Beranda »
Betulkah Nabi Muhammad pernah membelah bulan?
Betulkah Nabi Muhammad pernah membelah bulan?
bulan dan matahari ternampak di kutub utara
Dalam AQ Surat Al-Qamar disebutkan bahwa Nabi Muhammad pernah membelah bulan hanya dengan mengacungkan jari telunjuknya. Bulan itu lalu terbagi dua, tak lama kemudian menyatu kembali seperti sediakala.
Bulan terbelah diakui umat Islam sebagai salah satu mukjizat dari Allah yang diberikan kepada Rasul. Ada yang bilang segala mukjizat dari Allah tak bisa dijelaskan secara ilmiah. Disebut pula bahwa terbelahnya Bulan tersebut sebagai pertanda telah dekat hari kiamat. Tetapi kenapa hingga ratusan tahun kiamat tak kunjung tiba hingga detik ini?
Lalu pada artikel di bawah ini disebut pula adanya tayangan di sebuah stasiun TV di Inggris yang mewawancarai tiga pakar dari NASA. Betulkah? Di stasiun TV mana dan kapan disiarkan? Siapa astronot AS yang masuk Islam begitu mengetahui bahwa Bulan pernah dibelah Nabi Muhammad? Kenapa tulisan pada artikel tersebut ini terkesan samar-samar? Terus terang, saya sebagai umat Islam tak bisa percaya begitu saja pada peristiwa tersebut. Kok bisa? Walaupun itu mukjizat, rasanya mustahil. Kalau itu terjadi sekira tahun 600-an paling tidak banyak saksi mata dari belahan dunia lain - khususnya dari bangsa yang peradabannya lebih maju dibandingkan bangsa Arab yang jahiliah. Mereka pasti akan ikut menyaksikan dan mencatat peristiwa alam yang maha dahsyat itu.
Di kerajaan Romawi pada masa Heraclius banyak pakar perbintangan, di Persia pada masa Sassan banyak ahli astronomi dari kaum Zoroaster, di Egypt, Cina dan India peradabannya sudah begitu maju dan mereka punya tradisi tulis menulis sejak ribuan tahun silam, di Sumatra dan Jawa orang-orang bisa menuliskannya di prasasti maupun lontar. Kenapa tak ada secuilpun kisah bulan terbelah dua itu ada pada catatan historis mereka?
Ataukah itu pemaknaan kandungan Al-Quran yang keliru, mungkin ayat di surat itu sekadar kiasan belaka? Lalu karena sudah terlanjur tersebar ke seluruh dunia bahwa maknanya memang seperti itu, kepada siapa kita musti meminta bertanggung jawaban?
Mohon pencerahan dari Anda semua.............
____________________________
Misteri terbelahnya Bulan versi Islam
SUBHANALLAH..............MAHA BESAR ALLAH ATAS SEMUA CIPTAANNYA.
Allah berfirman: "Sungguh telah dekat hari qiamat, dan bulan pun telah terbelah (Q.S. Al-Qamar: 1)"
Dalam temu wicara di televisi bersama pakar Geologi Muslim, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar, salah seorang warga Inggris mengajukan pertanyaan kepadanya, apakah ayat dari surat Al-Qamar di atas memiliki kandungan mukjizat secara ilmiah? Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya sebagai berikut:
Tentang ayat ini, saya akan menceritakan sebuah kisah. Sejak beberapa waktu lalu, saya mempresentasikan di Universitas Cardif, Inggris bagian barat, dan para peserta yang hadir bermacam-macam, ada yang muslim dan ada juga yang bukan muslim. Salah satu tema diskusi waktu itu adalah seputar mukjizat ilmiah dari Al-Qur'an. Salah seorang pemuda yang beragama muslim pun berdiri dan bertanya, "Wahai Tuan, apakah menurut anda ayat yang berbunyi "Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah" mengandung mukjizat secara ilmiah?
Maka saya menjawabnya: "Tidak, sebab kehebatan ilmiah diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak bisa diterangkan ilmu pengetahuan, sebab ia tidak bisa menjangkaunya. Dan tentang terbelahnya bulan, maka itu adalah mukjizat yang terjadi pada Rasul terakhir Muhammad shallallahu 'alaihi wassalam sebagai pembenaran atas kenabian dan kerasulannya, sebagaimana nabi-nabi sebelumnya."
Dan mukjizat yang kelihatan, maka itu disaksikan dan dibenarkan oleh setiap orang yang melihatnya. Andai hal itu tidak termaktub di dalam kitab Allah hadits-hadits Rasulullah, maka tentulah kami para muslimin di zaman ini tidak akan mengimani hal itu.
Akan tetapi hal itu memang benar termaktub di dalam Al-Qur'an dan sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. Dan memang Allah ta'alaa benar-benar Maha berkuasa atas segala sesuatu.
Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar pun mengutip sebuah kisah Rasulullah membelah bulan. Kisah itu adalah sebelum hijrah dari Mekah Mukarramah ke Madinah. Orang-orang musyrik berkata, "Wahai Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan Rasul, coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang bisa membuktikan kenabian dan kerasulanmu (mengejek dan mengolok-olok)?"
Rasulullah bertanya, "Apa yang kalian inginkan ?" Mereka menjawab: "Coba belahlah bulan, ..."
Maka Rasulullah pun berdiri dan terdiam, lalu berdoa kepada Allah agar menolongnya. Maka Allah memberitahu Muhammad agar mengarahkan telunjuknya ke bulan. Maka Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan, dan terbelahlah bulan itu dengan sebenar-benarnya.
Maka serta-merta orang-orang musyrik pun berujar, "Muhammad, engkau benar-benar telah menyihir kami!" Akan tetapi para ahli mengatakan bahwa sihir, memang benar bisa saja "menyihir"orang yang ada disampingnya akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada ditempat itu. Maka mereka pun pada menunggu orang-orang yang akan pulang dari perjalanan. Maka orang-orang Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Mekkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan. Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah, maka orang-orang musyrik pun bertanya, "Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?"
Mereka menjawab, "Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh masing-masingnya kemudian bersatu kembali...!! !"
Maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagian lainnya lagi tetap kafir (ingkar). Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya: Sungguh, telah dekat hari qiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika melihat tanda-tanda kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, "Ini adalah sihir yang terus-menerus", dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap .....sampai akhir surat Al-Qamar.
Ini adalah kisah nyata, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar. Dan setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut, berdiri seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata, "Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris. Wahai tuan, bolehkah aku menambahkan?"
Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab: "Dipersilahkan dengan senang hati."
Daud Musa Pitkhok berkata, "Aku pernah meneliti agama-agama (sebelum menjadi muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemah makna-makna Al-Qur'an yang mulia. Maka, aku pun berterima kasih kepadanya dan aku membawa terjemah itu pulang ke rumah. Dan ketika aku membuka-buka terjemahan Al-Qur'an itu di rumah, maka surat yang pertama aku buka ternyata Al-Qamar. Dan aku pun membacanya: "Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah......."
Maka aku pun bergumam: Apakah kalimat ini masuk akal?? Apakah mungkin bulan bisa terbelah kemudian bersatu kembali?? Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa melakukan hal itu? Maka, aku pun menghentikan dari membaca ayat-ayat selanjutnya dan aku menyibukkan diri dengan urusan kehidupan sehari-hari. Akan tetapi Allah Yang Maha Tahu tentang tingkat keikhlasam hamba-Nya dalam pencarian kebenaran.
Maka aku pun suatu hari duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi diantara presenter seorang Inggris dan 3 orang pakar ruang angkasa AS. Ketiga pakar antariksa tersebut pun menceritakan tentang dana yang begitu besar dalam rangka melakukan perjalanan ke antariksa. Dan diantara diskusi tersebut adalah tentang turunnya astronot menjejakkan kakinya di bulan, dimana perjalanan antariksa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dollar.
Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget dan berkata, "Kebodohan macam apalagi ini, dana begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di bulan?" Mereka pun menjawab, "Tidak, ..!!! Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat hakikat tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan dana itu kepada siapapun.
Maka presenter itu pun bertanya, "Hakikat apa yang kalian telah capai sehingga demikian mahal taruhannya?" Mereka menjawab, "Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali!!!
Presenter pun bertanya, "Bagaimana kalian bisa yakin akan hal itu?"
Mereka menjawab, "Kami mendapati secara pasti dari batuan-batuan yang terpisah terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Maka kami pun meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, "Hal ini tidak mungkin telah terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali".
Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan, "Maka aku pun turun dari kursi dan berkata, "Mukjizat (kehebatan) benar-benar telah terjadi pada diri Muhammad sallallahu alaihi wassallam 1400-an tahun yang lalu. Allah benar-benar telah mengolok-olok AS untuk mengeluarkan dana yang begitu besar, 100 juta dollar lebih, hanya untuk menetapkan akan kebenaran muslimin !!!!
Maka, agama Islam ini tidak mungkin salah ... (aku pun bergumam), "Maka, aku pun membuka kembali Mushhaf Al-Qur'an dan aku baca surat Al-Qamar, dan ... saat itu adalah awal aku menerima dan masuk Islam.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ISLAM ADALAH RAHMATAN LIL'AALAMIIN
Kalau dibaca secara detail, menurut saya sih bulan tidak terpecah, tetapi mengalami tumbukan yang sangat hebat dari benda-benda angkasa yang lain sehingga terdapat bekas-bekas yang tampak seperti sekarang. Jika dirunut proses pembentukannya juga cukup jelas kok dan bisa dinalar dari sisi ilmu Fisika.
Jadi sebaiknya kita berpikir lebih terbuka dan bebas untuk bisa menemukan kesejatian alam ini karena alam selalu jujur, tapi banyak dari kita yang sering memanipulasi demi suatu kepentingan atau ego saja. Bukankah kita di milist ini untuk mengungkapkan sesuatu secara netral dan jujur?
Dulu saya pernah baca di sebuah artikel, di dalam Bulan sebenarnya ada pesawat ruang angkasa raksasa. Pesawat itu lalu terselimuti oleh material. Untuk kamuflase. Ada yang bisa menjelaskan?
Dilihat dari diskusi-diskusi yang sudah ada, kita harus berpikir secara rasional juga. Bulan terbelah ya pasti hancur dong.. or jadinya 1/2 bulan terus :))
Mana ada terbelah dan nyambung lagi... Bumi yang pernah dilanda Gempa yang berapa dasyatpun belum pernah terbelah, kecuali laut terbelah sesuai kitab suci...
So, menurut saya pasti tidak pernah terbelah....apalagi di dalamya ada pesawat asing. Duhhh ilham dari komik Jepang mana lagi neh heheheh (sorry). Mari deh kita hunting yang bener-bener patut dihunting dan memeras otak kita untuk memecahkan misteri, bukan yang tidak masuk logika.
Tanya:
Joan, bagaimana kalau dimaknai Bulan itu ibarat setangkup roti burger? Pada masa tertentu, Bulan akan membuka tangkupnya. Lalu muncullah pesawat antariksa.....
Baca deh terjemahan oleh Julius Perdana Putranto, berjudul "Depending secred ground" by Alex Collier. Disana juga dijelaskan keadaan bulan yang sebenarnya...
Konon bulan itu artificial. Bulan terbelah? Mungkin saja sedang dalam overhaul, hehehe. Dan Bulan kita ada kembarannya, yaitu bulan Mars : Phobos --> Defending Sacred Ground (Alex Collier).
Mungkin yang dimaksud terbelah adalah 2 sisi Bulan, dimana hanya 1 sisi yang bisa kita lihat sedangkan sisi lainnya masih gelap karena saat mengelilingi bumi, bulan selalu menampakkan sisinya yang sama.
Mungkin dulu bulan berotasi lalu kemudian terhenti ( cmiiw ) sehingga hanya satu sisi yang terlihat dari bumi.
Ok, saya akan coba jelaskan dengan sudut pandang "ilmiah" yang paling mungkin menurut saya terjadi. Dari peristiwanya (saya tidak tahu dari hadist apa, sahih atau tidak), yang diceritakan di posting sebelumnya, bahwa nabi Muhammad menunjukkan jarinya ke bulan lalu bulan terbelah....
