Meski para ilmuwan mengaku mendekati penemuan partikel Tuhan, hingga kini, partikel itu tak kunjung ditemukan. UFO disebut-sebut sebagai penghalang terbesar penemuan ini.
Parafisikawan yang bekerja di Large Hadron Collider (LHC), akselerator partikel di CERN Laboratorium di Swiss, berupaya menabrakkan partikel yang cukup keras secara bersama-sama untuk menciptakan potongan-potongan yang tak pernah dilihat sebelumnya.
Hasil tabrakan tersebut disebut-sebut sebagai pemecah misteri terbesar alam. Namun, Unidentified Falling Object (UFO) terus menghalangi upaya para fisikawan tersebut hingga tak kunjung menemukan partikel Tuhan tersebut.
LHC sendiri merupakan terowongan melingkar sepanjang 27 km yang dilapisi magnet kuat yang berkemampuan mempercepat proton (partikel-partikel dalam inti atom) hingga 99,9999991% kecepatan cahaya.
Sinar dari proton super-cepat dipercepat searah jarum jam mengelilingi lingkaran LHC ini dan bertabrakan dengan sinar yang berjalan berlawanan arah jarum jam akan menghasilkan ledakan subatomik luar biasa.
Saat para ilmuwan ini membuat sinar proton yang ada pada kekuatan penuh, mereka berharap bisa menemukan Higgs boson atau juga dikenal sebagai ‘partikel Tuhan’ yang diyakini memberi sesuatu massa di antara puing-puing tabrakan.
Parafisikawan ini juga mencari materi gelap, substansi tak terlihat yang menembus pinggiran galaksi. Namun menurut ilmuwan, sejak tahun lalu, ada sesuatu yang menghalangi jalan sinar proton dan meredam kekuatan tabrakan mereka.
‘UFO’ ini bukan berasal dari luar angkasa, mereka mungkin partikel debu mikroskopis yang tak diketahui asal muasalnya dan materi ini tetap menjadi misteri. Sementara keberadaan partikel ini masih misterius, ‘partikel Tuhan’ akan tetap tersimpan.
“UFO merupakan salah satu keterbatasan utama yang dikenal untuk kinerja LHC,” tulis fisikawan LHC Tobias Baer dan rekannya dalam sebuah makalah untuk konferensi IPAC2011 baru-baru ini di San Sebastin, Spanyol.
Para peneliti menghabiskan beberapa bulan terakhir mencoba mengkarakterisasi UFO ini dan merancang strategi menyingkirkannya. Lebih dari 10 ribu kemungkinan kejadian UFO, saat sinar proton dianggap berasal dari UFO dan memblokir proton, diamati antara April-Agustus. Beberapa kejadian sangat signifikan hingga memicu ‘timbunan sinar,’ di mana sinar secara otomatis mati.
Banyak dari kejadian ini terjadi di busur listrik yang menghasilkan berkas sinar proton, kata para peneliti. Karena kejadian ini menjadi lebih sering terjadi akibat intensitas sinar proton meningkat, kejadian ini ‘diharapkan menjadi sangat penting untuk operasi LHC pada tingkat energi yang lebih tinggi’.
Bahkan, kejadian UFO yang lebih banyak dan menghasilkan penimbunan sinar akan mencapai titip di mana sinar hanyalah obyek masa lalu yang disebut magnet penendang injektor (MKIS).
Hal ini menunjukkan, magnet merupakan sumber utama benda misteri. Dampak besar UFO ini menyiratkan, UFO dipercepat ke arah sinar proton oleh magnet yang hanya bisa terjadi jika partikel UFO dibebankan. “Banyak studi tambahan sedang berlangsung untuk mendapat pengetahuan lebih mendalam mengenai mekanisme perilaku, dampak dan produksi UFO,” tutup Baer.