Beranda » Sejarah Qurban

Sejarah Qurban





Umumnya orang mengetahui bahwa Ibadah Qurban itu terjadi pada Zaman nabi ibrahim yang akan menyembelih anaknya nabi Ismail,yang digantikan oleh Allah dengan Gibas (domba).Padahal jauh sebelum itu sejak awal manusia ada, Qurban itu sudah terjadi,Pada Kisah anak nabi Adam, Qabil dan Habil. Nabi adam setiap punya anak selalu ,kembar, Anak pertamanya Qabil yang kembarannya perempuan bernama Iqlima,pun berikutnya Habil dengan kembarannya perempuan bernama Lubuda. Qabil dan Iqlima adalah Pemuda dan pemudi yang rupawan dan cantik. Sedangkan habil dan Lubuda tidak serupawan dan secantik Qabil maupun iqlima.

Kepada Nabi Adam Allah memberi ilham dan petunjuk agar kedua puteranya dikahwinkan dengan puterinya. Qabil dikahwinkan dengan adik Habil yang bernama Lubuda dan Habil dengan adik Qabil yang bernama Iqlima.

Namun Qabil menolak,karena dia hanya ingin kawin dengan Iqlima yang cantik bukan dengan lubuda yang tidak cantik. Oleh Nabi Adam akhirnya dia menyerahkan masalah perjodohan itu kepada Tuhan untuk menentukannya. Caranya ialah bahawa masing- masing dari Qabil dan Habil harus menyerahkan korban kepada Tuhan dengan catatan bahawa barang siapa di antara kedua saudara itu diterima korbannya ialah yang berhak menentukan pilihan jodohnya.Ternyata Kambingnya Habil lah yang diterima Allah dan Qurban Qabil yang berbentuk gandum di tolak.

Kembali kecerita Nabi Ibrahim,Beliau adalah sosok Nabi yang terkenal karena selalu mencari kebenaran dengan melakukan eskperimen tentang matahari,bulan,bintang yang dianggapnya Tuhan ternyata semua itu bukanlah menunjukan Tuhan.

Beliau belum dikarunia anak sampai usia 80 tahun.barulah setelah nikah dengan siti Hajar dia dianugerahi seorang anak bernama Ismail.Betapa gembiranya nabi Ibrahim,bahwa anak yang dinanti-nantikannya telah hadir kedunia.

Pada suatu hari nabi ibrahim diperinta oleh Allah untuk mengajak istrinya kekota Mekkah, beliau diperintahkan meninggalkan anak dan istinya disana. Ketika istrinya bertanya alasan kenapa ditinggalkan di tanah yang gersang ini,Nabi Ibrahim hanya terdiam.Ketika ditanya yang ketiga kalinya oleh istrinya “apakah ini adalah perintah Tuhan” Nabi Ibrahim pun menjawab ya,ini adalah perintah Tuhan.Siti Hajarpun tenang, baginya Tuhan tentu tidak akan meninggalkannya dalam keadaan kelaparan maupun kesusahan”.

Ketika sudah berapa lama dan persedian makanan sudah habis,siti hajar berlari dari ke bukit shafa untuk mencari adakah orang disana,ke bukit marwa pun dia berlari dengan tujuan yang sama sampai bolak balik sebanyak 7 kali namun tidak ditemukan seorangpun. inilah kenapa pada ibadah haji ada ritual Sai, yaitu berlari-lari kecil dari Shafa ke Marwa dan sebaliknya sampai tujuh kali.

Menurut sebaigan riwayat dalam pencarian air tersebut,adalah malaikat Jibril melalui kepakan sayapnya memunculkan air zam zam dari tanah,menurut sebagian riwayat lain,karena dentuman2 kaki nabi ismail,sebagaimana umumnya anak kecil yang menangis.muncullah air zama zam.

Suatu hari suku Jurhum suku asli arab mencari air,dan dia menemukan air yang dimiliki oleh Siti hajar,dan berharap siti hajar mengijinkan mereka tinggal disana. jadilah Kota Mekkah kini berpenduduk yang didiami oleh Siti Hajar,Nabi Ismail dan suku Jurhum.Nabi Ismail sendiri asalnya adalah FIlstin/Syam/Semit.

Suatu hari Nabi Ibrahim menengok putra dan istrinya di Mekkah,beliau mendapat mimpi untuk berkorban dengan apa yang paling disukainya. sampai berulang kali mimpi tersebut, nabi Ibrahim coba menakwilkan mimpi tersebut pada hari ke-8 yang disebut hari tarwiyah(mikir-mikir),sampai paham dan mengerti .pada hari ke-9 yang disebut Arofah (mengerti). Barulah nabi mengajak nabi Ismail kesuatu tempat,dan menceritakan hal mimpinya tersebut.Godaan Nabi Ibrahiim datang dari Syeitan,yang menggodanya kenapa mengorbankan anaknya,tapi nabi tidak memperdulikannya serta melempar syaitan tersebut dengan batu,merasa gagal menghalangi niat nabi ibrahim,Syaitanpun menggoda Ismail agar tidak mau dikorbankn ternyata Syaitapun dilempar batu oleh Ismail,tak patah arang syeitan mencoba menggoda istri nabi agar menahan niatan Nabi Ibrahim,ternyata syeitan lagi lagi kecele dan harus menerima lemparan batu dari Siti Hajar. itulah yang dalam Ibadah haji disebut lempar jumrah, perlambangan melempar syaitan.

Ketidaktegaan terhadap anaknya yang akan disembelih tidak melunturkan kepatuhan Nabi Ibrahim pada perintah Allah,hingga ketika pengorbanan terjadi Nabi Ibrahim lulus dari “uji kepatutan” dari Allah sehingga mengganti kurban nabi Ismail dengan Gibas(domba).

Sesuai sejarahnya Qurban adalah bentuk kepatuhan seorang Hamba kepada Tuhannya,seperti yang dicontohkan Nabi Ibrahim. Qurban juga mengajarkan kita peka terhadap lingkungan sosial disekiling kita, dengan Qurban kita berbagi rizki dengan mereka-mereka yang kesusahan, ada hadis yang menyatakan bahwa tidak termasuk orang mukmin yang sempurna bila disebelahnya tetangganya masih kelaparan.

Tulisan ini berdasarkan pengajian dengan penceramahKH. Bukhori Masruri (Mantan Rois Syuriah NU Jawa Tengah,Beliau pencipta lagu Nasida Ria yang lebih dikenal di album tersebut bernama Abu Ali Al Haidar ).Bila ada kekurangan disana-sini mohon dimaafkan karena sekedar sharing

Sukma Adi





Powered by Blogger.