Beranda » 11 September 2001 Sebagai Cuci Otak Trauma Okult

11 September 2001 Sebagai Cuci Otak Trauma Okult



(9-11 As Occult Trauma Brainwashing)
Resensi Buku The Most Dangerous Book in the World:
9/11 as Mass Ritual, oleh S. K. Bain, Trine Day, 2012, 354 pages
 Oleh: HenryMakow.com
the-most-dangerous-book-in-the-world1Kita semua sedang dimasukkan secara massal menjadi pemuja setan berdasarkan Kabbalisme.
Peristiwa 11 September 2001 DIRANCANG UNTUK MENTEROR KITA SEMUA – RAKYAT DIKONTROL DENGAN MEMANFAATKAN KETAKUTAN.
 KETAKUTAN MELAHIRKAN KEPATUHAN DAN MENUNTUT “PERLINDUNGAN”  kepada NEGARA (Bagaimana PROTECTION RACKETS *) bekerja)
 S.K. Bain menelanjangi si penyihir pendosa dengan mengungkapkan agenda tersembunyi mereka: yaitu berupa perang psikologis yang berskala besar – yang dibangun dengan kombinasi di atas ilmu hitam yang mematikan, simbolisme dan teknologi canggih.
 Siapapun dengan pembawaan lahir yang berkeinginan untuk memahami dirinya sendiri dan dunia sungguh akan menemukan hal yang memuaskan diri dalam penemuan SK Bain.
 Meskipun kejahatan kasar serta membingungkan pikiran,  namun tetap memiliki logika tertentu, bahasa dan humor tersembunyi berulang-ulang dengan sendirinya.
 aleister-crowleyJika Anda tidak terbiasa dengan Aleister Crowley, Anda akan belajar bagaimana tulisan-tulisannya dan filsafatnya telah duanut dan disebarluaskan oleh mereka yang percaya bahwa beberapa orang-orang yang terpilih harus menguasai massa, Bain menyebutkan  bagaimana Peristiwa 11 September 2001 adalah merupakan peristiwa "Ode to Aleister Crowley. "
 Karya Bain adalah Batu Rosetta yang sesungguhnya, kunci untuk menguraikan gambar dan tanda yang secara terus-menerus membombardir kita. Bain secara sederhana mengakui bahwa ia hanya mengumpulkan pengetahuan dari penulis lain, pemikir, dan peneliti yang telah menyelami masalah ini secara mendalam. Dia mengutip sumber-sumber seperti Michael Hoffman, yang menulis Secret Societies and Psychological Warfare (1989):
 "Dalam kejahatan okultisme tujuannya tidaklah linear, artinya bukan semata-mata terikat kepada pencapaian efek langsung dari serangan terhadap korban, tapi mungkin sebenarnya merupakan bagian lebih besar dari simbolis ritual yang kemudian diperbesar oleh kekuatan media elektronik, untuk tujuan pengolahan alkimia dari Pikiran Bawah Sadar Kelompok massa ... itu adalah alam bawah sadar yang memang dituju dalam ritual okultisme, dalam pengolahan seorang ilmuwan perilaku CIA, Dr Ewan Cameron disebut sebagai 'psychic driving.'"
 Tujuan dari “psychic driving” adalah untuk merusak kepribadian dan mengubah perilaku, di bawah Program MK Ultra CIA  korban juga diberi obat untuk memfasilitasi proses ini. “Psychic driving” dapat diterapkan kepada individu atau dalam skala yang lebih besar kepada seluruh penduduk.
 Perlu dicatat di sini bahwa rekreasi (maksudnya obat-obatan yang digunakan untuk teler dan kenikmatan semata daripada mengobati penyakit-pent.) serta obat dengan resep dokter menjadi semakin lazim di dunia saat ini, dan orang-orang berada dalam serangan yang terus menerus dengan bahan kimia dan pencemaran yang dimasukkan ke dalam makanan, air, dan disebar ke udara, serta dalam berbagai produk yang menghambat kemampuan kognitif mereka.
 Hoffman juga mengingatkan bahwa dengan mengungkapkan rahasia pembunuhan ritual kepada masyarakat "yang tidak tercemar pemikirannya, sehat dan kuat ... [akan] telah terbukti fatal bagi mereka (pelaku).