Jelas kalau kemudian ditunjukkan foto (yang entah benar atau tidak) di bulan bahwa ada retakan seperti itu, tentunya tidak akan menggambarkan apa yang diceritakan di hadist itu.
Pertama, kita tidak mendapat penjelasan pasti, bagaimana arah gerak telunjuk nabi Muhammad. Apakah dari atas ke bawah (atau sebaliknya), atau dari kiri ke kanan(atau sebaliknya), atau menyerong. Anggap saja terbelahnya itu dengan cara nabi Muhammad menunjuk ke bulan lalu dari kanan ke kiri (mengikuti cara menulis orang Arab), dia mulai "membelah" bulan.
Penjelasan paling rasional kalau itu bukan mukjijat adalah, adanya awan yang menutupi bulan dalam bentuk seperti garis. Kira-kira gambarnya seperti ini:
Namun kalau penjelasan itu dianggap kurang meyakinkan dengan alasan, tentunya masyarakat di sana tahu kalau itu cuma awan, ya barangkali ada UFO yang menutupi awan sehingga nampak terbelah. Nggak percaya ya monggo, soalnya saya sendiri ya nggak percaya kalau ada UFO menutupi bulan trus dianggap bulan terbelah. :-)
Namun saya selalu teringat pada film Time Machine, di sana si pelancong waktu melihat bulan hancur berkeping-keping dan cuma tinggal separuh, sisanya jadi pecahan-pecahan kecil. Ini film luar biasa, alien banget... ada nordics, ada reptilian...
Saya lebih tertarik dengan statement: "Kehebatan ilmiah diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak bisa diterangkan ilmu pengetahuan..."
Menurut saya, mukjizat adalah teknologi yang belum bisa dijelaskan/diterangkan dengan ilmu pengetahuan saat ini, bukan sebaliknya :-)
Contoh : cloning..bisa dibayangkan jika pada jaman dulu ada seseorang yang mampu mengkloning domba/manusia..pastilah orang tersebut akan disebut "tuhan" atau mempunyai mukjizat. Tapi sekarang tidak kan?
Saat ini "mukjizat" adalah kata yang mempunyai nilai komersial tinggi dan membuat manusia tidak berkutik, membuat manusia pasrah dan akhirnya membuat manusia menjadi tidak kritis terhadap sesuatu yang berbau "mukjizat".
Kalau kita perhatikan saat ini, banyak sekali program2 TV atau infotainment apapun yang ratingnya menjadi tinggi hanya dengan menjual kata "mukjizat", kita dibuatnya menjadi bodoh. Dan mengenai agama, surga, neraka adalah produk yang dibuat agar kita menjadi "patuh" dan "tidak berkembang"
Coba perhatikan orang-orang yang tinggal di negara-negara yang nilai-nilai agamanya "lemah". Ilmu pengetahuan mereka lebih tinggi dari orang2 yang tinggal di negara2 yang nilai2 agamanya "kuat". Mengapa? Karena mereka bebas mengembangkan kecerdasan yang mereka miliki tanpa merasa takut atau merasa dibatasi.
"Mukjizat" tidak hanya dimiliki oleh nabi muhammad tapi juga yesus, musa, sulaiman dan dll. "Mukjizat" pada jaman nabi-nabi diperlukan agar umat2 pada saat itu menjadi patuh dan percaya tapi siapa yang menyangka kalau itu adalah "teknologi tinggi" dari ras lain.
Saya cek via google memang cerita tersebut bersebaran dimana-mana termasuk beberapa menggunakan foto satelit (yang mereka klaim dari NASA), namun semuanya dalam bahasa Indonesia. Memang agak aneh kok tidak muncul dalam bahasa Inggris (lebih-lebih tulisan tersebut katanya terjemahan).
Perdebatan dan kesaksian soal tersebut menarik dan didiskusikan di:
Namun sejauh ini saya belum menemukan ada yang membantah ini hoax atau bukan. Dus, dari kejadian-kejadian ini saya jadi semakin bertambah keimanan saya:).
Boleh tahu ndak, bagaimana metodologi yang Mas Rofi lakukan untuk mengetahui apakah berita ini hoax atau bukan ? Terus terang menarik sekali bagi saya jika ada ilmuwan yang bilang bahwa bulan pernah terbelah. Ingin tahu bagaimana penjelasan ilmiahnya benda sebesar itu bisa terbelah dan menyatu kembali.
Kalau susah dicari sumber artikel yang ilmiah, ini adalah pertanda hoax. Jika tulisan itu memang original, semestinya dengan mudah akan ditemukan versi dalam bahasa Inggrisnya. Dan jika memang ada penjelasan ilmuwan tentang itu, semestinya juga bisa ditemukan penjelasan itu di google. Masak sih berita segitu hebat nggak ada di Internet? Saya justru menganggap tulisan itu hoax, sebelum ada penjelasan ilmiahnya.
Kisah mbulan terbelah mirip dongeng Jawa tentang gerhana yang dicaplok buto ijo. Kalo kita tabuh kentongan, si buto ijo akan kesakitan dan melepasken si mbulan ;-).
Ada juga kisah orang Spanyol/Portugis yang diceritaken Larry Gonick. Mereka terdampar pada suatu daratan dan diberi makanan penduduk sekitar. Lama kelamaan penduduk itu ndak mau memberi karena buat mereka saja ndak cukup. Lantas ada seorang kelasi yang paham astronomi menggertak penduduk2 itu. Jika ndak mau memberi makan, matahari akan dipadamken. Maka pas akan terjadi gerhana matahari, astronom itu menunjuk ke matahari dan membuat matahari `padam' ;-)
Modus operandi agama adalah post-hoc = ndilalahisme, pembodohan.
Apabila bulan terbelah, maka akan terjadi perubahan gaya tarik (gravitasi) bulan terhadap benda-benda luar angkasa. Perbahan ini akan menyebabkan keseimbangan astronomis tata surya akan terganggu. Akan muncul perubahan iklim global karena perubahan gerakan bumi. Perubahan iklim ini akan terekam dalam rekaman iklim bumi. Paling tidak perubahan mendadak ini akan menggetarkan bumi. Gempa mungkin terpicu akibat perubahan gravitasi bulan. Muka air laut akan berubah atau terpecah atau bisa saja terkumpul.
Kalau hal ini terjadi maka semestinya mudah menemukan tanda-tanda dan sisa-sisa jejak itu yang ada dibumi. Tidak harus ke bulan untuk membuktikannya.
Hanya mohon maaf, ilmu geologiku ngga nyampai untuk mencari bukti2 ini. Maksudnya tidak ada. (Atau belum ada) tanda-tanda terbelahnya bulan yang terekam di bumi.
Kesimpulan sementara yang saya ambil adalah, terbelahnya bulan mungkin bukan terbelah secara fisis. Ada makna metafor yang harus dikaji ulang atau diteliti lebih lanjut. Menurut kajian ilmu geologi hipotesa (mitos) terbelahnya bulan masih nonsense.
Hampir semua cerita zaman dulu jangan dibaca dengan "bahasa" masa kini. Mesti ambyarr kabeh. Manusia diberi otak untuk mikir bukan sekadar ditelan mentah-mentah seperti makan sushi. Kalau ngga bener ngunyahnya bisa keselek (tersedak) malah.
Kabar itu jelas-jelas HOAX. Astronot ke bulan hanya beberapa kali. Mereka mengumpulkan sampel batu-batuan yang diambil dari permukaan bulan. Ndak ada sampel batu dari perut bulan.
Kedua, kalau batu pernah terpotong, kemudian nyambung lagi, mungkin secara kristalografi bisa dilacak. Tapi ada jutaan sebab sebuah batu bisa putus. Dari mana tahunya bahwa itu terjadi karena bulan terbelah?
Subhanallah...Maha Suci Allah dari segala sifat kekurangan.
Alhamdulillah, Syukur pada Allah yang menjadikan alam ini dan isi seluruhnya.
Tapi,dalam keadaan banyaknya bukti-bukti kehebatan Islam,masih ada insan yang tidak mempercayai malah menyanggahnya.
Nauzubillahi min zaalik.Percayalah,syurga dan neraka itu memang wujud.Jika Allah bisa menciptakan manusia dan alam ini dari kosong,apakah Allah tidak bisa membelahkan bulan untuk membenarkan kerasulan Nabi Muhammad SAW.Kekasih Allah.
Sudah teruk pemikiran umat islam pada masa sekarang,kerana terlalu taksub dengan propaganda barat untuk menghancurkan Islam.ternyata,tektik untuk menyerang umat Islam melalui Perang Saraf telah menampakkan hasilnya.
Masyaa Allah...
Allhu akbar
Muhammad ngga cuma jago belah bulan, tapi juga ahli belah duren.
subhanallah!
Beberapa waktu yang lalu di negara China ditemukan rumah berumur ribuan tahun dibawah tanah, di dalam rumah itu tertulis "rumah ini dibangun pada tahun terjadi terpecahnya bulan" itu salah satu bukti bahwa yang menyaksikan bulan terpecah bukan hanya orang Arab tetapi seluruh dunia menyaksikan Nabi Muhammad membelah bulan. Dari tempat Nabi Muhammad membelah bulan, bulan terpecah menjadi dua, yang sebelah ada di bukit Sofa (Bagian Selatan Ka'bah), yang sebelah lagi di gunung dekat bukit Marwah.
Riki NelsonISLAM akan selalu dibenarkan oleh ilmu pengetahuan.subhanallah maha besar ALLAH dengan segala firmanNya. Wahai muslim fillah, percayalah bahwa Islam adalah satu2nya agama yang diridhoi oleh Allah. Allah akan menepati janji2Nya. Sungguh tak akan ada yang dapat menyanggah kebenaran islam tak peduli Para kaum kafir mencoba memuramkan cahaya allah. kebenaran tidak akan pernah kalah!! Great site. Keep doing. We enjoyed visiting your website very much. Tomorrow I shall return again.
I know another good sites: [url=http://vicodin.butkel1.org/]vicodin[/url] http://vicodin.butkel1.org/ vicodin [url=http://oxycontin.butkel1.org/]oxycontin[/url] http://oxycontin.butkel1.org/ oxycontin See ya![url=http://soma-medico.blogspot.com/]soma[/url] http://soma-medico.blogspot.com/ See you.ni adalah hasil pencarian saya melalui google dan ask. http://www.google.co.id/search?hl=en&q=Daud+Musa+Pidcock&meta= ada biographi tentang Daud Musa Pidcock atau dalam situs ini bernama David Musa Pidcock karena David sama dengan Daud: http://www.islamicparty.com/people/david.htm Dalam situs itu dia memang sebagai leader dari The Islamic Party of Britain. Pindah agama ke islam pada tahun 1975. Mungkin bisa kita coba ngirim email tanya ke dia langsung.
