Jeritan Siksa Dari Alam Kubur
Ini adalah kali kedua saya mendengar ceramah yang isinya tentang Dr Azzacov, seorang geolog. Di Siberia
Cerita ini bahkan beberapa kali diulas oleh berbagai site dan media Islam. Saya sendiri tidak pernah terlalu tertarik pada ulasan begitu dan biasanya langsung saya lewati saja. Saya berpendapat bahwa semua yang berkenaan dengan gambar kebesaran Allah melalui sajian tulisan, pohon rukuk, tomat bertuliskan Allah, Suara Azan di bulan, atau neraka dalam perut bumi, atau sejenis-sejenisnya adalah hoax. Kebohongan atau kerjaan setan (setan dari golongan jin atau setan dari golongan manusia). Jadi, menanggapinya, memikirkannya adalah buang-buang waktu saja.
- Wahyu Allah yang datang kepada Nabi terakhir berlandaskan tauhid dan akal sehat. Kita diwajibkan mempercayai yang ghaib, mengimani kampung akhirat dan hari berbangkit dengan penjelasan cukup rinci dalam Al Qur’an dan sebagian penjelasan dari Hadits. Al Qur’an lebih mengetengahkan berpikir dan beriman sebagai derajat lebih.
- Nabi Muhammad, meskipun pada beberapa hadits memiliki hidayah untuk melihat/mengetahui hal-hal yang ghaib ataupun supernatural dan mendapatkan rahmatNya untuk melakukan perjalanan super dahsyat ke Sidratul Muntaha, namun dalam melaksanakan tugas kerasulannya tidak diberikan kekuatan-kekuatan ajaib yang neko-neko. Nabi tidak bisa menghidupkan orang mati, seperti dilakukan nabi Isa. Terluka ketika perang Uhud.
Jadi, dari dua hal pokok di atas, terlebih kalau kita membaca ayat-ayat suci (meskipun hanya terjemahannya yang bisa dimengerti lebih baik), terasa sekali kekuatan logika, pelajaran berpikir sebagai bagian dari energi kesalehan, yang harus dipelihara. Dengan konteks ini, maka saya lebih menganggap bahwa Allah tidak lagi akan menunjukkan keberadaanNya melalui cara-cara yang sudah tidak sesuai dengan jamannya lagi.
Saya lebih cenderung berpikir bahwa Allah mengajak manusia di akhir jaman untuk melihat keagunganNya, mengenalNya melalui ilmu dan pengetahuan, melalui tataran sains dan penciptaan, dan juga pada manusia itu sendiri seperti yang Dia jelaskan dalam ayat-ayatnya yang bertaburan logika dan pemantapan ilmu. Bahkan, menurut saya cahaya Al Qur’an semakin tampak jelas dengan semakin dalam dan luasnya ilmu, teknologi yang berhasil diraih kebudayaan manusia.
Pemahaman manusia di masa kini kepada ayat-ayat suci akan lebih cerah dan jernih dibanding saat Al Qur’an diturunkan atau beberapa abad kemudian. Mungkin dan sangat mungkin abad ke 21 ini pun belum sampai pada puncak peradaban pemahaman Al Qur’an, namun setidaknya dari beberapa kesesuaian sains cahaya Al Qur’an kian nampak. Bahkan dari beberapa sisi, sangat tampak pula bahwa sains masih terlalu kerdil pula dibanding penjelasan Al Qur’an.
Bukan hanya sains, tapi juga fungsi-fungsi sosial terdefinisi jelas dalam Al Qur’an. Misalnya, keseimbangan al Qur’an mengenai kata-kata tertentu, bilangan 19, dan lain-lainnya hanyalah awal dari pemahaman baru, mengapa sampai Allah menantang ciptaanNya : buatlah ayat seperti al Qur’an kalau kamu memang benar.
Jadi, di akhir masa ini kiamat yang sudah tinggal sedikit lagi saja, saya berpikir bahwa Allah tidak akan lagi mengeluarkan bagian-bagian ilmuNya dengan cara-cara yang manusia akan berpikir ajaib, menyampaikan melalui pembukaan hijab-hijab yang dianggap mujizat sehingga manusia percaya pada keagunganNya. Iman dan akal adalah paduan sempurna untuk memahami ayat-ayatNya.
Kembali ke suara dari siksa kubur atau neraka Dr. Azzacov yang diceramahkan sebagai bagian dari “pemerkuat keimanan” dengan hoax. Menurut saya justru yang terjadi adalah sebaliknya. Yang mempercayai, akan kembali kepada dunia klenik lagi. Mencoba memahami konsep Alam Kubur dari sisi Al Qur’an tentunya lebih terjamin dari sudut keimanan. Menutup pintu akal dan iman, menjadi percaya keagungan Allah sambil bersekutu dengan setan. Bukankah nabi tidak mengajarkan ummatnya untuk mencontoh dan percaya hal-hal yang biasa terjadi sebelum kehadiran Nabi Muhammad?, begitu juga yang jelas kita baca dalam rangkaian ayat-ayat. Bukankah begitu banyak disampaikan : apakah kamu tidak memikirkannya?, pelajaran bagi orang yang berakal?.
Dunia kita masih dipenuhi sajen, ngelap berkah, dan hal-hal sejenisnya. Dunia dimana akal dikesetkan dan logika masuk tong sampah. Padahal sudah ditegasi berkali-kali, mereka itu tak bisa memberikan manfaat dan mudharat bagimu.
Dengan segala akal, tentu saja saya percaya bahwa saqar (kiamat) itu ada, neraka dan surga, hari pembalasan, malaikat, dan hal-hal ghaib itu diimani. Seperti juga berusaha memahami, bahwa ternyata alam semesta ini terbentuk dari energi, bahwa ternyata sebagian besar universe ini ternyata dibentuk oleh materi gelap. Dan percaya bahwa para fisikawan teoritis masih bergelut dengan pendekatan-pendekatan kuantum untuk memahami proses penciptaan. Ilmuwan boleh jadi akan mengubah lagi teorinya, dan Al Qur’an akan menunjukkan lagi tingkatan kebenarannya. Saya tak ragukan ini.
