Beranda » Terbukti Libertarianisme Merupakan Sebuah Tipuan Illuminati

Terbukti Libertarianisme Merupakan Sebuah Tipuan Illuminati



Proof Libertarianism is an Illuminati Ploy)

the-mont-pelerin-society


Oleh: Anthony Migchels


Jauh dari membela kebebasan, Illuminati menciptakan Libertarianisme untuk mencerminkan ideologi mereka yaitu Sosial Darwinisme dan Supremasi Rasial. Dengan saling berlawanan, Komunisme mengendalikan dialektika. Efektivitas taktik ini ditunjukkan oleh mereka terhadap pembodohan "Gerakan Kebenaran."



"Anda mengatakan bahwa Marxisme sebenarnya adalah antitesis dari kapitalisme, yang sama-sama suci bagi kami [bankir Yahudi Illuminati.] Justru untuk alasan ini mereka sangat dipertentangkan satu sama lain, mereka ditaruh ke dalam tangan kita dan dijadikan dua kutub di planet ini sehingga memungkinkan kita untuk menjadi porosnya. Kedua hal yang bertentanganan ini, seperti Bolshevisme dan diri kita sendiri, menemukan identitasnya di dalam dunia Internasional."


Otto Kahn, Bankir Investor, dari Geneva Versus Peace (1937)




wsvolkerWilliam S. Volker (1859-1947) adalah seorang pengusaha kaya Yahudi-Jerman. Kecewa dengan bangkitnya sosialisme di Amerika, ia membuat the Volker Fund untuk mendukung ideologi reaksioner berdasarkan "laissez-faire" dan Sosial Darwinisme. Inilah yang kemudian menjadi Libertarianisme.


Libertarianisme dan saudara kembarnya Ekonomi Austria diciptakan oleh Kekuatan Uang yang menjadi kebalikan dari Komunisme dalam dialektika.


Menurut laporan yang luar biasa ini, (dimana semua kutipan non-spesifikasi diambil,) "Volker bukanlah seorang sarjana besar atau pemikir. Ideologi yang ia kemukakan dibangun secara terbalik. Dimana ia memulai hanya dengan sebuah kecenderungan kesimpulan-kesimpulan yang membingungkan. Dari kesimpulan-kesimpulan tersebut yang adalah merupakan bagian tanggungjawab Volker untuk menemukan sejumlah pembenaran, maka ideologi yang memungkinkan atau "teori" yang memberikan semua perspektif dan persatuan, dan pada akhirnya sebuah platform filosofis menurut yang dikehendaki tersebut melancarkan keseluruhannya."


Meskipun Volker bukanlah seorang ekonom ataupun filsuf, ia punya uang dan sangat penting, hubungannya yang berpengaruh dengan University of Chicago, yang didirikan oleh John D. Rockefeller.


Ini ternyata menjadi koneksi penting.



Keponakan Volker, Harold Luhnow mengambil alih the Volker Fund pada tahun 1944.


Buku yang ditulis Friedrich Hayek berjudul 'The Road to Serfdom' diterbitkan tahun yang sama. Dengan mempertahankan kapitalisme 'laissez-faire' dan menyatakan bahwa segala upaya meregulasi pasti akan mengarah kepada totalitarianisme, itu persis seperti apa yang dikehendaki oleh the Folker Fund. Kemudian mengatur untuk menerbitkan kembali buku Hayek dengan Universitas Chicago dan memastikan bahwa buku tersebut akhirnya berada di setiap perpustakaan di Amerika Serikat.


The Volker Fund membiayai semua ekonom terkemuka Austria dan berdampak besar kepada 'Chicago School of Economics, termasuk Milton Friedman.