Ada situs non muslim yang berisi nama dan foto Daud Musa Pidcock yang pindah agama ke islam: http://www.adventistpictures.org.uk/gallery/2001/icel2001/index.php
ada blog lain berbahasa indonesia yang juga berisi tentang hal ini di tambah dengan gambar permukaan bulan: http://fisan.wordpress.com/2006/10/09/scientific-bulan-pun-telah-terbelah/#comment-273
hasil search Prof. Dr. Zaghloul Al Najjar dengan google menunjukkan bahwa orang ini memang benar ada: http://www.google.co.id/search?hl=en&q=Zaghloul+Al-Najjar&btnG=Search&meta=
ada tulisan-tulisan/kutipan beliau di: http://www.gawaher.com/index.php?showforum=474.html& nampaknya beliau memang orang islam yang berpengetahuan luas dan ilmiah. Dan ternyata ada video di youtube tentang Prof. Dr. Zaghloul Al Najjar yang sedang menjadi pembicara tentang ilmu pengetahuan dalam al-quran: http://youtube.com/watch?v=prNdIGq8gAU
Ada sumber berbahasa inggris tentang Quran And Science:THE SPLITTING OF THE MOON di: http://www.quranm.multicom.ba/science/6e-tefsir.htm ceritanya juga sama tentang Prof. Zaghloul Al-Najjar dan David Mosa Pidcook ditambah bahwa televisinya adalah BBC
SPLITTING OF THE MOON: sumber ini menjelaskan pemahaman lain tentang (QS 54:1) yang dilihat dari segi matematika, dijelaskan bahwa terbelahnya bulan juga mengandung arti bahwa itu adalah waktu dibawanya 21kg batu-batuan bulan pertama kali oleh Apollo 11 pada tahun 1969 oleh Neil A. Armstrong dimana module pesawat mereka setelah mendarat dan mengumpulkan batuan itu kemudian meninggalkan bulan pada jam 17: 54: 1 (Universal Time) atau 1: 54: 1 (EDT) dengan membawa 21kg batu-batuan bulan. Coba perhatikan jam, menit dan detik nya yang sama dengan (QS 54:1) dimana sebagian permukaan bulan (batu2an) meninggalkan bulan (atau terbelah). Allah SWT telah mengaturnya. http://www.submission.org/miracle/moon.html http://www-pao.ksc.nasa.gov/history/apollo/apollo-11/apollo-11.htm http://nssdc.gsfc.nasa.gov/planetary/lunar/apollo_11_30th.html
Kita disini hanya mencari kebenaran. Semoga Allah selalu menunjuki jalan kebenaran bagi kita semua. Amiin. Maha Suci Allah dengan segala kebenaran Firman-Nya.
perkataan macam apa seperti ini" Terus terang, saya sebagai umat Islam tak bisa percaya begitu saja pada peristiwa tersebut. Kok bisa? Walaupun itu mukjizat, rasanya mustahil." jika anda orang islam dan tidak mempercayai satu kalimat saja dari Alqur'an, sungguh anda telah jauh tersesat.perbanyaklah belajar agama,sungguh!!! sekiranya ada satu peristiwa dari Alqur'an yg bertentangan dgn akal,pertamakali yg harus dikoreksi adalah akal kita,karena akal kita kemungkinan pada saat ini belum ada pengetahuan ke arah itu. kita ambil satu contoh:jika kita sekarang ini hidup di abad ke-14,kemudian ada salah seorang dari kita berkata:"hei,kawan dikantong bajuku ini ada mushaf Alqur'an." pada saat itu pasti anda akan mengganggap teman anda gila atau tidak waras,kenapa? bagaimana mungkin dan mustahil Alqur'an setebal itu ada dikantong bajumu? jika pertanyaan seperti itu diajukan kepada manusia di abad ke-14 tentu mereka anggap itu hal yg gila, tetapi tidak untuk diabad sekarang.karena sekarang satu mushaf Alqur'an dapat di simpan di satu keping CD saja. ???? apatah lagi hal mukjizat Alqur'an,kebenaran Alqur'an. Camkan dan pikirkanlah sendiri. Wahyu tidak akan bertentangan dgn akal kita,hanya akal kita yg belum sampai untuk memahami wahyu tersebut.
"alquran,tidak pernah ada keraguan didalamnya"....jadi kalo akal dan fikiran kita ga bisa mencerna semua kejadian yang ada di alam semesta ini "bulan terbelah dua" itu bukan karena alquran yg salah tapi akal dan fikiran serta ilmu kita yang belum bisa mempelajarinya. jadi jangan pernah terbesit keraguan didalam hati kita tenteng kebenaran alquran...na'uzubillahhiminzalik.
banyak orang di dunia ini mengaku ingin mencari suatu kebenaran namun sedikit sekali orang yang mau melaksanakan kebenaran, apa yang terjadi pada bulan adalah suatu kebenaran bahwa bulan pernah terbelah pada zaman Muhammad SAW karena kekuasaan Allah SWT tapi sayangnya banyak orang-orang (munafiq dan kafir) yang menyaksikan hal tersebut pada hari itu tidak juga mau beriman kepada Allah SWT apalagi pada zaman sekarang....? saat saya melihat beberapa gambar bulan di salah satu situs NASA, saya yakin bahwa bulan pernah terbelah. dan kaitan antara mukzijat dengan ilmu pengetahuan merupakan sesuatu yang mustahil karena mukzijat artinya sesuatu yang keluar dari sunatullah oleh karena itu para ahli science tidak akan pernah mempublikasikan bahwa bulan pernah terbelah dikarenakan mereka tidak bisa menjelaskan secara ilmiah....
banyak disini yang ngakunya islam, tapi koq menjelek2kan islam jg, mohon buat non muslim, kalau tidak mau menerima kenyataan, ya diam saja, tdk usah menjelek2an agama dan kepercayaan orang lain. Hanya orang kafir aja yang mau pembuktian real tentang kejadian yang sudah beribu tahun lalu. Kita sebagai ummat islam jangan terlalu mengikuti hawa nafsu, Allah Maha Mengetahui.
Mengenai ayat dari surat Al Qomar, yang berbunyi " Telah dekat (datangnya) saat itu (kiamat) dan telah terbelah bulan " Ada dua hal, yaitu berita tentang akan datangnya kiamat dan telah terbelahnya bulan.
Jika ditinjau dari urutan waktu, menjadi : 1. Bulan terbelah. 2. Kiamat
Ayat ini tidak menjelaskan tentang kapan kiamat akan terjadi, namun menjelaskan tentang tanda-tandanya.
Nah, yang perlu kita perhatikan adalah tanda kiamat berupa bulan terbelah sudah terjadi. Tepatnya pada zaman Rasulullah. Hal ini dikuatkan dengan adanya Hadits yang diriwayatkan oleh sahabat, tabi,tabiin dan ulama hadits.
Logikanya adalah, jika tandanya saja sudah terjadi, maka peristiwa berikutnya juga pasti (Insya Allah) terjadi.
Persoalannya menjadi "Kiamat sudah dekat".
Setidaknya ada beberapa tanda-tanda (lain) yang juga disebutkan dalam Al Quran dan Hadits dan ini sudah terjadi.
Nah, kembali ke kita, akankah kita percaya akan datangnya kiamat (yang sudah dekat) atau tidak. Dan sekali lagi, karena ini berita yang berasal dari pencipta alam semesta, percaya - tidak percaya, pasti terjadi. Ibarat robot didesain untuk bertahan selama maksimal 10 tahun, pasti dalam jangka 10 tahun akan rusak, setidaknya pasti tidak akan bertahan dalam 1.000 tahun. Sama seperti alam semesta, logikanya juga didesain untuk umur tertentu.....
Astaghfurullahal adzim. Innallaha ghofururrahim. ( Kami memohon ampunan kepada Allah dan Allah Maha Pemberi Ampunan serta Rohim ).
Peristiwa ini telah menjadi bagian dari “Legenda Sun Go Kong”, sebuah cerita paling klasik, paling digemari di negerinya, Cina dan telah mendunia. Dimana pada saat itu, diceritakan, pada salah satu pertarungannya dengan seorang lawan sakti di malam yang dipenuhi cahaya bulan purnama, Sun Go Kong mengeluarkan jurus pamungkasnya dengan merubah dirinya menjadi kera raksasa. Lawannya yang mengetahui bahwa perubahan varian jurus saktinya adalah timbul dari magis bulan, akhirnya menghancurkan bulan tersebut. Sun Go Kong pun kembali ke wujud semula, sebagai kera siluman kecil.
Dongeng-dongeng tentang bulan terbelah ini bisa kita dapati pula dalam haiku (dongeng Jepang).
Cerita bulan terbelah dua ada dalam manuskrip hindu di India yang menceritakan bahawa terdapat bulan terbelah dua dan tarikhnya bersamaan dengan kewujudan …
Namun cerita mengenai ini tidak akan kita dapatkan dalam legenda-legenda di Amerika atau Eropa. Kemungkinan terbesar tidak adanya cerita ini adalah pada saat peristiwa tersebut, di belahan bumi tersebut orang-orang memang tidak dapat melihat bulan. Mengapa? Karena saat itu … siang bolong :).
Komentar oleh Pantje Rakhan — Januari 24, 2007 @ 10:53 am
Dalam Bukhari dan Muslim, juga dalam kitab2 hadits yang terkenal lainnya, diriwayatkan bahwa sebelum Rasulullah (saw) hijrah, berkumpullah tokoh2 kafir Quraiy, seperti Abu Jahal, Walid bin Mughirah dan Al 'Ash bin Qail. Mereka meminta kepada nabi Muhammad (saw) untuk membelah bulan. Kata mereka, "Seandainya kamu benar2 seorang nabi, maka belahlah bulan menjadi dua." Rasulullah (saw) berkata kepada mereka, "Apakah kalian akan masuk Islam jika aku sanggup melakukannya?" Mereka menjawab, "Ya." Lalu Rasulullah (saw) berdoa kepada Allah agar bulan terbelah menjadi dua. Rasulullah (saw) memberi isyarat dengan jarinya, maka bulanpun terbelah menjadi dua. Selanjutnya sambil menyebut nama setiap orang kafir yang hadir, Rasulullah (saw) berkata, "Hai Fulan, bersaksilah kamu. Hai Fulan, bersaksilah kamu."
Demikian jauh jarak belahan bulan itu sehingga gunung Hira nampak berada diantara keduanya. Akan tetapi orang2 kafir yang hadir berkata, "Ini sihir!" padahal semua orang yang hadir menyaksikan pembelahan bulan tersebut dengan seksama. Akan tetapi para ahli mengatakan bahwa sihir, memang benar bisa saja "menyihir" orang yang ada disampingnya akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada di tempat itu. Lalu mereka pun menunggu orang2 yang akan pulang dari perjalanan.
Orang2 Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Mekkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan. Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah, orang2 musyrik pun bertanya, "Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?" Mereka menjawab, "Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh masing2-nya kemudian bersatu kembali..." Maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagian lainnya lagi tetap kafir ingkar).
A. Question Apakah berita di links berikut [Bukti Terbelahnya Bulan] adalah hoax? http://fisan.wordpress.com/2006/10/09/scientific-bulan-pun-telah-terbelah/ http://www.muslimtents.com/muslimguide/Science1.htm http://www.answering-christianity.com/moon_split.htm http://www.flickr.com/photos/72726964@N00/304727677/
B. Jawaban Pendahuluan
Sebelum paparan atas inti beritanya, pandangan berikut mungkin bisa kita pertimbangkan terlebih dahulu : ____________________________________
Kholid Akhmad Berkata: Januari 20, 2007 pada 9:17 pm
tidak pantas kita menguji kebenaran Al-Quran..karena Al-Quran lah yang paling benar. kita manusia yang lemah. jangan menguji Al-Quran dengan wawasan kita yang terbatas, sangat mudah bagi Allah untuk membelah bulan, kemudian juga sangat mudah bagi Allah untuk tidak menyisahkan bekas bahwa bulan pernah terbelah. atau Allah juga mungkin saja hanya memperlihatkan peristiwa bulan terbelah hanya bagi orang-orang tertentu…bisa saja..sangat mudah bagi Allah untuk memilih siapa saja yang dapat melihat bulan terbelah…semua itu kehendak Allah.. Ada yang meragukan ayat ini karena tidak ada bukti bahwa bulan terbelah,,karena dia tidak menyaksikan…bagaimana dengan Abu Bakar As Shidiq dan Sahabat-Sahabat yang utama yang berada disamping Nabi SAW waktu peristiwa ini terjadi (kenapa mereka tetap beriman, padahal banyak diantara mereka yang dulunya pernah memusuhi Nabi SAW,,jika Al-Quran tidak mereka saksikan kebenaranya pasti sangat mudah bagi mereka untuk kembali memusuhi Nabi SAW)..lantas kenapa setelah 1400 tahun dari peristiwa itu, kita meragukan ayat ini dengan mencari faktah sejarah..pantaskah kita membuktikan kata-kata Allah kalo kita mengaku hambanya..Ingatlah bahwa kita mahluk dengan segala keterbatasan “Allah tidak bisa diukur dengan sejarah, geologi, arkeologi, bahkan teknologi informasi yang paling canggih-pun..karena kita tidak akan pernah mampu mengukurnya… catatan: peristiwa yang lampau menjadi sejarah, sejarah yang berlalu menjadi legenda, dan legenda yang dimakan usia akan menjadi mitos) saat orang-orang akhir jaman menganggap Al-Quran sebagai mitos,, sesungguhnya mereka sudah dekat dengan Api Neraka.. _________________________________
Yang saya uraikan (baca : jelaskan) dalam postingan ini hanyalah proses pencarian untuk menjawab pertanyaan : “Apakah foto dan bukti yang disodorkan itu” adalah hoax atau bukan. Bisa saja itu foto yang benar, seperti yang saya komentari pada komentar ke dua yang ditegasi pada beberapa site (sengaja tidak saya link sitenya). Sebuah foto yang benar, namun dikemas dengan citarasa “lain” bisa menjadi hoax. Begitu yang saya pahami.