 "Akan tetapi untuk mengungkapkan rahasianya setelah terungkap pada zaman kita yang  modern ini, kepada orang-orang yang tidak memiliki daya ingat (tidak menyadari adanya konspirasi pemuja setan-pent.), dan tidak ada kemauan serta  tidak pula mempunyai perhatian kepada nasib mereka sendiri ... maka benar-benar memperkuat perbudakan terhadap orang-orang seperti itu."
 Percaya Kepada Penjelasan Resmi Pemerintah Mengenai Peristiwa 11 September 2001, Menghapus Ketidakpercayaan
 Voltaire menulis, "Mereka yang bisa membuat Anda percaya terhadap absurditas dapat membuat Anda melakukan kekejaman." Sebagai ilustrasi dari pernyataan ini, sekarang diketahui bahwa sebagian besar tentara Amerika yang bertempur di Irak percaya bahwa Saddam Hussein memiliki sesuatu untuk melakukan serangan 11 September 2001.
 Dia menunjukkan bagaimana mereka memamerkan kekuasaannya melalui kontrol mereka terhadap media dan penjelasan resmi pemerintah mengenai peritiwa 11 September 2001. Pada saat yang sama, kita menyaksikan pembunuhan yang terjadi kemudian kepada orang-orang yang memiliki keberanian untuk menantang terhadap penjelasan resmi pemerintah, baik terhadap mereka yang melakukannya secara literal maupun kiasan.
Istilah "teori konspirasi" diciptakan dan dipromosikan oleh CIA dengan tujuan untuk mendiskreditkan pengritik satu-satunya teori kacang  Warren Report's (Laporan Warren) , yang merupakan upaya resmi dalam rangka menutup-nutupi kasus dalam pembunuhan JFK. Istilah ini kemudian dihidupkan kembali pada tahun 2001 yang digunakan terhadap mereka yang mempertanyakan penjelesan resmi pemerintah mengenai peristiwa 11 September 2001.
 Daniel Lerner, penulis Psychological Warfare Against Nazi Germany, menyatakan, "Sebelum Anda dapat membuat pria melakukan apa yang Anda katakan, Anda harus membuat dia percaya apa yang Anda katakan."
 Sementara sedang memverifikasi penelitian Bain, saya menemukan situs the Vigilant Citizen yang menyatakan: "Symbols Rule the World, Not Words Nor Laws- Simbol Menguasai Dunia, Bukan Kata-kata bukan pula Hukum"
 Bayangkan sejenak bahwa Anda tinggal di negara yang berbeda, berbicara dengan bahasa yang berbeda, dan mengikuti kalender yang berbeda. Tempat dan waktu membentuk identitas kita. Ritme hidup kita sangat ditentukan oleh budaya yang lebih besar, dan bagaimana aktifitas kita bersinggungan dengan masyarakat, lembaga sosial, dan jaringan transportasi. Tempat dan tanggal memiliki makna yang besar di bidang budaya (dalam keyakinan okultisme-pent) dan diperkuat oleh media elektronik, menghubungkan seluruh planet melalui jaringan berita global. Peristiwa 11 September 2001 tidak hanya dilaporkan di London, Madrid, Bali dan India, kemudian selanjutnya bergema dengan "serangan teror."
Spekulasi
 Bagian kedua dari karya Bain mengikuti logika di balik Peristiwa 11 September 2001, serta di belakang "serangan teror" London 7 Juli 2005, menjadi dimensi yang lebih spekulatif.
 Di situs the Vigilant Citizen saya menemukan ulasan "The Cabin in the Woods: Sebuah Film mengenai Perayaan Pengorbanan Ritual Elite," yang menetapkan seperangkat aturan untuk memahami mega-ritual yang dengan persis mencerminkan wawasan Bain mengenai Peristiwa 11 September2001:
 "Kebanyakan mega-ritual mengikuti aturan tertentu yang secara jelas tersirat dalam film ini.  Peraturan dibuat untuk memberikan potensi lebih terhadap ritual yang dilaksanakan, sambil memungkinkan kekuatan tersebut menghindari efek negatif dari karma yang buruk (menurut interpretasi aneh mereka itu) .
