Amerika, sebuah negara yang berada di suatu benua yang semula tidak diketahui keberadaan nya, kini telah menjadi negara adidaya di Dunia. Lalu, bagaimanakah sebenarnya kisah disaat negara ini didirikan? sebuah negara besar yang terlahir dan didirikan oleh orang-orang pendatang.
Keadaan Amerika sebelum Kedatangan Columbus
Sebelum columbus menemukan benua amerika, sebenarnya telah ada beberapa bangsa yang pernah menginjakkan kakinya di daerah pantai Benua Amerika. Bangsa itu antara lain adalah Bangsa Asia (Timur-tengah) dan Eropa. Para pelayar dari Timur Tengah (Arab) sebelumnya telah sampai di Benua Amerika, dan melakukan kontak dengan suku Pribumi (Indian) di sana, buktinya adalah adanya beberapa suku Indian yang ternyata sudah memeluk Agama Islam, lalu nama berbagai daerah di Amerika Latin kebanyakan menggunakan awalan El seperti awalan Al dalam budaya Timur tengah dan Islam, diantara yang menggunakan nama itu adalah El-dorado. Selain itu, bangsa Eropa juga sebelumnya sudah sampai di Benua ini, tepatnya di daerah utara. Bangsa Noor atau lebih dikenal dengan sebutan Viking dari derah Nordik (Norwegia),pada tahun 981 M melakukan pelayarn sampai ke Greenland yang dipimpin oleh Erik the Red (Erik Ericson). Kemudian tahun 1003 M Thorfin Karlsefnio berlayar dari Greenland dan mendarat di daerah Vinland (tanah anggur atau Nova Scotia). Pelayaran banga Viking tersebut sampai di daerah pantai Benua Amerika. Namun karena bangsa Viking adalah para Bajak laut pengembara, mereka tidak mementingkan daerah jajahan.
Keadaan Amerika setelah kedatangan Columbus
(Christoper Columbus)
Saat setelah perjanjian Tordesillas (1492), atas perintah raja Spanyol, columbus berlayar ke arah barat untuk mencari dan menemukan sumber rempah-rempah di dunia Timur. Perjalanan columbus diikuti oleh Bahama, Cuba, dan santo Dominingo. Keberhasilan Columbus diikuti oleh orang-orang Spanyol dan Portugis yang ikut datang ke New World (Benua Dunia Baru) alias Amerika, sehingga derah Amerika Tengah dan Amerika Latin menjadi daerah jajahan bangsa Spanyol dan Portugal. Portugal hanya memiliki jajahan di Brazil.
Semenjak saat itu sejak abad ke-17 dimulailah Era of Great Voyage (Era Pelayaran Besar) untuk memperebutkan daerah Amerika Utara yang dilakukan oleh bangsa-bangsa Eropa lain seperti Prancis, Inggris, Belanda.
Kedatangan Prancis
(Samuel de Champlain)
Pada tahun 1603 Samuel de Champlain menduduki Kanada, kemudian tahun 1682, La Salle menduduki daerah Mississippi, disusul pada tahun 1699 Iberville menduduki daerah Muara Mississippi. Dengan demikian Prancis mempunyai daerah jajahan bagiantengah dari Amerika Utara, yaitu dari Kanada sampai New Orleans.
Kedatangan Inggris
Tahun 1564 Rayleigh menduduki Virginia, 1620 Pilgrimfather (May-folwer) menduduki Massachusetts, 1623 Calvert menduduki Maryland (yang nanti akan menjadi Washington D.C). dengan demikian daerah jajahan bangsa ini meliputi pantai Timur Amerika Utara.
Kedatangan Belanda
Hudson menduduki daerah sungai Hudson pada tahun 1609, kemudian disusul pada tahun 1626 Minuit menduduki daerah Nieuw Amsterdam (Sekarang New York).
Pada tahun 1674, Inggris berhasil merebut Nieuw Amsterdam dan kemudian mengganti namanya menjadi New York. Dalam perang Tujuh Tahun (1756-1763) antara Inggris dengan Perancis, Inggris merebut daerah-daerah yang dikuasai Perancis, seperti Kanada dan Lousiana (Mississippi).