Menegasi bahwa ada atau tidak ada “bukti”, sama sekali tidak ada hubungannya dengan masalah keimanan. Sengaja point ini ditebalkan untuk menghindari persepsi bahwa kalau tidak percaya adanya bukti yang disodorkan bahwa bulan sudah terbelah, seperti yang dirujuk oleh site yang menjelaskan hal ini, sama sekali tidak berarti bahwa tidak percaya pada kalam Ilahi.
...
Saya cenderung untuk merenungkan saja pesan seperti ini. Namun, kemudian kerap juga bertanya-tanya dalam hati, seberapa besar sih kita melihat keajaiban itu sebagai “pertanda keagungan Allah“. Bagaimanakah sikap kita sebaiknya (Jawabnya cek n ricek, tapi mana sempat !) Hal-hal seperti ini mendorong mencari jawaban-jawaban lainnya, bagaimanakah seorang yang mengaku beragama Islam melihat/merasakan/membaca ha-hal sejenis ini yang memang pada periode tertentu bisa semakin banyak bertebaran. Dari diskusi dan postingan-postingan, maka saya mencari kembali definisi-definisi yang tersaji dari Al-Qur'an, Apa yang disebut mukjizat, sifat dan karakteristiknya. Apa yang disebut Ghaib? Bahkan di Al-Qur'an juga dijelaskan, bahkan Jin sendiri tidaklah mengetahui yang ghaib.
Catatan-catatan definisi yang dijelaskan oleh Al-Qur'an mengenai keajaiban, ghaib dan berbagai perkara lainnya ini kemudian mereposisi bagaimana kita “seharusnya” melihat/menyikapi keajaiban-keajaiban yang dimunculkan oleh berbagai sebab. Entah datang dari dunia maya atau melihat langsung.
Melalui postingan ini, saya tidak ingin mengatakan memalukan atau sejenisnya, namun saya cenderung untuk menghindari semua informasi yang berkenaan dengan keajaiban. Dunia dan segala ciptaannya, blekhole, bintang, susunan tatasurya saja sudah merupakan “keajaiban” yang tiada celanya yang membuat manusia begitu kecilnya di mata Sang Pencipta. Bahkan lahir menjadi manusia saja atau mengamati bagaimana cacing di selokan bertumpuk-tumpuk dan hidup adalah “keajaiban”.
Iya kalau benar, kalau salah maka ikut serta menjadi penyebar hal-hal yang masih dipertanyakan bukanlah pilihan dalam blog ini.
Allah yang mahakuasa, yang menciptakan alam semesta dengan segala isinya, yang menjaga bintang-bintang di langit beredar menurut garis edarnya, yang menahan jiwa manusia ketika matinya (tidurnya), yang akan membangkitkan manusia setelah matinya. Dimanakah kemudian letak kemampuan akal berpikir kita untuk mengenalNya melalui karya-karyaNya yang agung.
Ingatkan perkataan Imam Ali: “Bahkan andaikan pintu kegaiban di buka di hadapanku, maka tidak akan bertambah keyakinanku” _________________________________
C. Investigasi/Counter Inti Berita
C.1. Moon Rille
http://apod.nasa.gov/apod/ap021029.html [29 October 2002] What could cause a long indentation on the Moon? First discovered over 200 years ago with a small telescope, rilles (rhymes with pills) appear all over the Moon. Three types of rilles are now recognized: sinuous rilles, which have many meandering curves, arcuate rilles which form sweeping arcs, and straight rilles, like Ariadaeus Rille pictured above. Long rilles such as Ariadaeus Rille extend for hundreds of kilometers. Sinuous rilles are now thought to be remnants of ancient lava flows, but the origins of arcuate and linear rilles are still a topic of research. The above linear rille was photographed by the Apollo 10 crew in 1969 during their historic approach to only 14-kilometers above the lunar surface. Two months later, Apollo 11, incorporating much knowledge gained from Apollo 10, landed on the Moon.
Tambahan Keterangan [by HS] : Rille yang ditampilkan dalam foto adalah hanya sebagian kecil dari permukaan bulan (rille yang di foto dinanamakan Rima Hyginus Rille, dan dikategorikan sebagai straight & branching rilles dengan panjang sekitar 300 km). Rille ada di seluruh permukaan bulan, dan belum ada kesimpulan bahwa kalau keseluruhan rilles tersebut dirangkai akan membentuk persambungan utuh sepanjang diameter bulan. Kesimpulan penelitian yang ada belum sesuai dengan yang sudah secara sangat sederhana disimpulkan pada artikel ‘bulan terbelah’.
Jika masih penasaran dengan masalah takikan di permukaan bulan, lebih jauh bisa di Google dengan key “moon rille”. Beberapa link yang didapatkan adalah : http://en.wikipedia.org/wiki/Rille http://www.thunderbolts.info/tpod/2006/arch06/060315rille.htm [The Moon and Its Rilles]
C.2. Dr. Zaghloul El-Naggar
Homepage resmi dari Beliau ada di :
http://www.elnaggarzr.com/en/index.php
Banyak artikel science dan Islam (hampir sama dengan tema yang diangkat oleh Dr. Harun Yahya) di web tersebut, tetapi (sejauh yang bisa saya explore di semua halaman di web itu, serta menggunakan search yang ada) tidak ada yang membahas “moon rille”, “moon split”, atau “moon crack”, bahkan serach kata “moon” saja tidak menghasilkan link.
C.3. Daud Musa / David Mosa David Mosa Pidcook, leader British Muslim Party Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris
http://www.british-muslim-party.blogspot.com http://www.islamicparty.com Islamic Party of Britain
Pencarian dengan google atas keyword yang berkaitan dengan Daud/David, British Muslim, dan semacamnya hanya menghasilkan link yang terkait dengan artikel “moon split”, yang hamper semuanya seragam, tanpa diketahui sumber asal berita.
The legacy of Project Apollo http://news.bbc.co.uk/1/hi/special_report/1999/07/99/the_moon_landing/395601.stm Friday, 16 July, 1999, 16:04 GMT 17:04 UK
_________________________
D. Kesimpulan (by HS)
1. Photo pada artikel “Bulan terbelah” adalah benar (tanpa modifikasi) bersumber dari NASA, tetapi narasi kesimpulan terhadap ‘rille’ yang di photo tidak bersumber dari NASA.
2. Pengambilan kesimpulan bukti “bulan terbelah” hanya berdasarkan satu atau beberapa photo rille adalah sangat dangkal, dan hanya memberikan/menghasilkan bahan olok-olokan dari pihak non-muslim. Apakah ini karena sedemikian tertinggalnya Ilmuwan-ilmuwan Muslim di zaman sekarang ini??
3. Kutipan dari Sumber Web Asli, yang membahas secara lengkap kronologis berita temu wicara di televisi (televise mana, disiarkan kapan, apakah ada arsipnya, …) bersama pakar Geologi Muslim, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar, tidak berhasil saya ditemukan di Internet.
4. Tambahan informasi dari Daud Musa Pitkhok (??) ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris (??) bahwa pernah menonton di televisi Inggris (BBC) mengenai diskusi dengan kesimpulan “Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali!”, hanya dapat saya temukan versi bahasa Indonesianya. Berbagai search keyword yang serupa dalam bahasa Inggris tidak menghasilkan link.
5. Sebagai Muslim, tidak ada keraguan akan hadits shahih yang menerangkan terbelahnya bulan oleh Rasulullah. Tetapi iman/percaya akan mukjizat ini, tidak ada relevansinya dengan harus mempercayai artikel bukti terbelahnya bulan hanya berdasarkan photo Rille dari NASA. Pembuktian Ilmu harus secara kaidah Ilmiah, dan harus di acknowledge oleh beberapa Ilmuwan lainnya. Ilmuwan NASA belum pernah menyimpulkan semacam ini, dan juga belum ada Ilmuwan Muslim yang (secara shahih) menyimpulkan hal semacam itu.
6. Mukjizat nabi tidak perlu dukungan pembuktian Ilmiah. Kalau memang akan dilakukan, menyandarkan suatu pembuktian Ilmiah kepada Mukjizat hanya boleh jika benar-benar pembuktian ilmiah tersebut disepakati oleh semua pihak seperti jelasnya perbedaan warna hitam dan putih. Dalam dunia Ilmiah hal ini sudah dikategorikan sebagai Hukum (Hukum Gravitasi, Hukum Kekekalan Energi, …). Bagaimana kuatnya pun suatu teori (semisal Teori Relativitas Einstein), belum bisa diakomodir untuk suatu pembenaran Mukjizat.
7. Mungkin perlu direnungkan secara mendalam: “jika Allah berkehendak memperlihatkan secara hitam putih suatu kebenaran, maka adalah sangat mudah bagi-Nya untuk melakukannya dan tidak ada sesuatupun yang dapat menghalanginya”. Tetapi, manusia diciptakan bukan untuk hal sesederhana itu – hanya untuk melihat kebenaran hitam putih (mukjizat/keajaiban yang sangat nyata) tanpa perlu proses pencarian, fikr, dan kemudian berserah diri. Manusia diberikan kemampuan akal dan kalbu yang sangat powerful, dimana dengan bekal itu kita ditugaskan untuk menggali dan mendapatkan kebenaran itu dari dasarnya, tentunya dengan tuntunan utama Al-Qur’an. _________________________________
E. Akhirul Kalam (by HS)
Keajaiban / mukjizat terpampang setiap hari dihadapan kita, baik disadari ataupun tidak, tetapi berapa banyak orang yang melihat/mengalami mukjizat tersebut yang menjadi beriman tanpa rahmat dari Allah?
Pada saat Nabi secara kasat mata memperlihatkan Mukjizat yang dikaruniakan kepada beliau, seperti bulan terbelah, Israj Mi’raj, dll. (ada ratusan mukjizat yang dirangkumkan dari hadits shahih, yang secara lengkap dapat dilihat pada buku yang banyak tersedia di TB. Muslim, seperti TB. WaliSongo, dll), berapa banyak yang menjadi beriman dengan hal tersebut? Terkadang, malah mukjizat tersebut menjadi cobaan dan tidak menjadi peneguh.
Mari kita berkonsentrasi mempermantap Aqidah dan menebalkan Iman, utamanya di bulan Ramadhan 1429H ini, dengan melakukan satu step langkah maju, mulai melakukan tadabbur Al-Qur’an - mempelajari isi Al-Qur’an. Boleh jadi dengan ilmu yang terus bertambah, suatu saat mata bathin kita terbuka sehingga dapat melihat secara jelas hakikat yang mungkin masih belum terlihat oleh kita di saat ini.
Wallahu'alam bisshawab.
