Beranda » Dari Cokro Adikusumo, Hasyim-Afandi, Hingga Fuad Hidayat

Dari Cokro Adikusumo, Hasyim-Afandi, Hingga Fuad Hidayat



Salahsatu inspirasi sejarah yang dekat dengan lingkungan Jawa Tengah adalah gerakan politik kerakyatan dari organisasi Boedi Oetomo, sebuah pergerakan modernis pertama di Indonesia.
Kekuatan Organisasi yang didirikan Dr Soetomo dengan teman-teman aktivis pergerakan di Yogyakarta (dengan deklarasi pada 20 Mei 1908), sangat bergantung pada program dan “ambisi” tokoh.
Program artinya tujuan bergerak, dan tokoh merupakan manifestasi aktor dengan karakter yang kuat dan baik sehingga organisasi tersebut. Adapun ambisi para tokoh maksudnya adalah memajukan kehidupan rakyat. Jadi, ambisi bukan merupakan nafsu kemaruk kekuasaan, melainkan untuk target pencapaian dari target programatik.
Antara tokoh dan program merupakan dua mata sisi uang. Program tanpa tokoh niscaya hanya akan melahirkan badut-badut politik. Sedangkan tokoh tanpa program juga tak akan jauh menghasilkan mutu politisi yang rendah tanpa visi perbaikan untuk masyarakat.
Program politik Boedi Oetomo kala itu sangat fokus. 1) Memajukan pengajaran.2) Memajukan pertanian, peternakan dan perdagangan. 3) Memajukan teknik dan industri. 4) Menghidupkan kembali kebudayaan.
Empat hal ini mungkin sederhana, tetapi bukan kesederhanaan literal yang kita nilai, melainkan bentuk implementasi konkretnya di lapangan, yang itu dilakukan secara kolektif dan konsisten.
Hasilnya luar biasa hebat. Dari gerakan yang kecil, di desa-desa beberapa kabupaten, pada akhirnya menghasilkan kecendekiaan dan solidaritas para bupati. Kesuksesan program politik Boedi Oetomo ini tidak lepas dari nilai lebih visi-misi dan program yang dibawa oleh pengurusnya ke daerah-daerah. Para aktivis Boedi Oetomo selain pekerja keras juga sangat rendah hati dan mau melakukan konsolidasi dengan organisasi-organisasi lokal kecil.
Ke Temanggung
Dr Wahidin Sudirohusodo merupakan sosok yang dikenal ramah dan mau sowan-wowan ke tokoh lokal kecil sehingga masyarakat menaruh banyak simpati. Salahsatu keberhasilan Boedi Otomo ialah konsolidasinya ke Temanggung melalui Dr Wahidin Soedirohusodo.
Beberapa tahun sebelum pendirian Boedi Oetomo, ia rajin konsolidasi di pedalaman, membangun basis gerakan pencerahan para bupati. Di Temanggung ia “memakai” bupati Cokro Adikusomo yang dikenal cendekiawan itu untuk menyatu bersama bupati lain guna menghimpun kekuatan massa.
Dari pola ini, gerakan Boedi Oetomo yang kemudian dipegang oleh Dr Soetomo menjelma menjadi mesin politik tangguh yang menyebar di berbagai penjuru daerah melintasi pulau Jawa.
Temanggung sendiri merupakan fenomena menarik dalam hal Boedi Oetomo. Bupatinya yang kelima, Cokro Adikusomo dikenal sebagai tokoh cendekia yang berhasil menghimpun gerakan pendidikan untuk para Bupati di Pulau Jawa. Di pendopo Temanggung era 1905, sering digunakan sebagai tempat berkumpul para bupati yang belajar ilmu teosofi bersama sang Guru, Dr Wahidin Soedirohusodo. Bupati Temanggung punya koleksi perpustakaan yang luar biasa banyak kala itu.
Jauh di masa kemudian, saat ini, Bupati Cendekiawan, Hasyim Afandi (yang pernah menjadi Bupati Magelang) tampil dengan pembaruan politik. Birokrasi bersih, mutu pendidikan meningkat pesat, hasil pertanian membaik, dan banyak prestasi nasional. Bupati ini secara khusus juga membangun perpustakaan paling megah di Jawa Tengah.
Tahun 2013 mendatang Bupati Hasyim Afandi tidak akan menjabat lagi. Banyak orang Temanggung bertanya siapa kira-kira penerus yang pantas. Beruntung pertanyaan itu sudah terjawab dengan hadirnya sosok Fuad Hidayat. Kader NU ini tampil dengan isu politik pilkada yang menarik, Maju Lebih Cepat. Programnya luar biasa bagus, dan memiliki takaran yang bisa dilaksanakan. Lain dari itu, Fuad juga punya taji untuk membangkitkan kehidupan Temanggung yang lebih dinamis di berbagai bidang, seperti teknologi-informasi, teknologi tepat guna dll.
Gerakan Fuad bersama relawan yang mengusungnya, berhasil menarik simpati masyarakat Temanggung karena menusuk sampai basis massa sebagaimana metode gerakan politik kerakyatan Boedi Oetomo. Oleh karena itu dalam massa beberapa bulan bekerja, baik dalam bentuk publikasi maupun pengorganisasian, popularitas Fuad terus meningkat pesat dan bahkan banyak dari relawan baru merapat untuk mengusung gagasan brilian “Maju Cepat, Sejahtera Bersama”.
Dia muda, intelektual, pro-perubahan dan berani menjanjikan kecepatan pemajuan lokal Temanggung. Sungguh bahagia orang Temanggung, mendapat bupati-bupati yang telah menorehkan sejarah, dan kini akan mendapatkan sosok muda yang penuh gairah perubahan.
Dia muda, intelektual, pro-perubahan dan berani menjanjikan kecepatan pemajuan lokal Temanggung. Sungguh bahagia orang Temanggung, mendapat bupati-bupati yang telah menorehkan sejarah, dan kini akan mendapatkan sosok muda yang penuh gairah perubahan.

Tukiman Samsuri




Powered by Blogger.