Perjalanan Menuju Alam Kubur
Informasi tentang siksa kubur, gelap dan kesendirian dan dahsyatnya siksa kubur kerap menakutiku ketika kecil dulu (dan sampai sekarang). Apalagi juga televisi kita dan majalah Hidayah, gemar benar mengvisualkan hal-hal ini. Meskipun tidak suka, dan cenderung saya punya pandangan nggak begitu. Namun juga tidak punya cukup pengetahuan untuk menolak.
Kadang terbersit pertanyaan, apakah benar disiksa di alam kubur?, sedangkan proses peradilan belum dilakukan?.
“Sesungguhnya seorang mukmin jika akan meninggal dunia dan menghadapi akhirat (akan mati), turun padanya malaikat yang putih-putih wajahnya bagaikan matahari, membawa kafan dari syurga, maka duduk di depannya sejauh pandangan mata mengelilinginya, kemudian datang malaikulmaut dan duduk didekat kepalanya dan memanggil: “Wahai roh yang tenang baik, keluarlah menuju pengampunan Allah dan ridhaNya.”
Berikut ini beberapa Al Qur’an (terj. depag
80 :21. kemudian Dia mematikannya dan memasukkannya ke dalam kubur,
80:22. kemudian bila Dia menghendaki, Dia membangkitkannya kembali.
70:43. (yaitu) pada hari mereka keluar dari kubur dengan cepat seakan-akan mereka pergi dengan segera kepada berhala-berhala (sewaktu di dunia),
60:13. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan penolongmu kaum yang dimurkai Allah. Sesungguhnya mereka telah putus asa terhadap negeri akhirat sebagaimana orang-orang kafir yang telah berada dalam berputus asa.
36:52. Mereka berkata: “Aduhai celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat-tidur kami (kubur)?.” Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul- rasul(Nya).
30 :22. dan tidak (pula) sama orang-orang yang hidup dan orang-orang yang mati. Sesungguhnya Allah memberi pendengaran kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang di dalam kubur dapat mendengar.
30:55. Dan pada hari terjadinya kiamat, bersumpahlah orang-orang yang berdosa; “mereka tidak berdiam (dalam kubur melainkan sesaat (saja).” Seperti demikianlah mereka selalu dipalingkan (dari kebenaran)
22:7. dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur.
Berikut ini saya copy pastekan (link asli tidak ketemu, http://virtualfriends.net/article/)
sekedar untuk membandingkan dengan ayat-ayat di atas, apakah penjelasan tentang kedahsyatan siksa kubur itu sesuai dengan ayat di atas atau tidak?
KEDAHSYATAN SIKSAAN DIALAM KUBUR
Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Albaraa’ bin Aazib r.a. berkata: “Kami bersama Nabi Muhammad s.a.w keluar menghantar jenazah seorang sahabat Anshar, maka ketika sampai kekubur dan belum dimasukkan dalam lahad, Nabi Muhammad s.a.w duduk dan kami duduk disekitarnya diam menundukkan kepala bagaikan ada burung diatas kepala kami, sedang Nabi Muhammad s.a.w mengorek-ngorek dengan dahan yang ada ditangannya, kemudian ia mengangkat kepala sambil bersabda: “Berlindunglah kamu kepada Allah dari siksaan kubur.”. Nabi Muhammad s.a.w mengulangi sebanyak 3 kali.” Lalu Nabi Muhammad s.a.w bersabda:
“Sesungguhnya seorang mukmin jika akan meninggal dunia dan menghadapi akhirat (akan mati), turun padanya malaikat yang putih-putih wajahnya bagaikan matahari, membawa kafan dari syurga, maka duduk didepannya sejauh pandangan mata mengelilinginya, kemudian datang malaikulmaut dan duduk didekat kepalanya dan memanggil: “Wahai roh yang tenang baik, keluarlah menuju pengampunan Allah dan ridhaNya.”
Nabi Muhammad s.a.w bersabda lagi: “Maka keluarlah rohnya mengalir bagaikan titisan dari mulut kendi tempat air, maka langsung diterima dan langsung dimasukkan dalam kafan dan dibawa keluar semerbak harum bagaikan kasturi yang terharum di atas bumi, lalu dibawa naik, maka tidak melalui rombongan malaikat melainkan ditanya: “Roh siapakah yang harum ini?” Dijawab: “Roh fulan bin fulan sehingga sampai ke langit, dan di sana dibukakan pintu langit dan disambut oleh penduduknya dan pada tiap-tiap langit dihantar oleh Malaikat Muqarrbun, dibawa naik kelangit yang atas hingga sampai kelangit ke tujuh, maka Allah berfirman: “Catatlah suratnya di illiyyin. Kemudian dikembalikan ia ke bumi, sebab daripadanya Kami jadikan, dan di dalamnya Aku kembalikan dan daripadanya pula akan Aku keluarkan pada saatnya.” Maka kembalilah roh kejasad dalam kubur, kemudian datang kepadanya dua Malaikat untuk bertanya: “Siapa Tuhanmu?” Maka dijawab: Allah Tuhanku. Lalu ditanya: “Apakah agamamu?” Maka dijawab: “Agamaku Islam” Ditanya lagi: “Bagaimana pendapatmu terhadap orang yang diutuskan di tengah-tengah kamu?” Dijawab: “Dia utusan Allah”. Lalu ditanya: “Bagaimanakah kamu mengetahui itu?” Maka dijawab: “Saya membaca kitab Allah lalu percaya dan membenarkannya” Maka terdengar suara: “Benar hambaku, maka berikan padanya hamparan dari syurga serta pakaian syurga dan bukakan untuknya pintu yang menuju kesyurga, supaya ia mendapat bau syurga dan hawa syurga, lalu luaskan kuburnya sepanjang pandangan mata.” Kemudian datang kepadanya seorang yang bagus wajahnya dan harum baunya sambil berkata: “Terimalah khabar gembira, ini saat yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” Lalu bertanya: “Siapakah kau?” Jawabnya: “Saya amalmu yang baik.” Lalu ia berkata: Ya Tuhan, segerakan hari kiamat supaya segera saya bertemu dengan keluargaku dan kawan-kawanku.”