Dalil/Nash mengenai terbelahnya bulan di masa Rasulullah dapat dilihat di :
Lalu pada artikel di bawah ini disebut pula adanya tayangan di sebuah stasiun TV di Inggris yang mewawancarai tiga pakar dari NASA. Betulkah? Di stasiun TV mana dan kapan disiarkan? Siapa astronot AS yang masuk Islam begitu mengetahui bahwa Bulan pernah dibelah Nabi Muhammad? Kenapa tulisan pada artikel tersebut ini terkesan samar-samar? Terus terang, saya sebagai umat Islam tak bisa percaya begitu saja pada peristiwa tersebut. Kok bisa? Walaupun itu mukjizat, rasanya mustahil. Kalau itu terjadi sekira tahun 600-an paling tidak banyak saksi mata dari belahan dunia lain - khususnya dari bangsa yang peradabannya lebih maju dibandingkan bangsa Arab yang jahiliah. Mereka pasti akan ikut menyaksikan dan mencatat peristiwa alam yang maha dahsyat itu.
Di kerajaan Romawi pada masa Heraclius banyak pakar perbintangan, di Persia pada masa Sassan banyak ahli astronomi dari kaum Zoroaster, di Egypt, Cina dan India peradabannya sudah begitu maju dan mereka punya tradisi tulis menulis sejak ribuan tahun silam, di Sumatra dan Jawa orang-orang bisa menuliskannya di prasasti maupun lontar. Kenapa tak ada secuilpun kisah bulan terbelah dua itu ada pada catatan historis mereka?
Ataukah itu pemaknaan kandungan Al-Quran yang keliru, mungkin ayat di surat itu sekadar kiasan belaka? Lalu karena sudah terlanjur tersebar ke seluruh dunia bahwa maknanya memang seperti itu, kepada siapa kita musti meminta bertanggung jawaban?
Mohon pencerahan dari Anda semua.............
____________________________
Misteri terbelahnya Bulan versi Islam
SUBHANALLAH..............MAHA BESAR ALLAH ATAS SEMUA CIPTAANNYA.
Dalam temu wicara di televisi bersama pakar Geologi Muslim, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar, salah seorang warga Inggris mengajukan pertanyaan kepadanya, apakah ayat dari surat Al-Qamar di atas memiliki kandungan mukjizat secara ilmiah? Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya sebagai berikut:
Tentang ayat ini, saya akan menceritakan sebuah kisah. Sejak beberapa waktu lalu, saya mempresentasikan di Universitas Cardif, Inggris bagian barat, dan para peserta yang hadir bermacam-macam, ada yang muslim dan ada juga yang bukan muslim. Salah satu tema diskusi waktu itu adalah seputar mukjizat ilmiah dari Al-Qur'an. Salah seorang pemuda yang beragama muslim pun berdiri dan bertanya, "Wahai Tuan, apakah menurut anda ayat yang berbunyi "Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah" mengandung mukjizat secara ilmiah?
Maka saya menjawabnya: "Tidak, sebab kehebatan ilmiah diterangkan oleh ilmu pengetahuan,
sedangkan mukjizat tidak bisa diterangkan ilmu pengetahuan, sebab ia tidak bisa menjangkaunya. Dan tentang terbelahnya bulan, maka itu adalah mukjizat yang terjadi pada Rasul terakhir Muhammad shallallahu 'alaihi wassalam sebagai pembenaran atas kenabian dan kerasulannya, sebagaimana nabi-nabi sebelumnya."
Dan mukjizat yang kelihatan, maka itu disaksikan dan dibenarkan oleh setiap orang yang melihatnya. Andai hal itu tidak termaktub di dalam kitab Allah hadits-hadits Rasulullah, maka tentulah kami para muslimin di zaman ini tidak akan mengimani hal itu.
Akan tetapi hal itu memang benar termaktub di dalam Al-Qur'an dan sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. Dan memang Allah ta'alaa benar-benar Maha berkuasa atas segala sesuatu.
Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar pun mengutip sebuah kisah Rasulullah membelah bulan. Kisah itu adalah sebelum hijrah dari Mekah Mukarramah ke Madinah. Orang-orang musyrik berkata, "Wahai Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan Rasul, coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang bisa membuktikan kenabian dan kerasulanmu (mengejek dan mengolok-olok)?"
Rasulullah bertanya, "Apa yang kalian inginkan ?" Mereka menjawab: "Coba belahlah bulan, ..."
Maka Rasulullah pun berdiri dan terdiam, lalu berdoa kepada Allah agar menolongnya. Maka Allah memberitahu Muhammad agar mengarahkan telunjuknya ke bulan. Maka Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan, dan terbelahlah bulan itu dengan sebenar-benarnya.
Maka serta-merta orang-orang musyrik pun berujar, "Muhammad, engkau benar-benar telah
menyihir kami!" Akan tetapi para ahli mengatakan bahwa sihir, memang benar bisa saja "menyihir"orang yang ada disampingnya akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada ditempat itu. Maka mereka pun pada menunggu orang-orang yang akan pulang dari perjalanan. Maka orang-orang Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Mekkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan. Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah, maka orang-orang musyrik pun bertanya, "Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?"
Mereka menjawab, "Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh masing-masingnya kemudian bersatu kembali...!! !"
Maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagian lainnya lagi tetap kafir (ingkar). Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya: Sungguh, telah dekat hari qiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika melihat tanda-tanda kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, "Ini adalah sihir yang terus-menerus", dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap .....sampai akhir surat Al-Qamar.
Ini adalah kisah nyata, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar. Dan setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut, berdiri seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata, "Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris. Wahai tuan, bolehkah aku menambahkan?"
Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab: "Dipersilahkan dengan senang hati."
Daud Musa Pitkhok berkata, "Aku pernah meneliti agama-agama (sebelum menjadi muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemah makna-makna Al-Qur'an yang mulia. Maka, aku pun berterima kasih kepadanya dan aku membawa terjemah itu pulang ke rumah. Dan ketika aku membuka-buka terjemahan Al-Qur'an itu di rumah, maka surat yang pertama aku buka ternyata Al-Qamar. Dan aku pun membacanya: "Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah......."
Maka aku pun bergumam: Apakah kalimat ini masuk akal?? Apakah mungkin bulan bisa terbelah kemudian bersatu kembali?? Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa melakukan hal itu? Maka, aku pun menghentikan dari membaca ayat-ayat selanjutnya dan aku menyibukkan diri dengan urusan kehidupan sehari-hari. Akan tetapi Allah Yang Maha Tahu tentang tingkat keikhlasam hamba-Nya dalam pencarian kebenaran.
Maka aku pun suatu hari duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi diantara presenter seorang Inggris dan 3 orang pakar ruang angkasa AS. Ketiga pakar antariksa tersebut pun menceritakan tentang dana yang begitu besar dalam rangka melakukan perjalanan ke antariksa. Dan diantara diskusi tersebut adalah tentang turunnya astronot menjejakkan kakinya di bulan, dimana perjalanan antariksa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dollar.
Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget dan berkata, "Kebodohan macam apalagi ini, dana begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di bulan?" Mereka pun menjawab, "Tidak, ..!!! Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun
telah mendapat hakikat tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan dana itu kepada siapapun.
Maka presenter itu pun bertanya, "Hakikat apa yang kalian telah capai sehingga demikian mahal taruhannya?" Mereka menjawab, "Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali!!!
Presenter pun bertanya, "Bagaimana kalian bisa yakin akan hal itu?"
Mereka menjawab, "Kami mendapati secara pasti dari batuan-batuan yang terpisah terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Maka kami pun meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, "Hal ini tidak mungkin telah terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali".
Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan, "Maka aku pun turun dari kursi dan berkata, "Mukjizat (kehebatan) benar-benar telah terjadi pada diri Muhammad sallallahu alaihi wassallam 1400-an tahun yang lalu. Allah benar-benar telah mengolok-olok AS untuk mengeluarkan dana yang begitu besar, 100 juta dollar lebih, hanya untuk menetapkan akan kebenaran muslimin !!!!
Maka, agama Islam ini tidak mungkin salah ... (aku pun bergumam), "Maka, aku pun membuka kembali Mushhaf Al-Qur'an dan aku baca surat Al-Qamar, dan ... saat itu adalah awal aku menerima dan masuk Islam.
Diterjemahkan oleh: Abu Muhammad ibn Shadiq
Pengirim: C. Ridwan
E-mail: cridwan@qbe.co.id
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
ISLAM ADALAH RAHMATAN LIL'AALAMIIN
Coba simak situs NASA:
www.nasa.gov
Tanya:
Dulu saya pernah baca di sebuah artikel, di dalam Bulan sebenarnya ada pesawat ruang angkasa raksasa. Pesawat itu lalu terselimuti oleh material. Untuk kamuflase. Ada yang bisa menjelaskan?
From: Joan Sen
E-mail: joansen.kusuma@yahoo.com
Dilihat dari diskusi-diskusi yang sudah ada, kita harus berpikir secara rasional juga. Bulan terbelah ya pasti hancur dong.. or jadinya 1/2 bulan terus :))
Mana ada terbelah dan nyambung lagi... Bumi yang pernah dilanda Gempa yang berapa dasyatpun belum pernah terbelah, kecuali laut terbelah sesuai kitab suci...
So, menurut saya pasti tidak pernah terbelah....apalagi di dalamya ada pesawat asing. Duhhh ilham dari komik Jepang mana lagi neh heheheh (sorry). Mari deh kita hunting yang bener-bener patut dihunting dan memeras otak kita untuk memecahkan misteri, bukan yang tidak masuk logika.
Tanya:
Joan, bagaimana kalau dimaknai Bulan itu ibarat setangkup roti burger? Pada masa tertentu, Bulan akan membuka tangkupnya. Lalu muncullah pesawat antariksa.....
Hehehehehe..itu khayalanku belaka...
From: Veto Aldo Bianda
E-mail: aldobianda@gmail.com
Baca deh terjemahan oleh Julius Perdana Putranto, berjudul "Depending secred ground" by Alex Collier. Disana juga dijelaskan keadaan bulan yang sebenarnya...
_______________________________
From: Julius Perdana Putranto
E-mail: juliusperdana@yahoo.co.id
Konon bulan itu artificial. Bulan terbelah? Mungkin saja sedang dalam overhaul, hehehe. Dan Bulan kita ada kembarannya, yaitu bulan Mars : Phobos --> Defending Sacred Ground (Alex Collier).
_______________________________
From: Nani Heriyani
E-mail: lantas-bdj@indo.net.id
Mungkin yang dimaksud terbelah adalah 2 sisi Bulan, dimana hanya 1 sisi yang bisa kita lihat sedangkan sisi lainnya masih gelap karena saat mengelilingi bumi, bulan selalu menampakkan sisinya yang sama.
Mungkin dulu bulan berotasi lalu kemudian terhenti ( cmiiw ) sehingga hanya satu sisi yang terlihat dari bumi.
_______________________________
From: Nur Agustinus
E-mail: bgm@sby.centrin.net.id
Ok, saya akan coba jelaskan dengan sudut pandang "ilmiah" yang paling mungkin menurut saya terjadi. Dari peristiwanya (saya tidak tahu dari hadist apa, sahih atau tidak), yang diceritakan di posting sebelumnya, bahwa nabi Muhammad menunjukkan jarinya ke bulan lalu bulan terbelah....
Jelas kalau kemudian ditunjukkan foto (yang entah benar atau tidak) di bulan bahwa ada retakan seperti itu, tentunya tidak akan menggambarkan apa yang diceritakan di hadist itu.
Pertama, kita tidak mendapat penjelasan pasti, bagaimana arah gerak telunjuk nabi Muhammad. Apakah dari atas ke bawah (atau sebaliknya), atau dari kiri ke kanan(atau sebaliknya), atau menyerong. Anggap saja terbelahnya itu dengan cara nabi Muhammad menunjuk ke bulan lalu dari kanan ke kiri (mengikuti cara menulis orang Arab), dia mulai "membelah" bulan.
Penjelasan paling rasional kalau itu bukan mukjijat adalah, adanya awan yang menutupi bulan dalam bentuk seperti garis. Kira-kira gambarnya seperti ini:
http://www.parmacit
Namun kalau penjelasan itu dianggap kurang meyakinkan dengan alasan, tentunya masyarakat di sana tahu kalau itu cuma awan, ya barangkali ada UFO yang menutupi awan sehingga nampak terbelah. Nggak percaya ya monggo, soalnya saya sendiri ya nggak percaya kalau ada UFO menutupi bulan trus dianggap bulan terbelah. :-)
Namun saya selalu teringat pada film Time Machine, di sana si pelancong waktu melihat bulan hancur berkeping-keping dan cuma tinggal separuh, sisanya jadi pecahan-pecahan kecil. Ini film luar biasa, alien banget... ada nordics, ada reptilian...