Perang Kemerdekaan Amerika Serikat (1774 – 1776)
Perang kemerdekaan Amerika Serikat sebenarnya lebih ditujukan untuk menentang kekerasan Inggris kepada kaum kolonis. Pertempurang semula terjadi di Lexington dan kemudian berlanjut ke daerah Boston. Kedudukan Inggris semakin terdesak menghadapi gerakan-gerakan para pejuang amerika Serikat. Akhirnya Inggris di Kanada menolak untuk mengirimkan bantuan menghadapi perlawanan Amerika Serikat. Bahkan koloninya itu berbalik mengadakan pemberontakan. Pemberontakan itu ternyata melemahkan kedudukan Inggris di Amerika. Terlebih lagi ketika Spanyol mengumumkan perang kepada Inggris di Eropa, mengakibatkan kekuatan Inggris terpecah, sehingga bertambah lemah.
Keadaan seperti ini sangat menguntungkan para pejuang kemerdekaan Amerika Serikat untuk tetap bergerak menentang kekuasaan Inggris atas wilayahnya. Bahkan George Washington telah mempersiapkan pasukannya untuk menghadapi serangan yang dilakukan oleh pihak Inggris.
Berkat tulisan Thomas Paine yang berjudul common sense pada tahun 1776, menyebabkan rakyat Amerika Serikat semakin sadar atas situasi Negara dan berusaha untuk mengubah sifat perjuangannya. Dan perjuangan itu pun membuahkan hasil. Untuk menegakkan kemerdekaan diselenggarakanlah kongres di Philadelphia.
Penyusunan Deklarasi kemerdekaan dan keterlibatan Freemasonry di dalamnya
Salah seorang anggota Mason amerika yang paling awal adalah Benjamin Franklin, yang menerbitkan kembali The Constitution of the Freemasons. Franklin aktif dalam lodge di Philadelphia tempat dilaksanakannya kongres, dan dia merupakan salah seorang penyusun Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat.
(George Washington)
George Washington adalah juru kampanye militer berpangkat. Dan sebagai panglima tertinggi dia mengalahkan Inggris dan membuka ambang menuju kemerdekaan Amerika.
Penanda tanganan Deklarasi Kemerdekaan pun dilakukan pada tanggal 4 Juli 1776 yang disusun oleh Thomas Jefferson. Dan dalam penanda tanganan itu 9 dari 56 penanda tangan adalah anggota mason. Mereka termask John Hancock yang terkenal karena tanda tangannya yang paling mencolok dan perkataannya: “Nah kurasa Raja George akan bisa membacanya!” yang terkesan menyindir Inggris. Lalu ada 13 negara bagian yang menanda tangani deklarasi tersebut. Lalu 13 dari 33 penanda tanganan Konstitusi adalah anggota Mason, termasuk Franklin dan Washington. Juga ada Daniel Caroll dari Maryland, yang hadir saat peletakan batu pertama Capitol. 33 dari 74 jenderal di ketentaraan continental adalah anggota mason, termasuk Jendral de Lafayyette dari Prancis dan Jenderal Frederick von Steuben dari Prusia. Anggota-anggota mason yang termasuk bapak bangsa amerika lainnya adalah Paul Rever, Etahn Allen, John Paul Jones, dan Thomas Paine sang penulis Common sense yang ternyata juga merupakan anggota Freemasonry. Tak dapat dipungkiri, memang keterkaitan Freemasonry dalam deklarasi kemerdekaan Amerika sangat terasa kental dan jelas.
Pengakuan Kedaulatan oleh Negara Lain
Pada tahun 1778, Prancis merupakan Negara pertama yang mengakui kemerdekaan Amerika Serikat. Prancis kemudian mengirimkan pasukannya di bawah pimpinan Jendral de Lafayyette untuk membantu Amerika Serikat menghadapi Inggris. Lalu pada tahun 1779, Spanyol membantu Amerika.
Kedudukan Inggris pun semakin melemah, karena banyak kekuasaan Eropa yang telah berpihak pada Amerika dan di Eropa Inggris juga sedang mengalami beberapa pertempuran. Pihak inggris yang ada di Amerika pun terdesak dengan beberapa penolakan rakyat di Kanada kepada Inggris. Akhirnya Inggris dipimpin oleh Jenderal Cornwalls bersama 7000 orang tentaranya menyerah kepada George Washington dan Lafayyette di kota Yorktown pada 1783. Dan pada perjanjian paris, Inggris dipaksa untuk menyetujui pengakuan kedaulatan Amerika Serikat.