Nabi Muhammad s.a.w bersabda: “Adapun hamba yang kafir, jika akan meninggal dunia dan menghadapi akhirat, maka turun kepadanya Malaikat dari langit yang hitam mukanya dengan pakaian hitam, lalu duduk dimukanya sepanjang pandangan mata, kemudian datang Malaikulmaut dan duduk disamping kepalanya lalu berkata: “Hai roh yang jahat, keluarlah menuju murka Allah.” Maka tersebar di semua anggota badannya, maka dicabut rohnya bagaikan mencabut besi dari bulu yang basah, maka terputus semua urat dan ototnya, lalu diterima akan dimasukkan dalam kain hitam, dan dibawa dengan bau yang sangat busuk bagaikan bangkai, dan dibawa naik, maka tidak melalui malaikat melainkan ditanya: “Roh siapakah yang jahat dan busuk itu?” Dijawab: “Roh fulan bin fulan.” dengan sebutan yang amat jelek sehingga sampai dilangit dunia, maka minta dibuka, tetapi tidak dibuka untuknya. Kemudian Nabi Muhammad s.a.w membaca ayat: “Laa tufattahu lahum abwabus samaa’i, wala yad khuluunal jannata hatta yalijal jamalu fisamil khiyaath.” (Yang Bermaksud) “Tidak dibukakan bagi mereka itu pintu-pintu langit dan tidak dapat masuk syurga sehingga unta dapat masuk dalam lubang jarum.”
Kemudian diperintahkan: “Tulislah orang itu dalam sijjin.” Kemudian dilemparkan rohnya itu bagitu sahaja sebagaimana ayat “Waman yusyrik billahi fakaan nama khorro minassama’i fatakh thofuhuth thairu au tahwi bihirrihu fimakaanin sahiiq.” (Yang bermaksud) “Dan siapa mempersekutukan Allah, maka bagaikan jatuh dari langit lalu disambar helang atau dilemparkan oleh angin kedalam jurang yang curam.”
Kemudian dikembalikan roh itu kedalam jasad didlam kubur, lalu didatangi oleh dua Malaikat yang mendudukkannya lalu bertanya: “”Siapa Tuhanmu?” Maka dijawab: “Saya tidak tahu”. Lalu ditanya: “Apakah agamamu?” Maka dijawab: “Saya tidak tahu” Ditanya lagi: “Bagaimana pendapatmu terhadap orang yang diutuskan ditengah-tengah kamu?” Dijawab: “Saya tidak tahu”. Lalu ditanya: “Bagaimanakah kamu mengetahui itu?” Maka dijawab: “Saya tidak tahu” Maka terdengar suara seruan dari langit: “Dusta hambaku, hamparkan untuknya dari neraka dan bukakan baginya pintu neraka, maka terasa olehnya panas hawa neraka, dan disempitkan kuburnya sehingga terhimpit dan rosak tulang-tulang rusuknya, kemudian datang kepadanya seorang yang buruk wajahnya dan busuk baunya sambil berkata: “Sambutlah hari yang sangat jelek bagimu, inilah saat yang telah diperingatkan oleh Allah kepadamu.” Lalu ia bertanya: “Siapakah kau?” Jawabnya: “Aku amalmu yang jelek.” Lalu ia berkata: “Ya tuhan, jangan percepatkan kiamat, ya Tuhan jangan percepatkan kiamat.”
Abul-Laits dengan sanadnya meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. berkata: “Nabi Muhammad s.a.w bersabda: “Seorang mukmin jika sakaratulmaut didatangi oleh Malaikat dengan membawa sutera yang berisi masik (kasturi) dan tangkai-tangkai bunga, lalu dicabut rohnya bagaikan mengambil rambut didalam adunan sambil dipanggil: “Ya ayyatuhannafsul muth ma’innatur ji’i ila robbiki rodhiyatan mardhiyah.” (Yang bermaksud) “Hai roh yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan perasaan rela dan diridhoi. Kembalilah dengan rahmat dan keridhoan Allah.” Maka jika telah keluar rohnya langsung ditaruh diatas misik dan bunga-bunga itu lalu dilipat dengan sutera dan dibawa keilliyyin. Adapun orang kafir jika sakaratulmaut didatangi oelh Malaikat yang membawa kain bulu yang didalamnya ada api, maka dicabut rohnya dengan kekerasan sambil dikatakan kepadanya: “Hai roh yang jahat keluarlah menuju murka Tuhammu ketempat yang rendah hina dan siksaNya, maka bila telah keluar rohnya itu, diletakkan diatas api dan bersuara seperti sesuatu yang mendidih kemudian dilipat dan dibawa kesijjin.”
Alfaqih Abu Ja’far meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah bin Umar r.a. berkata: “Seorang mukmin jika diletakkan dikubur maka diperluaskan kuburnya itu hingga 70 hasta dan ditaburkan padanya bunga-bunga dan dihamparkan sutera, dan bila ia hafal sedikit dari al-quran sukup untuk penerangannya jika tidak maka Allah s.w.t. memberikan kepadanya nur cahaya penerangan yang menyerupai penerangan matahari, dan didalam kubur bagaikan pengantin baru, jika tidur maka tidak ada yang berani membangunkan kecuali kekasihnya sendiri, maka ia bangun dari tidur itu bagaikan masih kurang masa tidurnya dan belum puas. Adapun orang kafir maka akan dipersempit kuburnya sehingga menghancurkan tulang rusuknya dan masuk kedalam perutnya lalu dikirimkan kepadanya ular segemuk leher unta, maka makan dagingnya sehingga habis dan sisa tulang semata-mata, lalu dikirim kepadanya Malaikat yang akan menyiksa iaitu yang buta tuli dan bisu dengan membawa puntung dari besi yang langsung dipukulkannya, sedang Malaikat itu tidak mendengar suara jeritannya dan tidak melihat keadaannya supaya tidak dikasihaninya, selain itu lalu dihidangkan siksa neraka itu tiap pagi dan petang.”
Abu-Laits berkata: “Siapa yang ingin selamat dari siksaan kubur maka harus menlazimi empat dan meninggalkan empat iaitu:
- Menjaga sembahyang
- Banyak bersedekah
- Banyak membaca al-quran
- Memperbanyak bertasbih (membaca: Subhanallah walhamdulillah wal’aa ilaha illallah wallahu akbar, walahaula wala quwata illa billah)
Semua yang empat ini dapat menerangi kubur dan meluaskannya. Adapun empat yang harus ditinggalkan ialah:
- Dusta
- Kianat
- Adu-adu
- Menjaga kencing, sebab Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: “Bersih-bersihlah kamu daripada kencing, sebab umumnya siksa kubur itu kerana kencing. (Yakni hendaklah dicuci kemaluan sebersih-bersihnya.)