Screenshot bulan terbelah di film Time Machine:
http://members.
http://members.
Salam,
nur agustinus
From: Veto Aldo Bianda
E-mail: aldobianda@gmail.com
Saya lebih tertarik dengan statement: "Kehebatan ilmiah diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak bisa diterangkan ilmu pengetahuan..."
Menurut saya, mukjizat adalah teknologi yang belum bisa dijelaskan/diterangkan dengan ilmu pengetahuan saat ini, bukan sebaliknya :-)
Contoh : cloning..bisa dibayangkan jika pada jaman dulu ada seseorang yang mampu mengkloning domba/manusia..pastilah orang tersebut akan disebut "tuhan" atau mempunyai mukjizat. Tapi sekarang tidak kan?
Saat ini "mukjizat" adalah kata yang mempunyai nilai komersial tinggi dan membuat manusia tidak berkutik, membuat manusia pasrah dan akhirnya membuat manusia menjadi tidak kritis terhadap sesuatu yang berbau "mukjizat".
Kalau kita perhatikan saat ini, banyak sekali program2 TV atau infotainment apapun yang ratingnya menjadi tinggi hanya dengan menjual kata "mukjizat", kita dibuatnya menjadi bodoh. Dan mengenai agama, surga,neraka adalah produk yang dibuat agar kita menjadi "patuh" dan "tidak berkembang"
Coba perhatikan orang-orang yang tinggal di negara-negara yang nilai-nilai agamanya "lemah". Ilmu pengetahuan mereka lebih tinggi dari orang2 yang tinggal di negara2 yang nilai2 agamanya "kuat". Mengapa? Karena mereka bebas mengembangkan kecerdasan yang mereka miliki tanpa merasa takut atau merasa dibatasi.
"Mukjizat" tidak hanya dimiliki oleh nabi muhammad tapi juga yesus, musa, sulaiman dan dll.
From: Abdurrofi"Mukjizat" pada jaman nabi-nabi diperlukan agar umat2 pada saat itu menjadi patuh dan percaya tapi siapa yang menyangka kalau itu adalah "teknologi tinggi" dari ras lain.
salam,
veto
E-mail: abdurrofi@yahoo.co.uk
Saya cek via google memang cerita tersebut bersebaran dimana-mana termasuk beberapa menggunakan foto satelit (yang mereka klaim dari NASA), namun semuanya dalam bahasa
Indonesia. Memang agak aneh kok tidak muncul dalam bahasa Inggris (lebih-lebih tulisan tersebut katanya terjemahan).
Perdebatan dan kesaksian soal tersebut menarik dan didiskusikan di:
http://agorsiloku.
Namun sejauh ini saya belum menemukan ada yang membantah ini hoax atau bukan. Dus, dari kejadian-kejadian ini saya jadi semakin bertambah keimanan saya:).
Salam.
From: Alfred Alinazar
Boleh tahu ndak, bagaimana metodologi yang Mas Rofi lakukan untuk mengetahui apakah berita ini hoax atau bukan ? Terus terang menarik sekali bagi saya jika ada ilmuwan yang bilang bahwa bulan pernah terbelah. Ingin tahu bagaimana penjelasan ilmiahnya benda sebesar itu bisa terbelah dan menyatu kembali.E-mail: aalinazar@gmail.com
Kalau susah dicari sumber artikel yang ilmiah, ini adalah pertanda hoax. Jika tulisan itu memang original, semestinya dengan mudah akan ditemukan versi dalam bahasa Inggrisnya. Dan jika memang ada penjelasan ilmuwan tentang itu, semestinya juga bisa ditemukan penjelasan itu di google. Masak sih berita segitu hebat nggak ada di Internet? Saya justru menganggap tulisan itu hoax, sebelum ada penjelasan ilmiahnya.
salam,
E-mail: KiBroto@gmail.com
Kisah mbulan terbelah mirip dongeng Jawa tentang gerhana yang dicaplok buto ijo. Kalo kita tabuh kentongan, si buto ijo akan kesakitan dan melepasken si mbulan ;-).
Ada juga kisah orang Spanyol/Portugis yang diceritaken Larry Gonick. Mereka terdampar pada suatu daratan dan diberi makanan penduduk sekitar. Lama kelamaan penduduk itu ndak mau memberi karena buat mereka saja ndak cukup. Lantas ada seorang kelasi yang paham astronomi menggertak penduduk2 itu. Jika ndak mau memberi makan, matahari akan
dipadamken. Maka pas akan terjadi gerhana matahari, astronom itu menunjuk ke matahari dan membuat matahari `padam' ;-)
Modus operandi agama adalah post-hoc = ndilalahisme, pembodohan.
From: Rovicky Dwi Putrohari
E-mail: rovicky@gmail.com
Apabila bulan terbelah, maka akan terjadi perubahan gaya tarik (gravitasi) bulan terhadap benda-benda luar angkasa. Perbahan ini akan menyebabkan keseimbangan astronomis tata surya akan terganggu. Akan muncul perubahan iklim global karena perubahan gerakan bumi. Perubahan iklim ini akan terekam dalam rekaman iklim bumi. Paling tidak perubahan mendadak ini akan menggetarkan bumi. Gempa mungkin terpicu akibat perubahan gravitasi bulan. Muka air laut akan berubah atau terpecah atau bisa saja terkumpul.
Kalau hal ini terjadi maka semestinya mudah menemukan tanda-tanda dan sisa-sisa jejak itu yang ada dibumi. Tidak harus ke bulan untuk membuktikannya.
Hanya mohon maaf, ilmu geologiku ngga nyampai untuk mencari bukti2 ini. Maksudnya tidak ada. (Atau belum ada) tanda-tanda terbelahnya bulan yang terekam di bumi.
Kesimpulan sementara yang saya ambil adalah, terbelahnya bulan mungkin bukan terbelah secara fisis. Ada makna metafor yang harus dikaji ulang atau diteliti lebih lanjut. Menurut kajian ilmu geologi hipotesa (mitos) terbelahnya bulan masih nonsense.
Hampir semua cerita zaman dulu jangan dibaca dengan "bahasa" masa kini. Mesti ambyarr kabeh. Manusia diberi otak untuk mikir bukan sekadar ditelan mentah-mentah seperti makan sushi. Kalau ngga bener ngunyahnya bisa keselek (tersedak) malah.
_______________________________
From: Kang Hasancom
E-mail: kang_hasan@yahoo.
Kabar itu jelas-jelas HOAX. Astronot ke bulan hanya beberapa kali. Mereka mengumpulkan sampel batu-batuan yang diambil dari permukaan bulan. Ndak ada sampel batu dari perut bulan.
Kedua, kalau batu pernah terpotong, kemudian nyambung lagi, mungkin secara kristalografi bisa dilacak. Tapi ada jutaan sebab sebuah batu bisa putus. Dari mana tahunya bahwa itu terjadi karena bulan terbelah?
NDOBOS BOSS.
SeMua Artikel jadi jangan percaya dulu sebelum buka Quran dan HadistSubhanallah...Maha Suci Allah dari segala sifat kekurangan.
Alhamdulillah, Syukur pada Allah yang menjadikan alam ini dan isi seluruhnya.
Tapi,dalam keadaan banyaknya bukti-bukti kehebatan Islam,masih ada insan yang tidak mempercayai malah menyanggahnya.
Nauzubillahi min zaalik.Percayalah,syurga dan neraka itu memang wujud.Jika Allah bisa menciptakan manusia dan alam ini dari kosong,apakah Allah tidak bisa membelahkan bulan untuk membenarkan kerasulan Nabi Muhammad SAW.Kekasih Allah.
Sudah teruk pemikiran umat islam pada masa sekarang,kerana terlalu taksub dengan propaganda barat untuk menghancurkan Islam.ternyata,tektik untuk menyerang umat Islam melalui Perang Saraf telah menampakkan hasilnya.
Masyaa Allah...
Allhu akbar
Muhammad ngga cuma jago belah bulan, tapi juga ahli belah duren.
subhanallah!
Beberapa waktu yang lalu di negara China ditemukan rumah berumur ribuan tahun dibawah tanah, di dalam rumah itu tertulis "rumah ini dibangun pada tahun terjadi terpecahnya bulan" itu salah satu bukti bahwa yang menyaksikan bulan terpecah bukan hanya orang Arab tetapi seluruh dunia menyaksikan Nabi Muhammad membelah bulan. Dari tempat Nabi Muhammad membelah bulan, bulan terpecah menjadi dua, yang sebelah ada di bukit Sofa (Bagian Selatan Ka'bah), yang sebelah lagi di gunung dekat bukit Marwah.
Riki NelsonISLAM akan selalu dibenarkan oleh ilmu pengetahuan.subhanallah maha besar ALLAH dengan segala firmanNya. Wahai muslim fillah, percayalah bahwa Islam adalah satu2nya agama yang diridhoi oleh Allah. Allah akan menepati janji2Nya.
Sungguh tak akan ada yang dapat menyanggah kebenaran islam tak peduli Para kaum kafir mencoba memuramkan cahaya allah. kebenaran tidak akan pernah kalah!!
Great site. Keep doing.
We enjoyed visiting your website very much. Tomorrow I shall return again.
I know another good sites:
[url=http://vicodin.butkel1.org/]vicodin[/url] http://vicodin.butkel1.org/ vicodin
[url=http://oxycontin.butkel1.org/]oxycontin[/url] http://oxycontin.butkel1.org/ oxycontin
See ya![url=http://soma-medico.blogspot.com/]soma[/url] http://soma-medico.blogspot.com/
See you.ni adalah hasil pencarian saya melalui google dan ask.
http://www.google.co.id/search?hl=en&q=Daud+Musa+Pidcock&meta=
ada biographi tentang Daud Musa Pidcock atau dalam situs ini bernama David Musa Pidcock karena David sama dengan Daud:
http://www.islamicparty.com/people/david.htm
Dalam situs itu dia memang sebagai leader dari The Islamic Party of Britain.
Pindah agama ke islam pada tahun 1975. Mungkin bisa kita coba ngirim email tanya ke dia langsung.
Ada situs non muslim yang berisi nama dan foto Daud Musa Pidcock yang pindah agama ke islam:
http://www.adventistpictures.org.uk/gallery/2001/icel2001/index.php
ada blog lain berbahasa indonesia yang juga berisi tentang hal ini di tambah dengan gambar permukaan bulan:
http://fisan.wordpress.com/2006/10/09/scientific-bulan-pun-telah-terbelah/#comment-273
hasil search Prof. Dr. Zaghloul Al Najjar dengan google menunjukkan bahwa orang ini memang benar ada:
http://www.google.co.id/search?hl=en&q=Zaghloul+Al-Najjar&btnG=Search&meta=
ada tulisan-tulisan/kutipan beliau di:
http://www.gawaher.com/index.php?showforum=474.html&
nampaknya beliau memang orang islam yang berpengetahuan luas dan ilmiah.
Dan ternyata ada video di youtube tentang Prof. Dr. Zaghloul Al Najjar yang sedang menjadi pembicara tentang ilmu pengetahuan dalam al-quran:
http://youtube.com/watch?v=prNdIGq8gAU
Ada sumber berbahasa inggris tentang Quran And Science:THE SPLITTING OF THE MOON di:
http://www.quranm.multicom.ba/science/6e-tefsir.htm
ceritanya juga sama tentang Prof. Zaghloul Al-Najjar dan David Mosa Pidcook ditambah bahwa televisinya adalah BBC
SPLITTING OF THE MOON:
sumber ini menjelaskan pemahaman lain tentang (QS 54:1) yang dilihat dari segi matematika,
dijelaskan bahwa terbelahnya bulan juga mengandung arti bahwa itu adalah waktu dibawanya 21kg batu-batuan bulan pertama kali oleh Apollo 11 pada tahun 1969 oleh Neil A. Armstrong
dimana module pesawat mereka setelah mendarat dan mengumpulkan batuan itu kemudian meninggalkan bulan pada jam 17: 54: 1 (Universal Time) atau 1: 54: 1 (EDT) dengan membawa 21kg batu-batuan bulan.
