelahnya Korea



Pada tahun 1910 sampai dengan tahun 1945 Korea berada di kekuasaan jepang yang waktu itu kekuatan militernya tidak bisa di abaikan oleh negara – negara actor perang dunia II, pada periode ini korea di anggap berada di bawah kekaisaran jepang yang merupakan bagian kawasan kemakmuran bersama asia timur raya namun pendudukan jepang di korea ini tidak diakui oleh kekuatan – kekuatan Perang Dunia II (AS dan US), sehingga pada akhirnya kedua kekuatan ini sepakat untuk merebut korea dari jepang dan membagi Korea menjadi dua bagian tanpa persetujuan pihak korea terlebih dahulu, pembagian itu yaitu Utara dan Selatan, bagian korea sendiri berada di bawah kekuasaan US dan selatan berada di kekuasaan AS. Di dalam sebuah perjanjian atau yang dikenal dengan konfrensi Kairo yang dihadiri Nasionalis China, Inggris, AS dan US pada perjanjian ini di sepakati bahwa suatu saat Korea harus menjadi negara yang merdeka.

Sesuai perjanjian yang telah disetujui AS dan US bahwa korea di bagi menjadi dua bagian untuk melakukan pembebasan dari tentara jepang, US pun menyatakan deklarasi perang pembebasan korea dari jepang pada tanggal 9 Agustus 1945 dan satu hari kemudian pendudukan US di wilayah korea untuk mengusir tentara jepang berhasil dengan mendaratkan pasukan – pasukan amfibi pada daerah Paralel 38 dan pasukan US pun sukses menduduki korea utara. Tiga minggu kenudaia AS pun berhasil mengambil alih korea selatan dari tangan jepang.

Pada dasarnya rakyat korea tidak ingin di bagi menjadi dua bagian seperti yang telah dilakukan AS dan US terhadap negara mereka mengingat beratnya perjuangan mereka selama di bawah kekuasaan penjajahan jepang dan sebagian besar dari rakyat korea menentang periode kekuatan asing lainnya. Pada dasarnya AS dan US menetujui bahwa korea akan menjadi negara yang merdeka namun di dalam perjalananya AS maupun US mendukung dan menyetujui pemerintahan di daerah yang masing – masing mereka duduki tentu saja dengan menularkan ideology yang mereka anut kepada pemerintahan yang mereka anut, di utara dengan komunis sosialis dan kapitalis liberal di selatan. Hal ini di tolak oleh sebagian besar rakyat korea dan menimbulkan banyak pemberontakan di selatan.

Dalam konflik ini AS tidak ingin pemimpin korea berhaluan kekirian oleh sebab itu AS membuat pemilihan umum di korea selatan yang mana pemenangnya adalah akan menjadi pemimpin korea, namun US merasa bahwa calon yang meraka dukung yaitu Kim Il - Sung akan kalah dalam pemilihan umum seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di korea selatan dan pemilu ini hanya di adakan di korea selatan saja, dimana pemilu ini diawasi olegh lembaga yang dinilai minim pengeteahuannya tentang korea. Namun warga korea menilai para tokoh yang didukung AS menjadi pemimpin mendapat banyak tentangan dari warga korea sehingga menimbulkn minimnya legitimasi kepada rezim selatan ini karena di anggap menghianati rakyat senegerinya sendiri karena rakyat korea menganggap mereka telah melakukan persekongkolan dengan jepang pada masa pendudukan jepang di korea.

Hasil dari pemilu tersebut memunculkan pemerintahan yang di pimpin oleh tokoh anti komunis Syngman Rhee, seorang warga korea yang telah di penjara jepang ketika masih muda kemudian terbang ke AS untuk belajar di berbagai universitas di AS, tentu saja pemilu ini dinilai korup oleh pihak utara dan disisi lain pihak korea utara membentuk pemerintahan komunis dengan mendapatkan persetujuan dan dukungan penuh dari US dan Kim Il – Sung menjadi pemimpinnya.

