LIMA, Peru – seorang Arkeolog telah menemukan sebuah “Quipu” di Peru, kota tertua di Amerika, menunjukkan suatu peralatan, seorang ahli penerapkan tehnik mutahir telah merancang suatu simpul dan benang tali untuk menyampaikan suatu informasi secara lengkap, yang telah digunakan ribuan tahun lebih awal dari apa yang sebelumnya dipercaya.
Sebelum Quipu dikenal, sering kali diasosiasikan dengan bangsa Inca yang tersebar luas di selatan Amerika suatu kerajaan yang ditaklukkan oleh bangsa spanyol diabad 16, sekitar 650 tahun Setelah Masehi.
Tetapi Ruth Shady, seorang Arkeolog yang memimpin penyelidikan terhadap bangsa Peru di pesisir kota Caral, mengatakan Quipu adalah harta karun yang ditemukan, sekitar 5.000 tahun.
“Ini adalah Quipu tertua dan menunjukkan kepada kami suatu kehidupan sosial….juga telah mempunyai system untuk “Menulis” yang akan berkelanjutan sampai pada kerajaan Inca dan berakhir 4.500 tahun” kata Shady.
Dia telah berbicara sebelum pembukaan “LimaTuesday” dalam pameran barang-barang hasil dari kecerdasan manusia di Caral, yang mana dia menyebut sebagai suatu negara dengan peradaban kuno.
Quipu yang dirawat dengan baik, terbuat dari benang coklat dibalut mengelilingi tongkat tipis, juga telah ditemukan suatu rangkaian persembahan termasuk gulungan serat misterius dari berbagai ukuran dibungkus dengan “Jaring” dan keranjang ilalang yang masih asli.
“Kami percaya itu merupakan alat surat menyurat pada periode Caral sebab ditemukan di bangunan umum” kata Shady. Ada sebuah tempat persembahan di atas sebuah tangga, ketika mereka memutuskan untuk menguburnya dan meletakkan sebuah lantai untuk membangun susunan yang lain di atasnya.”
Pyramid yang berbentuk bangunan umum yang dibangun di Caral, kota pesisir yang direncanakan 115 miles sebelah utara kota Lima, disaat yang sama Pyramid Saqqara, mesir kuno telah dibangun. Mereka telah berubah ketika Pyramid Mesir Kuno Keops (atau Khufu) dalam perbaikan, kata Shady.
“Manusia memulai peradaban 5.000 tahun yang lalu hanya di lima tempat di dunia – Mesopotamia (kira-kira Irak sekarang dan sebagian dari Syria), Mesir, India, China, dan Peru,” kata Shady, Caral 3.200 tahun lebih tua dari kota-kota peradaban kuno di Amerika, Maya.
Caral ‘Berkembang sendiri’
Shady berkata tidak ada persamaan dengan “Batu Rosetta” yang menguraikan tulisan kuno Mesir yang belum diketemukan kunci pembuka penuh bahasa Quipu, tetapi berbicara tentang eksistensinya yang ditunjukkan oleh seorang ahli, organisasi social yang mana informasi seperti produksi, pajak dan tabungan telah tercatat.
Mereka datang dengan sistemnya sendiri karena tidak seperti kota-kota kuno di dunia yang mempunyai kontak dengan satu sama lainnya serta pertukaran ilmu pengetahuan dan pengalaman, kota Caral di Peru adalah kota tertutup di Amerika, dan berkembang sendiri.
Caral adalah suatu daerah yang gersang dengan ketinggian 11.500 kaki yang telah dibantu untuk melindungi harta kekayaannya, seperti tumpukan-tumpukan katun kasar—yang belum disisir dan dipisahkan biji-bijinya, walaupun berubah kembali menjadi coklat dan kotor karena usia—dan sebuah gulungan benang katun.
Dalam pameran tersebut juga dipamerkan 25 tulang ikan paus besar yang diketemukan pada suatu tempat, juga sandal yang terbuat dari katun dan seruling serta pipa yang terbuat dari tanduk binatang, burung undan atau tulang burung nasar atau buluh.
Untuk mengingatkan kembali tentang buah-buahan hutan, serat pohon kaktus yang diperdagangkan dengan jarak daerah yang berjauhan, dan sebuah balok garam sebesar laptop computer yang kecil yang telah diketemukan di kuil utama kota Caral, disarankan garam tersebut bisa dipakai untuk suatu upacara keagamaan juga dapat untuk diperdagangkan.
Shady menceritakan tentang penampikan pada sosok tubuh yang terbuat dari tanah liat juga dipamerkan dengan memakai pakaian seperti layaknya seorang bangsawan, rambutnya dikepang dua di kedua sisi wajahnya dengan lingkaran pinggir didepan dan rambut yang ada di atas kepala dipotong pendek mendekati kulit kepala