Kami berpikir Mars adalah planet yang dingin dan benar-benar kering."
News.com.au.
Bukti menunjukkan, kerak Mars, tambah dia, terhidrasi dengan cara yang sama, baik di utara dan selatan.
Temuan terbaru ini bertentangan dengan hasil penelitian tim Amerika yang diterbitkan 13 Juni lalu di Jurnal Nature Geoscience yang mengatakan, samudera meliputi sepertiga permukaan Mars, sekitar 3,5 miliar tahun lalu.
"Saat itu, Mars sudah kehilangan atmosfernya. Oleh karenanya, air tidak lagi stabil dalam keadaan cair di permukaan," kata Bibring.
"Aliran air yang besar masih dapat mengalir, namun, kurangnya air di permukaan berarti tidak ada potensi pembentukan permukaan laut."
Ditambahkan Bibring, tekanan dan temperatur saat itu tidak memberi peluang air dalam kondisi stabil -- keadaan cair-- di permukaan. "Sebagian air menguap, sementara lainnya masuk ke dalam tanah."
Air, kata Bibring bisa tetap di permukaan selama beberapa hari, atau minggu. Tapi tidak jutaan tahun kemudian.
Seperti dimuat laman Space.com, para peneliti menemukan air mengalir di permukaan Mars beberapa ratus juta tahun yang lalu -- saat cahaya matahari mencairkan lapisan es di sana.
Bukti soal itu berada di belasan saluran lelehan gletser di Mars -- para ilmuwan mengaku terkejut, karena keberadaan air di Mars bisa dibilang 'baru saja' daripada yang diperkirakan sebelumnya.
"Kami berpikir Mars adalah planet yang dingin dan benar-benar kering. Fakta ini akan mengubah cara kita melihat Mars," kata ahli geologi planet Universitas Brown, Caleb Fassett.