Dengan semangat untuk menyatukan korea pemimpin kedua korea pun pun melakukan serangan – serangan kea rah perbatasan, dalam perkembangannya korea utara merubah status perang tersebut dari perang kecil di perbatasan menjadi perang saudara skala penuh. Hal ini merupakan titik temu di mulainya perang korea dengan perang kepentingan AS, US dan China di dalamnya.

Akibat dari berlangsungnya perang ini PBB yang berada di bawah kendali AS pada waktu itu pun mengeluarkan sebuah resolusi yang dikenal dengan nama UNSC Resolution 82 yang berisi 3 hal namun secara garis besar resolusi itu berisi agar permusuhan di korea segera di hentikan dan semua anggota PBB tidak member bantuan kepada para penguas korea utara, resolusi ini pun di sahkan di dewan keamanan PBB tanpa kehadiran Uni Soviet di dalamnya karena US sedang memboikot DK PBB pada waktu itu dan secara otomatis US tidak dapat memberikan veto pada resolusi ini.

Pada akhirnya PBB memutuskan untuk membantu korsel berdasarkan resolusi tersebut, resolusi PBB itu sendiri mengarah kepada tindakan langsung yang dapat dilakukan AS yang kekuatan pasukannya di gabung dengan 15 anggota PBB yang lain. US menentang resolusi itu karena di anggap illegal karena US yang merupakan anggota permanen tidak hadir dalam voting tersebut. Pasukan AS dengan sekutunya pun berangkat ke Korea untuk melakukan intervensi militer dengan menerjunkan Task for Smith Amerika, bagian US Army’s 24 Infantry Division yang berpangkalan di jepang, namun sayang intervensi pertama AS dan sekutunya dengan membawa nama PBB ini harus menderita kekalahan dari tentara korut.

China pun mengambil bagian dalam perang ini karena meraka akan campur tangan untuk melindungi kepentingan nasionalnya. Keterlibatan China sendiri di mulai ketika serangan pasukan PBB di bawah AS memperluas kebijakan pendesakan mereka terhadap pasukan korut ke dalam wilayah China karena pasukan PBB mengaggap pasukan korut mendapat banyak persediaan logistic dari beberapa pangkalan di China dan pangkalan – pangkalan itupun di bombardier oleh pasukan PBB di bawah AS. Dan selama operasi PBB ini berlangsung tidak jarang pesawat – pesawat PBB masuk ke wilayah China. Pada akhirnya China pun ikut terlibat dalam perang ini dengan menjalin aliansi dengan pasukan korut dan US untuk mengalahakan pasukan PBB di bawah AS dan sekutunya.

Perang korea merupakan perang yang di sebabkan oleh adanya perseteruan antara kedua korea yang disebabkan oleh masing – masing pihak ingin menguasai kepemimpinan di bawah ideology yang mereka anut korea utara dengan komunis dan korea utara dengan liberal, perang korea sendiri dapat di kategorikan sebagai perang saudara karena perang ini terjadi antara sesame “orang korea” yang dahulunya merupakan satu negara namun telah di pisahkan oleh kepentingan negara lain dalam hal ini AS dan US.

Perang korea sendiri dimulai pada tahun 1950 – 1953 dan berlangsung di semenanjung korea yang terbagi menjadi dua bagian wilayah yang masing – masing diduduki oleh AS dan US.

Sebenarnya sampai saat ini perang korea belum berakhir namun dalam keadaan gencatan senjata yang di tetapkan pada tanggal 27 juli 1953, sampai sekarang perjanjian damai belum di tanda tangani oleh kedua belah pihak sehingga kedua negara saat ini masih dalam kondisi berperang dan dapat kapan saja dapat pecah perang nyata seperti yang terjadi di awal.

Bahan Bacaan : Prof. Tulus Warsito, Diplomasi Perbatasan, LP3 UMY 2009

Lalu Fahmy Aditia





Powered by Blogger.