Penganut teori konspirasi berpendapat, penampakan wajah itu adalah artefak mahluk Mars
Sebuah foto Planet Mars yang diambil satelit Viking 1 milik Amerika Serikat pada 25 Juli 1976, memicu ribuan teori konspirasi.
Foto itu mengejutkan, karena menampakkan sebuah tonjolan mirip wajah manusia di permukaan planet merah -- lengkap dengan bentuk mata, hidung, dan mulut.
Pasca penemuan itu, spekulasi berkembang. Banyak yang menganggap struktur wajah manusia itu adalah buatan mahluk cerdas penghuni Mars di masa lalu -- bukti keberadaan 'alien Mars'.
Padahal, Badan Antariksa AS, NASA telah menjelaskan fenomena tersebut, pada 31 Juli 1976.
Dijelaskan NASA dalam rilisnya, 'wajah Mars' itu adalah mesa -- formasi batu curam dengan puncak yang relatif rata.
Mesa 'Wajah Mars' berada di wilayah Cydonia. "Ini adalah salah satu foto yang diambil di lintang utara Mars oleh Viking."
"Gambar ini menunjukkan mesa yang tererosi yang bentuknya menyerupai kepala manusia -- menunjukkan ilusi seperti mata, hidung dan mulut," demikian isi rilis NASA ke media saat itu.
Dijelaskan Mars, foto tersebut diambil pada 25 Juli 1976 dalam kisaran jarak 1.873 kilometer.
Namun, penjelasan itu tak mempan. Para penganut teori konspirasi berkeras, 'wajah' itu adalah artefak peradaban manusia kuno di Planet Mars.
Mereka bahkan menuduh NASA sengaja menutup-nutupi adanya kehidupan lain di luar Bumi.
Bahkan -- ketika satelit NASA kembali mengambil foto obyek yang sama pada 1990-an dan 2001 -- yang menunjukkan bahwa 'wajah itu hanya sebuah bukit terjal.
Foto terbaru yang dirilis Jumat 30 Juli 2010, makin memperkuat bantahan spekulasi tersebut.
Foto hasil bidikan kamera canggih milik Badan Antariksa AS, NASA, HiRISE menunjukkan wajah manusia di Mars adalah bukit batu besar di tengah gurun pasir.
Gambar yang dihasilkan HiRISE adalah foto terdekat dari obyek fenomenal itu. HiRISE mengambil gambar tersebut dari satelit Reconnaissance yang mengorbit 300 kilometer di atas Mars -- jauh lebih dekat dari posisi tahun 1976, 1.873 kilometer.