Nabi Muhammad s.a.w bersabda: “Innallahha ta’ala kariha lakum arba’a: Al’abatsu fishsholaati, wallagh wu filqira’ati, warrafatsu fisshiyami, wadhdhahiku indal maqaabiri. (Yang bermaksud) Sesungguhnya Allah tidak suka padamu empat, main-main dalam sembahyang dan lahgu (tidak hirau), dalam bacaan quran dan berkata keji waktu puasa dan tertawa didalam kubur.”
Muhammad bin Assammaak ketika melihat kubur berkata: “Kamu jangan tertipu kerana tenangnya dan diamnya kubur-kubur ini, maka alangkah banyaknya orang yang sudah bingung didalamnya, dan jangan tertipu kerana ratanya kubur ini, maka alangkah jauh berbeza antara yang satu pada yang lain didalamnya. Maka seharusnya orang yang berakal memperbanyak ingat pada kubur sebelum masuk kedalamnya.”
Sufyan Atstsauri berkata: “Siapa yang sering (banyak) memperingati kubur, maka akan mendapatkannya kebun dari kebun-kebun syurga, dan siapa yang melupakannya maka akan mendapatkannya jurang dari jurang-jurang api neraka.”
Ali bin Abi Thalib r.a. berkata dalam khutbahnya: “Hai hamba Allah, berhati-hatilah kamu dari maut yang tidak dapat dihindari, jika kamu berada ditempat, ia datang mengambil kamu, dan bila kamu lari pasti akan terpegang juga, maut terikat selalu diubun-ubunmu, maka carilah jalan selamat, carilah jalan selamat dan segera-segera, sebab dibelakangmu ada yang mengejar kamu yaitu kubur, ingatlah bahawa kubur itu adakalanya kebun dari kebun-kebun syurga atau jurang dari jurang-jurang neraka dan kubur itu tiap-tiap hari berkata-kata: Akulah rumah yang gelap, akulah tempat sendirian, akulah rumah ulat-ulat.”
Ingatlah sesudah itu ada hari (saat) yang lebih ngeri, hari dimana anak kecil segera beruban dan orang tua bagaikan orang mabuk, bahkan ibu yang meneteki lupa terhadap bayinya dan wanita yang bunting menggugurkan kandungannya dan kau akan melihat orang-orang bagaikan orang mabuk tetapi tidak mabuk khamar, hanya siksa Allah s.w.t. yang sangat ngeri dan dahsyat.
Ingatlah bahawa sesudah itu ada api neraka yang sangat panas dan suram dalam, perhiasannya besi dan sirnya darah bercampur nanah, tidak ada rahmat Allah s.w.t. disana. Maka kaum muslimin yang menangis. lalu ia berkata: “Dan disamping itu ada syurga yang luasnya selebar langit dan bumi, tersedia untuk orang-orang yang takwa. Semoga Allah s.w.t. melindungi kami dari siksa yang pedih dan menempatkan kami dalam darunna’iem (Syurga yang serba kenikmatan).
Usaid bin Abdirrahman berkata: “Saya telah mendapat keterangan bahawa seorang mukmin jika mati dan diangkat, ia berkata: “Segerakan aku.”, dan bila telah dimasukkan dalam lahad (kubur), bumi berkata kepadanya: “Aku kasih padamu ketika diatas punggungku, dan kini lebih sayang kepadamu.” Dan bila orang kafir mati lalu diangkat mayatnya, ia berkata: “Kembalikan aku.” dan bila diletakkan didalam lahadnya, bumi berkata: “Aku sangat benci kepadamu ketika kau diatas punggungku, dan kini aku lebih benci lagi kepadamu.”
Usman bin Affan r.a. ketika berhenti diatas kubur, ia menangis, maka ditegur: “Engkau jika menyebut syurga dan neraka tidak menangis, tetapi kau menangis kerana kubur?” Jawabnya: “Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: “Alqabru awwalu manazilil akhirah, fa in naja minhu fama ba’dahu aisaru minhu, wa in lam yanju minhu fama ba’dahu asyaddu minhu.” (Yang bermaksud) “Kubur itu pertama tempat yang menuju akhirat, maka bila selamat dalam kubur, maka yang di belakangnya lebih ringan, dan jika tidak selamat dalam kubur maka yang dibelakangnya lebih berat daripadanya.“
Saya mendapat dua komentar yang saya percepat angkat ke postingan. Sebenarnya banyak komentar yang menarik dan sangat layak naik ke postingan, namun karena belum punya waktu cukup untuk mengulasnya kembali, saya angkat dulu tulisan rekan Choiril yang mewacanakan dan mengingatkan saya agar menghapus penolakan atas foto-foto yang berkenaan dengan penandaan kebesaran Allah. Sebab lainnya, kebetulan saya cek lagi tulisan Beliau yang ternyata ada yang tertangkap sebagai spam (oleh askimet). Jadi komentar balik tanggal 12 Mei 2007, baru terbaca seminggu kemudian. Mohon maaf.
Choiril Berkata: (ditebalkan oleh penulis)
Sungguh Allah SWT Maha Besar yg telah menunjukkan tanda-tandanya dilangit dan dibumi.
Berkenaan dgn bukti tanda-tanda kebesaran Allah (foto-foto) dsb, Anda boleh saja berpendapat bahwa anda tidak mempercayai bukti2 seperti itu karena menurut saudara itu adh pekerjaan setan, karena menurut saudara juga bukan zamannya lagi Allah SWT menunjukkan tanda2 kebesarannya seperti itu.
Sebaiknya pendapat saudara tsb tidak diutarakan/issue
Memang bukti kebesaran Allah SWT tidak untuk diperdebatkan melainkan untuk diImani, karena Sampai kapanpun bukti kebesaran Allah akan tetap tersirat di langit dan di bumi ini baik itu dgn menuliskan lafadnya ataupun tidak.
Sekali lagi saran dr saya ‘tolong diedit/disaring lagi artikel ataupun pendapat pribadi yg mengandung polemik diantara umat Islam”. Sebelum hal ini betul2 menjadi polemik umat islam.