Ludwig Von Mises, yang tidak pernah mempunyai pekerjaan tetap pada setiap Universitas, dipertahankan pertama kali oleh David Rockefeller dan kemudian selama beberapa dekade menerima uang dari The Volker Fund dan pelaku bisnis terkait, seperti Lawrence Fertig.


libertarianspee


Penulis biografi Von Mises, Richard M. Ebeling mengatakan:



"Banyak pembaca mungkin akan terkejut untuk mengetahui sejauh mana Institut Pascasarjana dan kemudian Mises sendiri di tahun-tahun setelah ia datang ke Amerika Serikat hidup bertahan secara finansial melalui hibah murah hati dari Rockefeller Foundation. Padahal pada tahun-tahun pertama Mises hidup di Amerika Serikat, sebelum pengangkatannya sebagai profesor tamu di Graduate School of Business Administration di Universitas New York (NYU) pada tahun 1945, ia hampir sepenuhnya hidup bergantung kepada hibah penelitian tahunan dari Rockefeller Foundation. "


David Rockefeller mengatakan: "Akhirnya, dalam keterangannya yang paling mengejutkan, ia mengungkapkan, ia menganggap dirinya pengikut dari sekolah ekonomi Austria. Friedrich Hayek menjadi guru di London School of Economics pada tahun 1930-an.."


Keuangan Murray Rothbard juga dibantu oleh the Volker Fund:


"Rothbard mulai bekerja sebagai konsultan untuk the Volker Fund pada tahun 1951. Hubungan ini berlangsung hingga tahun 1962, ketika the Volker Fund dibubarkan. Sebagian besar pekerjaan Rothbard pada the Volker Fund adalah membaca dan mengevaluasi buku, artikel, jurnal dan bahan lainnya. Berdasarkan laporan yang ditulis oleh Rothbard dan pembaca lain - Rose Wilder Lane - direktur the Volker Fund yang akan memutuskan apakah akan melakukan distribusi besar-besaran terhadap karya-karya tertentu ke perpustakaan umum.


Rothbard kemudian menyebut karyanya dengan the Volker Fund, "pekerjaan terbaik yang pernah saya miliki dalam hidup saya."


The Volker Fund juga menganalisa taktik yang kemudian menemukan aplikasi yang lebih luas: dan melahirkan sejumlah besar organisasi, dengan pengaturan yang bebas untuk menunjukkan saling independensi dan sebuah 'Gerakan Libertarian. Salah satu diantaranya adalah Yayasan Pendidikan Ekonomi, yang pada gilirannya menciptakan Mont Pelerin Society.


The Mont Pelerin Society


Dinamai The Mont Pelerin Society karena konferensi pertama diadakan di Pegunungan Alpen, Swiss. Perkumpulan ini didirikan oleh Hayek dengan dukungan dana keuangan Volker, dibayarkan untuk keperluan para peserta dari Amerika. Orang-orang kunci dalam pendirian perkumpulan tersebut adalah von Mises, Milton Friedman dan Karl Popper.



Tidak kurang dari delapan hadiah Nobel Ekonomi dimenangkan oleh anggota Mont Pelerin. Lumayan, untuk 'gerakan pinggiran yang diabaikan oleh Mainstream'.


thatcherThe Mont Pelerin, pada gilirannya, mengawasi banyak penciptaan lembaga berpengaruh. Salah satunya adalah the Institute of Economic Affairs di London, 1955. Organisasi ini dihidupkan kembali oleh Partai Konservatif, dimana Margeret Thatcher mengatakan:. "Anda menciptakan suasana yang memungkinkan membuat kemenangan kepada kami ... Boleh saya mengatakan betapa bersyukurnya kita kepada mereka yang bergabung dengan usaha besar Anda. Mereka sedikit, tetapi mereka benar, dan mereka menyelamatkan Inggris. "


The Heritage Foundation juga juga merupakan buah hasil dari the Mont Pelerin Society, seperti juga Manhattan Institute for Policy Research and the Atlas Economic Research Foundation, yang pada gilirannya melahirkan sejumlah besar think tank, termasuk the Fraser Institute.


Jumlah uang yang diinvestasikan dalam semua kegiatan ini sangat besar jumlahnya:


"John Blundell, kepala IEA, dalam pidatonya di the Heritage Foundation, dan Atlas pada tahun 1990, mengidentifikasi kegagalan yang jarang ditemui dalam usaha yang dilakukan oleh the Mont Pelerin Society. Sambil menggelengkan kepala atas upaya kegagalan untuk mensubsidi akademis "Chairs of Free Enterprise" di puluhan negara di seluruh dunia, Blundell mengeluhkan mengenai hilangnya sejumlah "ratusan juta, mungkin satu miliar dolar" sebagai akibat salah satu kegagalan dari banyak inisiatif yang dibuat. "


Keluarga Koch



Ketika The Volker Fund dibubarkan pada tahun 1962, lembaga itu masih memiliki aset sebesar $ 7 juta yang kemudian disumbangkan kepada the Hoover society.