Coba perhatikan jam, menit dan detik nya yang sama dengan (QS 54:1) dimana sebagian permukaan bulan (batu2an) meninggalkan bulan (atau terbelah). Allah SWT telah mengaturnya.
http://www.submission.org/miracle/moon.html
http://www-pao.ksc.nasa.gov/history/apollo/apollo-11/apollo-11.htm
http://nssdc.gsfc.nasa.gov/planetary/lunar/apollo_11_30th.html
Kita disini hanya mencari kebenaran. Semoga Allah selalu menunjuki jalan kebenaran bagi kita semua. Amiin.
Maha Suci Allah dengan segala kebenaran Firman-Nya.
perkataan macam apa seperti ini" Terus terang, saya sebagai umat Islam tak bisa percaya begitu saja pada
peristiwa tersebut. Kok bisa? Walaupun itu mukjizat, rasanya mustahil."
jika anda orang islam dan tidak mempercayai satu kalimat saja dari Alqur'an, sungguh anda telah jauh tersesat.perbanyaklah belajar agama,sungguh!!! sekiranya ada satu peristiwa dari Alqur'an yg bertentangan dgn akal,pertamakali yg harus dikoreksi adalah akal kita,karena akal kita kemungkinan pada saat ini belum ada pengetahuan ke arah itu. kita ambil satu contoh:jika kita sekarang ini hidup di abad ke-14,kemudian ada salah seorang dari kita berkata:"hei,kawan dikantong bajuku ini ada mushaf Alqur'an." pada saat itu pasti anda akan mengganggap teman anda gila atau tidak waras,kenapa? bagaimana mungkin dan mustahil Alqur'an setebal itu ada dikantong bajumu?
jika pertanyaan seperti itu diajukan kepada manusia di abad ke-14 tentu mereka anggap itu hal yg gila, tetapi tidak untuk diabad sekarang.karena sekarang satu mushaf Alqur'an dapat di simpan di satu keping CD saja. ????
apatah lagi hal mukjizat Alqur'an,kebenaran Alqur'an.
Camkan dan pikirkanlah sendiri.
Wahyu tidak akan bertentangan dgn akal kita,hanya akal kita yg belum sampai untuk memahami wahyu tersebut.
"alquran,tidak pernah ada keraguan didalamnya"....jadi kalo akal dan fikiran kita ga bisa mencerna semua kejadian yang ada di alam semesta ini "bulan terbelah dua" itu bukan karena alquran yg salah tapi akal dan fikiran serta ilmu kita yang belum bisa mempelajarinya.
jadi jangan pernah terbesit keraguan didalam hati kita tenteng kebenaran alquran...na'uzubillahhiminzalik.
banyak orang di dunia ini mengaku ingin mencari suatu kebenaran namun sedikit sekali orang yang mau melaksanakan kebenaran, apa yang terjadi pada bulan adalah suatu kebenaran bahwa bulan pernah terbelah pada zaman Muhammad SAW karena kekuasaan Allah SWT tapi sayangnya banyak orang-orang (munafiq dan kafir) yang menyaksikan hal tersebut pada hari itu tidak juga mau beriman kepada Allah SWT apalagi pada zaman sekarang....? saat saya melihat beberapa gambar bulan di salah satu situs NASA, saya yakin bahwa bulan pernah terbelah. dan kaitan antara mukzijat dengan ilmu pengetahuan merupakan sesuatu yang mustahil karena mukzijat artinya sesuatu yang keluar dari sunatullah oleh karena itu para ahli science tidak akan pernah mempublikasikan bahwa bulan pernah terbelah dikarenakan mereka tidak bisa menjelaskan secara ilmiah....
banyak disini yang ngakunya islam, tapi koq menjelek2kan islam jg, mohon buat non muslim, kalau tidak mau menerima kenyataan, ya diam saja, tdk usah menjelek2an agama dan kepercayaan orang lain. Hanya orang kafir aja yang mau pembuktian real tentang kejadian yang sudah beribu tahun lalu. Kita sebagai ummat islam jangan terlalu mengikuti hawa nafsu, Allah Maha Mengetahui.Mengenai ayat dari surat Al Qomar, yang berbunyi " Telah dekat (datangnya) saat itu (kiamat) dan telah terbelah bulan "
Ada dua hal, yaitu berita tentang akan datangnya kiamat dan telah terbelahnya bulan.
Jika ditinjau dari urutan waktu, menjadi :
1. Bulan terbelah.
2. Kiamat
Ayat ini tidak menjelaskan tentang kapan kiamat akan terjadi, namun menjelaskan tentang tanda-tandanya.
Nah, yang perlu kita perhatikan adalah tanda kiamat berupa bulan terbelah sudah terjadi. Tepatnya pada zaman Rasulullah. Hal ini dikuatkan dengan adanya Hadits yang diriwayatkan oleh sahabat, tabi,tabiin dan ulama hadits.
Logikanya adalah, jika tandanya saja sudah terjadi, maka peristiwa berikutnya juga pasti (Insya Allah) terjadi.
Persoalannya menjadi "Kiamat sudah dekat".
Setidaknya ada beberapa tanda-tanda (lain) yang juga disebutkan dalam Al Quran dan Hadits dan ini sudah terjadi.
Nah, kembali ke kita, akankah kita percaya akan datangnya kiamat (yang sudah dekat) atau tidak. Dan sekali lagi, karena ini berita yang berasal dari pencipta alam semesta, percaya - tidak percaya, pasti terjadi.
Ibarat robot didesain untuk bertahan selama maksimal 10 tahun, pasti dalam jangka 10 tahun akan rusak, setidaknya pasti tidak akan bertahan dalam 1.000 tahun.
Sama seperti alam semesta, logikanya juga didesain untuk umur tertentu.....
Astaghfurullahal adzim. Innallaha ghofururrahim. ( Kami memohon ampunan kepada Allah dan Allah Maha Pemberi Ampunan serta Rohim ).
Peristiwa ini telah menjadi bagian dari “Legenda Sun Go Kong”, sebuah cerita paling klasik, paling digemari di negerinya, Cina dan telah mendunia. Dimana pada saat itu, diceritakan, pada salah satu pertarungannya dengan seorang lawan sakti di malam yang dipenuhi cahaya bulan purnama, Sun Go Kong mengeluarkan jurus pamungkasnya dengan merubah dirinya menjadi kera raksasa. Lawannya yang mengetahui bahwa perubahan varian jurus saktinya adalah timbul dari magis bulan, akhirnya menghancurkan bulan tersebut. Sun Go Kong pun kembali ke wujud semula, sebagai kera siluman kecil.
Dongeng-dongeng tentang bulan terbelah ini bisa kita dapati pula dalam haiku (dongeng Jepang).
Cerita bulan terbelah dua ada dalam manuskrip hindu di India yang menceritakan bahawa terdapat bulan terbelah dua dan tarikhnya bersamaan dengan kewujudan …
Namun cerita mengenai ini tidak akan kita dapatkan dalam legenda-legenda di Amerika atau Eropa. Kemungkinan terbesar tidak adanya cerita ini adalah pada saat peristiwa tersebut, di belahan bumi tersebut orang-orang memang tidak dapat melihat bulan. Mengapa? Karena saat itu … siang bolong :).
Komentar oleh Pantje Rakhan — Januari 24, 2007 @ 10:53 am
Dalam Bukhari dan Muslim, juga dalam kitab2 hadits yang terkenal lainnya, diriwayatkan bahwa sebelum Rasulullah (saw) hijrah, berkumpullah tokoh2 kafir Quraiy, seperti Abu Jahal, Walid bin Mughirah dan Al 'Ash bin Qail.
Mereka meminta kepada nabi Muhammad (saw) untuk membelah bulan. Kata mereka, "Seandainya kamu benar2 seorang nabi, maka belahlah bulan menjadi dua."
Rasulullah (saw) berkata kepada mereka, "Apakah kalian akan masuk Islam jika aku sanggup melakukannya?"
Mereka menjawab, "Ya." Lalu Rasulullah (saw) berdoa kepada Allah agar bulan terbelah menjadi dua. Rasulullah (saw) memberi isyarat dengan jarinya, maka bulanpun terbelah menjadi dua. Selanjutnya sambil menyebut nama setiap orang kafir yang hadir, Rasulullah (saw) berkata, "Hai Fulan, bersaksilah kamu. Hai Fulan, bersaksilah kamu."
Demikian jauh jarak belahan bulan itu sehingga gunung Hira nampak berada diantara keduanya. Akan tetapi orang2 kafir yang hadir berkata, "Ini sihir!" padahal semua orang yang hadir menyaksikan pembelahan bulan tersebut dengan seksama. Akan tetapi para ahli mengatakan bahwa sihir, memang benar bisa saja "menyihir" orang yang ada disampingnya akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada di tempat itu. Lalu mereka pun menunggu orang2 yang akan pulang dari perjalanan.
Orang2 Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Mekkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan. Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah, orang2 musyrik pun bertanya, "Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?" Mereka menjawab, "Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh masing2-nya kemudian bersatu kembali..." Maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagian lainnya lagi tetap kafir ingkar).
A. Question
Apakah berita di links berikut [Bukti Terbelahnya Bulan] adalah hoax?
http://fisan.wordpress.com/2006/10/09/scientific-bulan-pun-telah-terbelah/
http://www.muslimtents.com/muslimguide/Science1.htm
http://www.answering-christianity.com/moon_split.htm
http://www.flickr.com/photos/72726964@N00/304727677/
B. Jawaban Pendahuluan
Sebelum paparan atas inti beritanya, pandangan berikut mungkin bisa kita pertimbangkan terlebih dahulu :
____________________________________
http://agorsiloku.wordpress.com/2006/12/01/bulan-terbelah-kita-dan-gugel/
...
Kholid Akhmad Berkata:
Januari 20, 2007 pada 9:17 pm
tidak pantas kita menguji kebenaran Al-Quran..karena Al-Quran lah yang paling benar. kita manusia yang lemah. jangan menguji Al-Quran dengan wawasan kita yang terbatas, sangat mudah bagi Allah untuk membelah bulan, kemudian juga sangat mudah bagi Allah untuk tidak menyisahkan bekas bahwa bulan pernah terbelah. atau Allah juga mungkin saja hanya memperlihatkan peristiwa bulan terbelah hanya bagi orang-orang tertentu…bisa saja..sangat mudah bagi Allah untuk memilih siapa saja yang dapat melihat bulan terbelah…semua itu kehendak Allah.. Ada yang meragukan ayat ini karena tidak ada bukti bahwa bulan terbelah,,karena dia tidak menyaksikan…bagaimana dengan Abu Bakar As Shidiq dan Sahabat-Sahabat yang utama yang berada disamping Nabi SAW waktu peristiwa ini terjadi (kenapa mereka tetap beriman, padahal banyak diantara mereka yang dulunya pernah memusuhi Nabi SAW,,jika Al-Quran tidak mereka saksikan kebenaranya pasti sangat mudah bagi mereka untuk kembali memusuhi Nabi SAW)..lantas kenapa setelah 1400 tahun dari peristiwa itu, kita meragukan ayat ini dengan mencari faktah sejarah..pantaskah kita membuktikan kata-kata Allah kalo kita mengaku hambanya..Ingatlah bahwa kita mahluk dengan segala keterbatasan “Allah tidak bisa diukur dengan sejarah, geologi, arkeologi, bahkan teknologi informasi yang paling canggih-pun..karena kita tidak akan pernah mampu mengukurnya…
catatan: peristiwa yang lampau menjadi sejarah, sejarah yang berlalu menjadi legenda, dan legenda yang dimakan usia akan menjadi mitos) saat orang-orang akhir jaman menganggap Al-Quran sebagai mitos,, sesungguhnya mereka sudah dekat dengan Api Neraka..