 "Aturan Pertama: Mengumumkan Apa Yang Akan Terjadi Terlebih dahulu."
 Seperti dikatakan Bain dalam kasus Peristiwa 11 September 2001 tulisan itu terdapat seluruh dinding. Ada banyak peringatan publik dan banyak peringatan dilakukan secara bombardemen oleh badan-badan intelijen, belum lagi semua peringatan yang bersifat pribadi kepada orang-orang terkemuka.
 Selanjutnya tulisan the Vigilant Citizen menyatakan:
 "Mega-ritual sering didahului oleh 'petunjuk' di media massa, peringatan atau mempersiapkan para korban (dan dunia) apa yang akan terjadi. Jika setelah diperingatkan, korban bertingkahlaku dengan bebas sesuai kehendak mereka sendiri, maka dalang pelaku terbebas dari tanggungjawab karma.
 salah seorang teknisi mengatakan:
"Mereka harus menentukan pilihan kehendak bebas sendiri.   Jika tidak, sistem tidak bekerja.. Ini seperti The Harbinger  ... si tua yang menyeramkan sebenarnya mengenakan tanda yang mengatakan 'Anda Akan Mati." Mengapa kita menempatkan dia di sana.   Sistem.? Mereka harus memilih untuk mengabaikannya. Mereka harus memilih apa yang terjadi di ruang bawah tanah. Ya, kami memperlengkapi sistem sebanyak yang kita perlukan,  tetapi pada akhirnya, jika mereka tidak melanggar, mereka tidak dapat dihukum ... "
 "Aturan Kedua: Korban Harus Menjamin Nasib Mereka Sendiri
"Meskipun setiap aspek disekeliling mereka secara ketat dikontrol dan dimanipulasi oleh para dalang, para korban masih diperlakukan untuk memilih nasib mereka dengan kehendak bebas mereka sendiri."
 Lebih dari setengah buku Bain, The Most Dangerous Book pembahasannya dikhususkan untuk ritual mega-sejenis 11 September 2001 berikutnya, yang ia kuatirkan dijadwalkan terjadi pada tanggal 25 Desember 2012 di Phoenix, Arizona.
 SK Bain menulis ironisnya saat ia memaparkan rencana jahat, rincian, dan referensi numerologi, simbol, dan pemain dalam drama mendatang, termasuk pendahuluan berupa global televisi Olimpiade 2012 di London yang mengarah ke "Black Christmas." Berikut adalah kutipan dari kata pengantar, yang ditulis seolah-olah mengingatkan:
 "Kalau saja kita telah mampu menggunakan aksara okultisme dari Peristiwa 11 September 2001 untuk lebih cepat memecahkan kode rencana mereka, lebih awal ... mungkin, mungkin saja, ini barangkali dan mudah-mudahan kita dapat menghentikan tindakan mereka berikutnya berupa teror bendera palsu. Seandainya. .. "Skenario mimpi buruk yang ia paparkan berupa "serangan mengerikan yang tak terbayangkan " atas kota Phoenix dan target lainnya, menjadi pembenaran langsung untuk menterapkan UU darurat militer serta perang agama secara global.
 Korban pertama dari perang adalah kebenaran. Inti dari Sun Tzu  dalam Art of  War adalah pengakuan, " Semua perang didasarkan pada tipu daya."
 Hakekat operasi bendera palsu, pembunuhan ritual, dan tindakan kekerasan lainnya selalu mengancam penjahat yang bertanggung jawab – akan tetapi ketika kita berdiam diri dan tanpa protes maka hal tersebut akan meningkatkan imunitas aura penjahat yang tak terkalahkan.
 --
Catatan: S.K. Bain adalah mantan Direktur Seni majalah the Weekly Standard, di mana ia bekerja dengan William Kristol, Fred Barnes, David Brooks, Tucker Carlson dan lain-lain selama lebih dari lima tahun.
---
 *). Sebuah "raket perlindungan" adalah penipuan dimana agresor memprovokasi serangan, kemudian menyalahkan bogeyman (musuh khayalan), dan selanjutnya menawarkan kepada para korban perlindungan dari bogeyman ini dengan imbalan uang dan kekuasaan.
Makow "Humanity is Satanically Possessed"



Powered by Blogger.