Beranda » Prasasti yang ditemukan di Arab Saudi ini diperkiran muncul pada tahun 1160 SM

Prasasti yang ditemukan di Arab Saudi ini diperkiran muncul pada tahun 1160 SM





Komisi Pariwisata dan Purbakala Kerajaan Arab Saudi (SCTA) mengumumkan bahwa arkeolog Arab Saudi telah menemukan sebuah prasasti hiroglif kuno seorang Firaun dari Kerajaan Mesir di sebuah batu dekat oasis kuno Tayma, provinsi Tabuk.

Penemuan, sekitar 400 km sebelah utara Madinah dan timur laut Nabatean di situs kuno Madain Saleh itu diyakini arkeolog Arab Saudi sebagai hiroglif pertama kerajaan Mesir.

“Prasasti itu berhubungan dengan Raja Ramses III, salah satu raja yang memerintah Mesir kuno sekitar 1192 – 1160 SM,” kata President SCTA, Ali Ibrahim Al-Ghabban, pada konferensi pers, Minggu (07/11/2010) di Komisi Museum Nasional.

Al-Ghabban mengatakan penemuan di Tayma itu ditemukan pada bulan Juli 2010.

Para peneliti menyatakan bahwa Tayma merupakan jalan darat yang sangat penting antara pantai barat Saudi dan Lembah Nil. Penemuan terbaru itu juga membuktikan Tayma telah dihuni sejak Zaman Perunggu (2.000 SM). Rute perdagangan telah digunakan oleh kafilah selama berabad-abad untuk membawa barang seperti kemenyan, emas tembaga, dan perak.

“Rute menghubungkan Lembah Nil, Port Qulzum, kota Suez, dan kemudian pergi melalui laut ke Srabit dekat pelabuhan Abu Zenima di Teluk Suez, di mana para arkeolog menemukan sebuah kuil yang didedikasikan untuk Raja Ramses III, kemudian menyeberangi Semenanjung Sinai, di mana mereka juga menemukan beberapa prasasti yang sama dengan yang ditemukan di Tayma,” kata Al-Ghabban.

Jalan darat melewati Aqaba, Yordania, juga pernah ditemukan prasasti yang serupa.

Penemuan ini merupakan salah satu hasil dari upaya/kebijakan pemerintah Arab Saudi untuk mempromosikan negara tersebut yang seringkali diabaikan sebagai tempat bersejarah, terutama yang berkaitan dengan periode pra-Islam.

Tayma disebutkan dalam teks-teks kuno Asiria pada abad ke-8 SM dan disebut beberapa kali dalam Alkitab Ibrani. Raja Babilonia Nabonidus menghabiskan 10 tahun di Tayma, kompleks kerajaan Babilonia tersebut saat ini sedang digali.





Powered by Blogger.