Mari kita sama-sama mencintai Islam
Wasslam
@
Wass. wr.wb. Saya menyampaikan suatu pendapat dengan rujukan seperti pada beberapa tanggapan pada komentar. Tentu saja saya tidak keberatan untuk menghapus, mendelete, atau meminta maaf bahwa dalam proses saya memahami ada kesalahan, atau tentu saja saya harus bertobat karenanya. Namun tunjukkanlah secara jelas. Juga terhadap pembahasan-pembahasan sejenis baik yang setuju atau pun menolak yang bertebaran sangat banyak “keajaiban seperti itu”, baik dari “keajaiban Islam”, maupun dari “agama yang berbeda”. Kalau terjadi selisih pendapat, polemik, atau bagaimana gitu, bagaimana nasehat Allah kepada manusia?.
Kemudian komentar berikutnya :
Choiril | choiril_imron@yahoo.com | IP: 202.152.241.5Assalamu wr wb
Bagaimana juga anda menanggapi akan kebesaran Allah yg sudah tersurat (Alquran) dan yg tersirat (yaitu alam semesta ini). Bukankah ini adh tanda2 kebesaran Allah! Nah klo gitu gak usah dipermasalahkan lagi. Kalaupun kita diperlihatkan fenomena alam yg tak masuk akalpun, saya juga percaya itu adalah kehendak Allah, sebagai contoh adanya lafatz2 Allah di batu, di pohon di langit, di bumi. Itupun menunjukkan bahwa alam semesta inipun berdikir menyebut nama Allah.
Memang semua tergantung cara pandang seseorang menerima dan mengartikan sebuah mistery, menerima atau tidaknya dan terlepas dari kesirikan kepada Allah, misal aja “batu/benda bertuliskan Allah atau sejenisnya dijadikan jimat” dan akhirnya terjebak dgn memuja-muja yang ini jelas SALAHàbatu/benda tersebut”.
Saya sendiri bukanlah pemikir seperti anda, karena manusia bisa gila bila terus memikirkan Dzat-Nya Allah yg maha besar. Bukankah Allah Maha berkehendak atas sesuatu?.
Polemik/selisih pendapat udah pasti ada karna manusia diberi akal, —> tapi sayangnya dgn akal yg cuma terbatas manusia seringkali bertingkah & sombong. selisih pendapat boleh tapi alangkah bijaknya klo kita tidak menambah-nambahi sesuatu yg blom paham,… ya tentunya semua itu kita kembalikan lagi kepada Alquran Kallamullah (nasehat Allah pada manusia). Saya Perlu belajar banyak untuk betul2 memahami kandungan Alquran.
Bagaimana pula dgn orang yg TIDAK berpikir akan tanda2 kebesaran Allah?….padahal mereka mengetahuinya ?—>(yaa tentunya mereka akan TELER terus)….Silahkan menjabarkan sendiri makna TELER.
Seandainya saja anda mempunyai bayi (kandung sendiri) dan bayi anda itu ada lafatz Allah di kening nya. Akankah anda masih menganggap itu adalah perbuatan setan atau menganggap anak anda adlh setan dan apakah anda akan membunuh anak anda sendiri? (padahal setan itu adh jelas2 musuh yg nyata).
(mungkin anda akan berkata “sayangnya anak saya tidak demikian”)
Saya sendiri juga tidak suka berandai-andai karena seringkali membuat kita malas, tapi bagi Allah tidak ada yg mustahil jika Allah berkehendak. Bukan begitu
Mohon maaf, cara berpikir saya mungkin agak NDESO, tapi cara pandang Allah tentunya Sangat berbeda dgn semua mahluknya. Bukankah kandungan Alquran (Allah) mencakup masa lalu, masa
Ini menjadi pemikiran lagi bahwa Allah (cara pandang Allah) tidaklah NDESO sebagaimana yg pernah anda utarakan sebelumnya.
Tapi ngomong2 janganlah suka menghina orang NDESO, sebab sebagian besar sego alias nasi berasal dari ndeso.
Yg jelas fakta saat ini NDESO sgt digemari orang KUTO/kota (baca: Tukulisasi)
Demikian mohon maaf dan beda persepsi bukanlah perpecahan, marilah kita kembalikan pada Alquran karna Allah tentunya mempunyai rahasia terhadap segala sesuatu.
Was
renee Berkata:
sepertinya pak Agor harus menyaksikan pertanda-pertanda kebenaran agama Allah YANG DIPERLIHATKAN MELALUI MAHLUK DAN ALAM INI DENGAN MATA KEPALANYA SENDIRI SETELAH ITU SAYA YAKIN DIA TIDAK AKAN BERANI MENYEBUT HOAX LAGI PADA KEAJAIBAN2 SEPERTI ITU SETELAH ITU BAHKAN MUNGKIN AKAN LANGSUNG SHOLAT TOBAT GARA2 MENDUSTAI KEBENARAN ITU.
renee Berkata:
BTW, LOKASI PENEMUAN ITU PASTI DITULISKAN PADA SETIAP ARTIKEL YANG DITULISKAN MENGENAI MISALNYA IKAN YANG BERTULISKAN AYAT2 ALQURAN PD SIRIP2NYA DI NEGARA KENYA ATAU KAMBING YG BERTULISKAN NAMA ALLAH DAN MUHAMMAD PADA TUBUHNYA YG BARU2 INI DITEMUKAN DIINDONESIA…COBA SI AGOR LIHAT LANGSUNG, KIRA-KIRA APA DIA MASIH MENYEBUT PERTANDA ITU ADALAH KLENIK ???????
========
Pembahasan ini, karena perbedaan pandangan, memang melelahkan. Komentar saya atas komen Mas Abdullah dan ulasan kemudian, menurut agor menjelaskan sebagian besarnya :
Abdullah Berkata:
Mas Agor kita tidak boleh mengatakan sesuatu yg kita sendiri belum tahu kebenarannya itu dikatakan Hoax, yakinkanlah sesuatu walaupun itu tdk sesuai dgn pikiran kita bahwa Allah S.W.T mampu membuat sesuatu untuk menunjukan kebesaran-Nya, dan cukup katakan AllahuAkbar apabila melihat sesuatu tentang mahluknya untuk menunjukan kebesaran-Nya, tugas kita hanyalah meyakini kebesaran Allah S.W.T. Apabila itu menambah keyakinan kita bahwa Allah itu Maha Besar dan tidak mengandung kesyrikan didalamnya maka tidak perlu dikatakan itu adalah hoax…
Wassalam.