_________________________________
http://agorsiloku.wordpress.com/2008/05/26/memalukan-hoax-islami-terus-diminati/
Yang saya uraikan (baca : jelaskan) dalam postingan ini hanyalah proses pencarian untuk menjawab pertanyaan : “Apakah foto dan bukti yang disodorkan itu” adalah hoax atau bukan. Bisa saja itu foto yang benar, seperti yang saya komentari pada komentar ke dua yang ditegasi pada beberapa site (sengaja tidak saya link sitenya). Sebuah foto yang benar, namun dikemas dengan citarasa “lain” bisa menjadi hoax. Begitu yang saya pahami.
Menegasi bahwa ada atau tidak ada “bukti”, sama sekali tidak ada hubungannya dengan masalah keimanan. Sengaja point ini ditebalkan untuk menghindari persepsi bahwa kalau tidak percaya adanya bukti yang disodorkan bahwa bulan sudah terbelah, seperti yang dirujuk oleh site yang menjelaskan hal ini, sama sekali tidak berarti bahwa tidak percaya pada kalam Ilahi.
...
Saya cenderung untuk merenungkan saja pesan seperti ini. Namun, kemudian kerap juga bertanya-tanya dalam hati, seberapa besar sih kita melihat keajaiban itu sebagai “pertanda keagungan Allah“. Bagaimanakah sikap kita sebaiknya (Jawabnya cek n ricek, tapi mana sempat !)
Hal-hal seperti ini mendorong mencari jawaban-jawaban lainnya, bagaimanakah seorang yang mengaku beragama Islam melihat/merasakan/membaca ha-hal sejenis ini yang memang pada periode tertentu bisa semakin banyak bertebaran. Dari diskusi dan postingan-postingan, maka saya mencari kembali definisi-definisi yang tersaji dari Al-Qur'an, Apa yang disebut mukjizat, sifat dan karakteristiknya. Apa yang disebut Ghaib? Bahkan di Al-Qur'an juga dijelaskan, bahkan Jin sendiri tidaklah mengetahui yang ghaib.
Catatan-catatan definisi yang dijelaskan oleh Al-Qur'an mengenai keajaiban, ghaib dan berbagai perkara lainnya ini kemudian mereposisi bagaimana kita “seharusnya” melihat/menyikapi keajaiban-keajaiban yang dimunculkan oleh berbagai sebab. Entah datang dari dunia maya atau melihat langsung.
Melalui postingan ini, saya tidak ingin mengatakan memalukan atau sejenisnya, namun saya cenderung untuk menghindari semua informasi yang berkenaan dengan keajaiban. Dunia dan segala ciptaannya, blekhole, bintang, susunan tatasurya saja sudah merupakan “keajaiban” yang tiada celanya yang membuat manusia begitu kecilnya di mata Sang Pencipta. Bahkan lahir menjadi manusia saja atau mengamati bagaimana cacing di selokan bertumpuk-tumpuk dan hidup adalah “keajaiban”.
Iya kalau benar, kalau salah maka ikut serta menjadi penyebar hal-hal yang masih dipertanyakan bukanlah pilihan dalam blog ini.
Allah yang mahakuasa, yang menciptakan alam semesta dengan segala isinya, yang menjaga bintang-bintang di langit beredar menurut garis edarnya, yang menahan jiwa manusia ketika matinya (tidurnya), yang akan membangkitkan manusia setelah matinya.
Dimanakah kemudian letak kemampuan akal berpikir kita untuk mengenalNya melalui karya-karyaNya yang agung.
Ingatkan perkataan Imam Ali:
“Bahkan andaikan pintu kegaiban di buka di hadapanku, maka tidak akan bertambah keyakinanku”
_________________________________
C. Investigasi/Counter Inti Berita
C.1. Moon Rille
http://apod.nasa.gov/apod/ap021029.html
[29 October 2002]
What could cause a long indentation on the Moon? First discovered over 200 years ago with a small telescope, rilles (rhymes with pills) appear all over the Moon. Three types of rilles are now recognized: sinuous rilles, which have many meandering curves, arcuate rilles which form sweeping arcs, and straight rilles, like Ariadaeus Rille pictured above. Long rilles such as Ariadaeus Rille extend for hundreds of kilometers. Sinuous rilles are now thought to be remnants of ancient lava flows, but the origins of arcuate and linear rilles are still a topic of research. The above linear rille was photographed by the Apollo 10 crew in 1969 during their historic approach to only 14-kilometers above the lunar surface. Two months later, Apollo 11, incorporating much knowledge gained from Apollo 10, landed on the Moon.
Tambahan Keterangan [by HS] :
Rille yang ditampilkan dalam foto adalah hanya sebagian kecil dari permukaan bulan (rille yang di foto dinanamakan Rima Hyginus Rille, dan dikategorikan sebagai straight & branching rilles dengan panjang sekitar 300 km). Rille ada di seluruh permukaan bulan, dan belum ada kesimpulan bahwa kalau keseluruhan rilles tersebut dirangkai akan membentuk persambungan utuh sepanjang diameter bulan.
Kesimpulan penelitian yang ada belum sesuai dengan yang sudah secara sangat sederhana disimpulkan pada artikel ‘bulan terbelah’.
Jika masih penasaran dengan masalah takikan di permukaan bulan, lebih jauh bisa di Google dengan key “moon rille”. Beberapa link yang didapatkan adalah :
http://en.wikipedia.org/wiki/Rille
http://www.thunderbolts.info/tpod/2006/arch06/060315rille.htm [The Moon and Its Rilles]
C.2. Dr. Zaghloul El-Naggar
Homepage resmi dari Beliau ada di :
http://www.elnaggarzr.com/en/index.php
Banyak artikel science dan Islam (hampir sama dengan tema yang diangkat oleh Dr. Harun Yahya) di web tersebut, tetapi (sejauh yang bisa saya explore di semua halaman di web itu, serta menggunakan search yang ada) tidak ada yang membahas “moon rille”, “moon split”, atau “moon crack”, bahkan serach kata “moon” saja tidak menghasilkan link.
C.3. Daud Musa / David Mosa
David Mosa Pidcook, leader British Muslim Party
Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris
http://www.british-muslim-party.blogspot.com
http://www.islamicparty.com Islamic Party of Britain
Pencarian dengan google atas keyword yang berkaitan dengan Daud/David, British Muslim, dan semacamnya hanya menghasilkan link yang terkait dengan artikel “moon split”, yang hamper semuanya seragam, tanpa diketahui sumber asal berita.
C.4. Berita Resmi di BBC
http://news.bbc.co.uk/onthisday/hi/dates/stories/august/1/newsid_4101000/4101579.stm
The legacy of Project Apollo
http://news.bbc.co.uk/1/hi/special_report/1999/07/99/the_moon_landing/395601.stm
Friday, 16 July, 1999, 16:04 GMT 17:04 UK
_________________________
D. Kesimpulan (by HS)
1. Photo pada artikel “Bulan terbelah” adalah benar (tanpa modifikasi) bersumber dari NASA, tetapi narasi kesimpulan terhadap ‘rille’ yang di photo tidak bersumber dari NASA.
2. Pengambilan kesimpulan bukti “bulan terbelah” hanya berdasarkan satu atau beberapa photo rille adalah sangat dangkal, dan hanya memberikan/menghasilkan bahan olok-olokan dari pihak non-muslim. Apakah ini karena sedemikian tertinggalnya Ilmuwan-ilmuwan Muslim di zaman sekarang ini??
3. Kutipan dari Sumber Web Asli, yang membahas secara lengkap kronologis berita temu wicara di televisi (televise mana, disiarkan kapan, apakah ada arsipnya, …) bersama pakar Geologi Muslim, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar, tidak berhasil saya ditemukan di Internet.
4. Tambahan informasi dari Daud Musa Pitkhok (??) ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris (??) bahwa pernah menonton di televisi Inggris (BBC) mengenai diskusi dengan kesimpulan “Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali!”, hanya dapat saya temukan versi bahasa Indonesianya. Berbagai search keyword yang serupa dalam bahasa Inggris tidak menghasilkan link.
5. Sebagai Muslim, tidak ada keraguan akan hadits shahih yang menerangkan terbelahnya bulan oleh Rasulullah. Tetapi iman/percaya akan mukjizat ini, tidak ada relevansinya dengan harus mempercayai artikel bukti terbelahnya bulan hanya berdasarkan photo Rille dari NASA. Pembuktian Ilmu harus secara kaidah Ilmiah, dan harus di acknowledge oleh beberapa Ilmuwan lainnya. Ilmuwan NASA belum pernah menyimpulkan semacam ini, dan juga belum ada Ilmuwan Muslim yang (secara shahih) menyimpulkan hal semacam itu.
6. Mukjizat nabi tidak perlu dukungan pembuktian Ilmiah. Kalau memang akan dilakukan, menyandarkan suatu pembuktian Ilmiah kepada Mukjizat hanya boleh jika benar-benar pembuktian ilmiah tersebut disepakati oleh semua pihak seperti jelasnya perbedaan warna hitam dan putih. Dalam dunia Ilmiah hal ini sudah dikategorikan sebagai Hukum (Hukum Gravitasi, Hukum Kekekalan Energi, …). Bagaimana kuatnya pun suatu teori (semisal Teori Relativitas Einstein), belum bisa diakomodir untuk suatu pembenaran Mukjizat.
7. Mungkin perlu direnungkan secara mendalam:
“jika Allah berkehendak memperlihatkan secara hitam putih suatu kebenaran, maka adalah sangat mudah bagi-Nya untuk melakukannya dan tidak ada sesuatupun yang dapat menghalanginya”. Tetapi, manusia diciptakan bukan untuk hal sesederhana itu – hanya untuk melihat kebenaran hitam putih (mukjizat/keajaiban yang sangat nyata) tanpa perlu proses pencarian, fikr, dan kemudian berserah diri. Manusia diberikan kemampuan akal dan kalbu yang sangat powerful, dimana dengan bekal itu kita ditugaskan untuk menggali dan mendapatkan kebenaran itu dari dasarnya, tentunya dengan tuntunan utama Al-Qur’an.
_________________________________
E. Akhirul Kalam (by HS)
Keajaiban / mukjizat terpampang setiap hari dihadapan kita, baik disadari ataupun tidak, tetapi berapa banyak orang yang melihat/mengalami mukjizat tersebut yang menjadi beriman tanpa rahmat dari Allah?
Pada saat Nabi secara kasat mata memperlihatkan Mukjizat yang dikaruniakan kepada beliau, seperti bulan terbelah, Israj Mi’raj, dll. (ada ratusan mukjizat yang dirangkumkan dari hadits shahih, yang secara lengkap dapat dilihat pada buku yang banyak tersedia di TB. Muslim, seperti TB. WaliSongo, dll), berapa banyak yang menjadi beriman dengan hal tersebut? Terkadang, malah mukjizat tersebut menjadi cobaan dan tidak menjadi peneguh.
Mari kita berkonsentrasi mempermantap Aqidah dan menebalkan Iman, utamanya di bulan Ramadhan 1429H ini, dengan melakukan satu step langkah maju, mulai melakukan tadabbur Al-Qur’an - mempelajari isi Al-Qur’an. Boleh jadi dengan ilmu yang terus bertambah, suatu saat mata bathin kita terbuka sehingga dapat melihat secara jelas hakikat yang mungkin masih belum terlihat oleh kita di saat ini.
Wallahu'alam bisshawab.
Dalil/Nash mengenai terbelahnya bulan di masa Rasulullah dapat dilihat di :
http://en.wikipedia.org/wiki/Splitting_of_the_moon
dan sumber-sumber shahih lainnya, yang tidak ada hubungannnya dengan claim pembuktian terbelahnya bulan.
Link berikut juga memuat beberapa referensi yang berguna :
http://paguyubanpulukadang.com/viewtopic.php?p=217&sid=8c24481d1147cc1131f067f5680c24c1