Perkembangan Amerika Serikat
Ketika Deklarasi Kemerdekaan ditanda tangani, wilayah amerika Serikat hanya terdiri dari 13 negara bagian. Namun seiring perkembangan kini Negara bagian Amerika menjadi 50 negara bagian. Hal itu terjadi dikarenakan:
-Penambahan wilayah melalui ekspansi dan pendudukan
-Memberikan perlindungan kepada warga Negara yang menginginkan nya dengan tujuan untuk menghindari ancaman dari Negara lainnya dan selanjutnya menjadi Negara bagian.
-Pembelian wilayah yang disebabkan karena alasan politik.
Pada tahun 1788 Undang-Undang Negara amerika Serikat disahkan dan wajib ditaati oleh seluruh Negara-negara bagian maupun pemerintah pusat. Dalam sidang Kongres tersebut akhirnya George Washington terpilih menjadi Presiden pertama Negara Amerika Serikat sekaligus menjadi mason 330 Pertama. Washington menjabat dari tahun 1789 – 1797.
Perang Saudara (Civil War)
Amerika serikat yang terdiri atas 13 neara bagian itu sebenarnya merupakan sebuah Negara yang terdiri dari 2 blok yang bertentangan, yaitu 4 negara bagian di blok utara yang dipimpin oleh Alexander Hammilton. Lalu 9 negara bagian lainnya yang tergabung dalam blok selatan yang dipimpin oleh Thomas Jefferson. Selain itu 2 blok ini mempunyai perbedaan yaitu:
- Blok Utara berbasis Industri, sedangkan Blok Selatan berbasis agraris
- Blok Utara tidak memerlukan Budak, sedangkan Blok Selatan memerlukan budak
- Blok Utara memiliki partai Republik, sedangkan Blok Selatan memiliki partai Demokrat
- Blok Utara bersifat Demokratis, sedangkan blok Selatan bersifat aristokratis
Perang Saudara ini terjadi selama lebih kurang 4 tahun (1861 – 1865). Perang ini sering disebut perang abolisi (pengahpusan budak) atau Perang Suksesi yang menandakan pihak selatan ingin memisahkan diri. Perang ini pada akhirnya dimenangkan oleh Blok Utara.
Perang ini ternyata memberi dampak besar bagi Negara itu yaitu:
- Penghapusan system budak
- Kehancuran perekonomian amerika Selatan
- Munculnya para carpetbeggars yang datangh ke wilayah amerika Selatan untuk merampok
- Di tingkat tinggi berusaha untuk memegang jabatan pada tampuk-tampuk pemerintahan agar dapat melakukan korupsi
- Tumbuhnya rasisme di Amerika Serikat bagian Selatan terhadap orang-orang Negro yang mendapat persamaan kedudukan dengan orang kulit putih
- Kehormatan amerika serikat naik di mata dunia Internasional.
Peristiwa Morgan Affair
Pada saat revolusi Amerika dan kuartal pertama abad ke-19, Kelompok Freemasonry berkembang di Amerika Serikat, mengingat sang presiden George Washington merupakan petinggi Mason. Tetapi, ada satu peristiwa yang terjadi, yaitu apa yang disebut “Morgan Affair”. Pada 1825, William Morgan mengancam hendak menerbitkan buku yang mengungkapkan semua rahasia-rahasia ritual Mason. Dalam Inisiasi dan Sumpah berdarah Mason terdapat ancaman bahwa siapa pun yang menyebarkan rahasia-rahasia itu akan mengalami : “Leher digorok dari telinga ke telinga … lidah dicabut sampai ke akar-akarnya… isi perut dikeluarkan dan dibakar … disebarkan ke empat penjuru.. jantung direnggut keluar dan diberikan ke[ada makhluk buas di belantara.” Morgan di tangkap, lalu dibebaskan, tapi dia menghilang, dan didesas-desuskan dia dibunuh olehKelompok Mason.
Akibat kejadian tersebut, kondisi Negara Amerika sedikit mengalami goncangan terutama perhatian kepada pemerintah dan kelompok Freemasonry. Peristiwa tersebut turut membangkitkan gerakan anti-Mason, dan bahkan sebuah partai politik Anti-Mason yang mendukung presiden John Quincy Adams. Kelompok Freemasonry tidak bisa benar-benar terbebas dari awan kecurigaan ini sampai akhir Civil War.