@
Mas Abdullah yang dirahmati Allah,
Cukup lama saya merenungkan berbagai “tanda-tanda” yang sering disebarluaskan di internet, kadang dikutip berbagai orang, bahkan oleh ulama terhadap “tanda-tanda” ini sebagai bukti kebesaran Allah. Mulai dari tulisan-tulisan pada buah semangka, pohon rukuk, tulisan Allah pada gelombang tsunami, suara azan di bulan, juga termasuk suara siksa kubur dari kedalaman bumi yang dibahas ringkas pada tulisan ini. Inikah bukti kebesaran Allah?. Apakah manfaatnya bagi kita, manusia, khususnya ummat muslim?, bagaimanakah kita menyikapinya?, mungkinkah kita menguji kebenarannya (atau seperti orang terdahulu, apapun yang ditunjukkan tentang tanda-tanda kuasaNya), ditertawakan, dikatakan sihir, dan lain-lain sebagainya.
Lalu, kalau “tanda-tanda” itu muncul di masa kini, bagaimanakah kita menyikapinya?. Apakah kalau kita tidak mempercayai berarti kita tidak menghambakan diri, tidak berserah diri padaNya. Sebaliknya pula, kalau itu ternyata (dan harus dibuktikan), itu adalah kebohongan, maka bagaimana pertanggungjawaban hambaNya kelak di depan pengadilan akhir?.
Jujur saja, tidak mudah untuk menganalisis hoax, apalagi jika dibungkus dengan pendekatan ilmiah, kebesaran nama Allah yang terbungkus begitu. Bahkan di majelis keagamaan, oleh ulama top, oleh para ustad, itu juga dijadikan bukti kebesaran Allah. Sedangkan agor, menolak mentah- mentah hal-hal sejenis ini.
Apa alasannya?.
Pikiran logis : Tanpa hal-hal seperti itu, di masa akhir kehidupan manusia (ciri-ciri jaman akhir sudah tampak), hal-hal seperti suara alam kubur begitu tidak logis sebagai bukti kebesaran Allah. Allah telah menunjukkan pada alam semesta ini dan pada diri manusia sendiri tanda-tanda kebesaranNya. Bagi orang berakal. Jadi, tidaklah logis itu kerjaan (atau atas perintah Allah) ditunjukkan hal-hal seperti itu. (itu menurut pikiran agor).
Sejarah Mujizat : Mujizat selalu ditunjukkan Allah kepada manusia (sesuai dengan kualitas berpikir manusia) dengan cara keluar dari hukum-hukum alam (sunatullah) kepada kaum yang ingkar agar mereka memilih jalan beriman. Sejak masa nabi-nabi terdahulu sampai nabi terakhir. Contoh tentu sudah banyak, seperti mujizat pada Nabi Musa, Nabi Ibrahim, Nabi Shaleh, dan lain-lain yang sebagian dijelaskan oleh Al Qur’an.
Kualitas dari Mujizat selalu meningkat (artinya lebih besar, dan lebih besar lagi), seperti ditegasi dalam QS 43:48 Dan tidaklah Kami perlihatkan kepada mereka sesuatu mukjizat kecuali mukjizat itu lebih besar dari mukjizat-mukjizat yang sebelumnya. Dan Kami timpakan kepada mereka azab supaya mereka kembali (ke jalan yang benar).
Al Qur’an adalah mujizat terbesar untuk ummat di penghujung waktu, Isra Mi’raj adalah mujizat yang tidak ada duanya dalam sejarah ilmu pengetahuan tentang alam semesta, bulan terbelah adalah sesuatu yang dahsyat yang ditunjukkan Allah kepada ummat zaman akhir. Al Qur’an memiliki sistem informasi dan keakuratan yang tidak tertandingi dengan tantangan kepada manusia sangat mengesankan : Buatlah ayat yang serupa…
Al Qur’an dalam beberapa bagiannya dijelaskan : sempurna, terinci, pelajaran untuk orang berakal.
Kemudian, bagaimanakah posisi “Suara Jeritan Alam Kubur” yang saya komentari panjang lebar dalam artikel di atas.
Apakah itu alam kubur, apakah itu gaib, bagaimana urusan gaib dikendalikan oleh yang mahaKuasa. Mengapa Allah menyatakan, yang gaib itu adalah urusanKu. Bahkan jin pun (mahluk tidak kasat mata), tidak masuk dalam kriteria gaib dalam penjelasan Al Qur’an. Jika jin mengetahui hal yang gaib, sudah tentu ketika Nabi Sulaeman wafat, jin mengetahuinya. Faktanya tidak.
Suara Alam Kubur yang ditangkap oleh perangkat teknologi menurut hemat agor, menurunkan derajat kemampuan berpikir manusia, ditarik ke masa-masa kegelapan kembali ketika sihir dan tipu daya merajalela di muka bumi (dan sampai kini).
Juga dari link yang dirujuk pada artikel di atas, ada penjelasan tambahan. Mudah-mudahan ini memberikan makna dalam sebuah wacana.
Ini hanyalah sebuah ijtihad, sebuah proses berpikir yang boleh jadi si agor juga keliru. Kebenaran milik Allah semata.
Wassalam, agor.
====
Sayang tidak ada komentar yang membahas dari argumen terhadap ayat yang menjadi rujukan bagi saya :
QS 43:48 Dan tidaklah Kami perlihatkan kepada mereka sesuatu mukjizat kecuali mukjizat itu lebih besar dari mukjizat-mukjizat yang sebelumnya. Dan Kami timpakan kepada mereka azab supaya mereka kembali (ke jalan yang benar).
==
Sedangkan tanda kebesaran Allah, dalam ayat-ayat yang bertebaran, sama sekali belum menjumpai indikasi atau petunjuk bahwa tanda-tanda kebesaran Allah ditunjukkan dengan cara yang oleh banyak orang (termasuk saya) sebagai hoax. Tapi, tak apalah… tiap orang memiliki cara pandang yang berbeda. Alangkah baiknya juga jika rujukan pandangan lain direnungkan kembali, termasuk oleh agor juga tentunya.