Namun sementara itu keluarga Yahudi lainnya yang sangat kaya, keluarga Koch (lihat: 'the Zionist Billionaires that Control Politics'), mengambil alih organisasi Libertarianisme dan Ekonomi Austria.


Fred Koch mendirikan John Birch Society di tahun 1958. Ed Griffin dididik di sana. Dia kemudian menulis sebuah buku terkenal, "The Creature of Jekyll Island". Ini merupakan pengulangan dari Eustace Mullins yang 'brilian' dengan bukunya berjudul 'Secrets of the Federal Reserve', dengan satu pengecualian: ia meninggalkan semua analisis Mullins mengenai Standar Emas sebagai operasi Bankir dan bagaimana permintaan Inggris agar pajak dibayar dengan Emas, dimana hal ini merupakan penyebab perang Kemerdekaan. Sebaliknya ia menyerukan pemulihan Standar Emas. Ini adalah merupakan bagian penting dari cerita bagaimana Ekonomi Austrian berhasil memperdayakan ‘Gerakan Kebenaran’.



Putra Koch, Charles Koch mendirikan the CATO Institute bersama dengan Murray Rothbard. Lembaga CATO tetap bertahan sampai hari ini sebagai saluran Libertarian terkemuka.



libertarianism


Tokoh Yahudi dalam Libertarianisme

Libertarian paling terkemuka adalah orang-orang Yahudi. Von Mises, Rothbard, Ayn Rand, Irwin (dan Peter) Schiff. Menurut Peter Schiff, kakeknya Jacob Schiff, yang dimaksud tidak sama dengan Jacob Schiff , si pemodal jahat.

Rothbard sendiri mempunyai pandangan menarik tentang ras dan ketidaksetaraan di pasar bebas: "Rothbard bangga menjadi seorang 'rasialis' karena rasialisme menelanjangi sumber sejati ketidaksetaraan di pasar bebas, yaitu genetika. Sebuah keyakinan ketidaksetaraan ras biologis, untuk Rothbard, merupakan bagian dari proyek libertarian, karena ketidaksetaraan ras benar-benar bagaimana pasar tercermin secara alami. Selain itu, ini bukan perubahan mendadak: Rothbard mempromosikan pandangan yang sama, pada awal 1973, di sini."".

Jadi supremasisme Yahudi dapat ditelusuri kembali langsung ke pendukung utama Ekonomi Austria sendiri.

Kesimpulan

Libertarianisme dan Ekonomi Austria bukan merupakan produk gratis pemikir orang yang tidak konvensional. Sebaliknya, semua pendukung terkemuka dari gerakan ini adalah individu yang sangat saling terkait. Pada tahun-tahun awal the Volker Fund menghasilkan sejumlah besar uang, karena Ekonomi Austria dianggap jawaban yang tepat untuk Komunisme, untuk mempertahankan dialektika kebutuhan Kekuasaan Uang (juga lihat: 'Banker explained 'Occupy America' Scam')

Jauh dari gerakan pinggiran, Mont Pelerin Alumni mengumpulkan tidak kurang dari delapan Hadiah Nobel. Alan Greenspan pada tahun 2000 memberikan kesaksian tentang pengaruh Mont Pelerin yang meresap dengan mengatakan:


"Aliran Austria telah mencapai jauh ke masa depan dari saat kebanyakan dari mereka mempraktekannya dengan memiliki kedalaman, menurut penilaian saya, mungkin efek yang tidak dapat dirubah, bagaimana ekonom paling utama berpikir di dalam negara ini."


Di hari ini dan di era ketika Komunisme tidak lagi dianggap ancaman, tetapi dengan Marxisme/Liberalisme/Kebenaran Politik, sebuah kekuatan tangguh di negara-negara Barat, yaitu Libertarianisme telah menemukan kesempatan untuk hidup sebagai cara mengkooptasi perlawanan terhadap Media Alternatif .

Dialektika ini terus berlanjut.

----

Thanks to Meme Hunter for guidance.Anthony Migchels is an Interest-Free Currency activist and founder of the Gelre, the first Regional Currency in the Netherlands. You can read all of his articles on his blog Real Currencies



Powered by Blogger.