Sebuah jenis spesies baru dari zaman Jurassic ditemukan di Antartika. Sauropodomorph primitif pemakan tumbuh-tumbuhan ini disebut Glacialisarurus hammeri dan diperkirakan hidup 190 juta tahun lalu.
Gambaran sebuah jenis dinosaurus baru yang baru-baru ini dipublikasikan ber-dasarkan penemuan seba-gian kaki dan tulang pergelangan oleh Mt. Kirkpatrick di dekat Gletser Beardmore di Antartika pada kedalam-an lebih dari 13.000 kaki.
“Upaya pengambilan fosil dari dalam es ini sangat sulit, menggunakan me-sin bor beton, gergaji batu dan alat pahat di bawah medan yang berat dan cuaca buruk,” kata Nathan Smith, murid lulusan The Field Museum. “Penemuan fosil ini sangat penting untuk mengubah ketidakjelas-an pemikiran sebelumnya mengenai keberadaan sauropodomorph primitif, kehidupan berkelompok me-reka, kelompok sauropods.”
Penemuan ini dipublikasikan secara online pada 5 Desember di Acta Palaeontologica Poloncica. Die-go Pol, seorang ahli paleontologi di Museo Paleontológico Egidio Feruglio di Chubut, Argentina merupakan orang yang memimpin penelitian ini.
Dinosaurus sauropodomorph merupakan hewan darat terbesar di bumi. Mereka adalah herbivora berleher panjang dan termasuk kelompok Diplodocus dan Apatosaurus. Spesies yang sejenis dengan mereka adalah theropods, termasuk di dalamnya Tyrannosaurus, Velociraptor, dan jenis burung modern.
Glacialisaurus hammeri memiliki panjang sekitar 20—25 kaki dan beratnya mencapai 4—6 ton. Nama spesies ini diambil dari na-ma Dr. William Hammer, seorang professor di Augustana College yang memimpin perjalanan ke Antartica dan menemukan fosil-fosil dinosaurus tersebut. Glacialisaurus termasuk golongan sauropodomorph keluarga Massopsondylidae.
Saat ini, perkembangan dan keterkaitan evolusioner dinosaurus sauropodomorph sedang hangat-ha-ngatnya diperdebatkan para ahli paleontologi. Penemuan ini, nampaknya, membantu memecahkan beberapa perdebatan dengan menetapkan dua hal. Pertama, menunjukkan bahwa populasi sauropodomorph sangat banyak di jaman awal ke-munculan dinosaurus, tidak hanya di Tiongkok, Afrika Selatan, Amerika Selatan dan Utara, namun juga di Antartika.
“Hal ini kemungkinan berkenaan dengan fakta bah-wa keterkaitan utama an-tara kontinen yang satu dengan kontinen lain masih eksis saat itu, dan karena iklim di antara kontinen-kontinen masih belum jauh berbeda dibanding iklim sekarang,” kata Smith.
Kedua, penemuan Glacialisaurus hammeri menunjukkan bahwa sauropodomorph primitif kemungkinan hidup bersama dengan kelompok sauropods pada periode waktu tertentu. Penemuan terbaru yang menunjukkan kemungkinan sauropod hidup di Antartika mengarahkan pada bukti tambahan mengenai teori bahwa sauropod primitif hidup di jaman yang sama dengan spesies sejenis sau-ropodomorph, termasuk Glacialisaurus hammeri, pada periode awal Jurassic dan akhir Triassic, demikian kesimpulan akhir penemuan riset Smith dan Pol.