Dalam hal Ndeso, mohon maaf sebagai sesama ndeso juga, memang ini ditulis hanya karena saya terkesan pada tulisan Emha yang juga saya kopi paiskan di blog ini :so-gitu
Jadi, kalau ada kata itu, Agor mohon maaf. Agor juga belum bisa (belum mau) menghapus postingan yang dinilai bisa menimbulkan perpecahan (?). Semoga tidak ya, karena perbedaan bukan bertujuan untuk saling menang-menangan atau dan lain sebagainya.
“Keajaiban sejenis” ini, tidak hanya tulisan Allah saja pada buah tomat, juga ada juga gambar Yesus dalam rahim manusia.
Ataukah kita tahu akan semakin beriman kalau Allah sewaktu-waktu menuliskan namaNya di batu, di pohon, di kening bayi lahir, di awan, di antara bara api yang menyembur. Baru kita akan percaya?.
Akhirnya, selalu pertanyaan hadir kembali, apa untuk siapa. Apa manfaatnya bagi kebudayaan dan keberimanan. Kalau di bagian
Mengapa saya harus menerima bahwa tulisan Allah dalam foto dan tomat sebagai bukti kebesaran Allah?. Mengapa bukti ini harus disandingkan dengan ayat-ayat rujukannya?. Apakah betul berpikir bahwa itu sebagai bukti kehadiranNya. Saya kok lebih bisa menerima bukti bahwa anak cacat adalah sebagai pelajaran bagi orang berakal, yang mengembangkan ilmu kedokteran. Matahari dan bulan pada peredarannya, sebagai bukti bagi kaum yang memikirkannya.
Ini rujukan tambahan :
The Holy Qur’an in Your DNA Coding.
Wah terlalu banyak rujukan, malu rasanya mengulangi OOT ini. Tapi gpp, kita memang harus disampaikan ya.
Jadi, sebenarnya ini betul-betul hoax lama, hanya karena kebetulan saya mendengar lagi sewaktu berangkat ke tanah suci beberapa bulan lalu dan disampaikan oleh orang yang menurut saya sangat kompeten pada ilmu agamanya, maka saya memberikan beberapa catatan kecil bahwa : “boleh jadi, ada yang salah dalam cara berpikir kolektif ummat”. Karena itu, ingin menambah kontribusi untuk kita tidak mudah merasa menjadi lebih beriman dengan tanda-tanda “ndeso” seperti ini.
Konsep Alam Kubur, Hari Kebangkitan, dan Hari Pembalasan.
Kalau mengikuti statistik blog ini, kata “alam kubur”, “siksa kubur”, dan lain sebagainya cukup banyak. Bahkan top sites yang banyak sekali pengunjungnya memuat pula berita “torture in tomb” - penyiksaan dalam kubur. Fotonya begitu memprihatinkan, seorang yang konon berusia 18 tahun, 3 jam setelah dikubur disiksa sehingga wajah dan badannya porak poranda. Jadi, terdorong oleh “rasa keshalehan” dan kepatutan serta menyadari atas segala sesuatu bisa terjadi karena kehendakNya juga, maka pembuktian adanya “siksa kubur”
melalui foto dan berita itu menjadi sebaran informasi di internet.
Tampaknya, foto penyiksaan di alam kubur ini meningkatkan keyakinan akan adanya siksa kubur. Melengkapi suara-suara jeritan dari Dr Azzacov yang juga beredar di belantara maya internet.
Konsep Alam Kubur, Hari Kebangkitan, dan Hari Pembalasan.
Uraian-uraian atau pembahasan mengenai hal ini tentu saja sudah begitu banyak diuraikan oleh para ulama dan ustad berkenaan dengan hal ini, baik melalui logika dan tentu saja didukung oleh hadis dan terutama ayat yang berkenaan dengan hal ini.
Dalam pemahaman saya, ada beberapa bagian persoalan yang “agak campur aduk” dalam pembahasan tahapan menjelang kematian.
Yang pertama, tekanan pada saat dicabutnya nyawa - sakratul maut.
Peristiwa ini dijelaskan oleh Allah :
QS 6. Al An’aam 93. Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: “Telah diwahyukan kepada saya”, padahal tidak ada diwahyukan sesuatupun kepadanya, dan orang yang berkata: “Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah.” Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): “Keluarkanlah nyawamu” Di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya.
QS 80. ´Abasa 21. kemudian Dia mematikannya dan memasukkannya ke dalam kubur, 22. kemudian bila Dia menghendaki, Dia membangkitkannya kembali.
Yang Kedua Kehidupan Di alam Kubur.
Yang dapat kita pahami, al Qur’an menjelaskan kehidupan alam barzah dalam tiga kondisi :
- Menderita (diperlihatkan neraka, berputus asa)
- Tidur Nyenyak.
- Mendapatkan rejeki dari sisi Allah.
QS 40. Al Mu’min 46. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): “Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras.”
S 60. Al Mumtahanah 13. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan penolongmu kaum yang dimurkai Allah. Sesungguhnya mereka telah putus asa terhadap negeri akhirat sebagaimana orang-orang kafir yang telah berada dalam kubur berputus asa.
QS 36. Yaasiin 52. Mereka berkata: “Aduhai celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat-tidur kami (kubur)?.” Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul- rasul(Nya).
Tiga ayat di atas menggambarkan situasi kehidupan di alam kubur –> diperlihatkan neraka setiap pagi dan petang. Dapatkah kita bayangkan jika kita diperlihatkan pagi neraka (siksaan) dan petangnya surga. Juga dijelaskan kondisi berputus asa, dan yang ketiga tidur sampai masa dibangkitkan.
Siksa kubur?. Bayangkan saja, kehidupan seperti apa jika diperlihatkan neraka dan surga. Diperlihatkan api yang sangat panas dan membakar, diperlihatkan kejadian yang ada di dalam neraka lalu diperlihatkan bagaimana berbahagianya kaum yang tinggal di dalam surga. Jangankan mengalami, diperlihatkan saja sudah sulit dibayangkan.
Sedang, baru mendengar berita kejahatan saja, orang bisa langsung gemeteran. Jelas ini adalah siksaan yang dahsyat.
Berikutnya, yang mati di jalan Allah :
QS 3. Ali ‘Imran 169. Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezki. 170. Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
Yang gugur di jalan Allah itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rejeki. Apakah ini di alam kubur?, sepertinya begitu. Penjelasan Quraish Shihab begitu. Artinya, mereka yang mati di jalanNya mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan. RahmatNya tiba sebelum diberikan surga !
QS 89. Al Fajr 27. Hai jiwa yang tenang.
Allah sudah memanggilnya dengan Jiwa yang tenang. Yang dapat saya pahami, jiwa yang tenang ini dipanggil Allah nantinya ke dalam surga. Berarti sebelum masuk ke dalam surga sudah mendapatkan ketenangan/kedamaian….
Yang Ketiga Bangkit Dari Kubur.
Yang bangkit dari kubur dikabarkan dalam dua peristiwa. Yaitu bangkit dari kubur dan kembali ke alam fana ini.
“lho…lho… balik lagi ke dunia gitu?”
“iya”
“Ih serem deh… kayak sinetron hidayah saja…..”
QS 5. Al Maa’idah 110. (Ingatlah), ketika Allah mengatakan: “Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) diwaktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan ijin-Ku, kemudian kamu meniup kepadanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan (ingatlah) di waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir diantara mereka berkata: “Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata.”
Membangkitkan manusia dari kubur direkam oleh Al Qur’an yang dilakukan melalui Nabi Isa. Namun, ini jelas merupakan peristiwa khusus. Peristiwa hidup kembali berkali-kali ditunjukkan Allah kepada manusia. Dihidupkannya manusia mati melalui sebagian anggota badan sapi QS 2:73; QS 2:260 (menghidupkan burung)
Peristiwa kedua bangkit dari kubur adalah pada hari kebangkitan. Ketika sangsakala ditiup.
QS 36. Yaasiin 52. Mereka berkata: “Aduhai celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat-tidur kami (kubur)?.” Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul- rasul(Nya).
Waktu Kebangkitan Dari Alam Kubur.
Lebih dikenal sebagai hari Kiamat. Hari ini dijelaskan bahwa Allah mengambil alih seluruh peranan pada seluruh mahluk ciptaanNya. Alam semesta dihancurkan, dan manusia dari alam kubur dibangkitkan.
QS 31. Luqman 28. Tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkan kamu (dari dalam kubur) itu melainkan hanyalah seperti (menciptakan dan membangkitkan) satu jiwa saja. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
QS 36. Yaasiin 51. Dan ditiuplah sangkalala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka.
QS 30. Ar Ruum 19. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan menghidupkan bumi sesudah matinya. Dan seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari kubur).
QS 30. Ar Ruum 25. Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah berdirinya langit dan bumi dengan iradat-Nya. Kemudian apabila Dia memanggil kamu sekali panggil dari bumi, seketika itu (juga) kamu keluar (dari kubur).
Bakal Bangkit Dari Kubur Nggak Seeh?
Cukup jelas deh…
QS 22. Al Hajj 5. Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah. 6. Yang demikian itu, karena sesungguhnya Allah, Dialah yang haq dan sesungguhnya Dialah yang menghidupkan segala yang mati dan sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, 7. dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur
Dapatkah Manusia Hidup Di Dunia Berhubungan Dengan Manusia Mati (di alam Kubur)?
QS 35. Faathir 22. dan tidak (pula) sama orang-orang yang hidup dan orang-orang yang mati. Sesungguhnya Allah memberi pendengaran kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang didalam kubur dapat mendengar.
Berapa Lama Tinggal Di Alam Kubur?
Nggak lama kok, perasaan sih sebentar saja :
QS 30. Ar Ruum 55. Dan pada hari terjadinya kiamat, bersumpahlah orang-orang yang berdosa; “mereka tidak berdiam (dalam kubur) melainkan sesaat (saja).” Seperti demikianlah mereka selalu dipalingkan (dari kebenaran), 56. Dan berkata orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan dan keimanan (kepada orang-orang yang kafir): “Sesungguhnya kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah, sampai hari berbangkit; maka inilah hari berbangkit itu akan tetapi kamu selalu tidak meyakini(nya).”
QS 17. Al Israa’ 52. yaitu pada hari Dia memanggil kamu, lalu kamu mematuhi-Nya sambil memuji-Nya dan kamu mengira, bahwa kamu tidak berdiam (di dalam kubur) kecuali sebentar saja.
Dimana Tempat Dibangkitkan Dari Alam Kubur?
QS 7. Al A’raaf 25. Allah berfirman: “Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan.
Lha jelas toh, dibangkitkan di bumi ini pula. Logikanya seeh setelah alam semesta dihancurkan (kiamat), lalu Allah melakukan penciptaan untuk kedua kalinya :
QS 21. Al Anbiyaa’ 104. (Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran - lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya.
Konsep Padang Masyar dan hari Pembalasan
Penjelasan Al Qur’an pada tahap berikutnya dijelaskan juga cukup terinci sebagai rangkaian proses yang telah ditetapkanNya. Tampaknya, dari berbagai pembahasan para ulama atau tafsir, tidak ada pertentangan berarti bagaimana proses yang kita sama-sama tidak tahu itu.
Kembali ke topik awal, bagaimana dengan foto yang menggambarkan penyiksaan di beberapa sites. Apakah memang itu petunjuk Allah ataukah hoax?.
“Lihatlah dunk dari output akhirnya. Menimbulkan ketakutan sehingga orang sadar dan kian beriman. Jadi jangan bilang itu hoax, biar itu tidak sesuai dengan petunjuk Allah yang dibukukan.“
“
“Lha.. itu saya yakin benar… makanya saya sebarluaskan. Lagian ini membuat orang lebih takut dan akhirnya jadi sholeh.”
“Iya kalau begitu, sudah disurvey, diuji, diperiksa. Apakah tidak ada resiko lain?. Misalnya itu ternyata bertentangan dengan petunjuk yang telah tertulis di Al Qur’an”, membuat manusia lebih percaya pada berita manusia ketimbang percaya dengan apa yang telah jelas sebagai kalam Allah.….”
Jadi mendingan berpegang saja deh pada petunjukNya yang sudah jelas.