Gus Dur sosok yang paling di hormati di kalangan Nadhliyin (NU). Di luar lingkungan NUpun beliau menjadi panutan. Terlebih-lebih bagi kalangan minoritas dan kalangan lintas agama Gus Dur adalah pahlawan. Sosok bermacam julukan. Sang Wali, Guru Bangsa, Pendekar Demokrasi, Cendekiawan, Seniman, Kyai, Ulama dan lain-lain. Dan tidak bisa di pungkiri dalam tinta sejarah beliau adalah mantan Presiden Republik Indonesia ke-4.
Meski sudah wafat namanya tetap mengema. Adalah Sutan Bhatoegana anggota DPR dari partai Demokrat keseleo lidah menyebut turunnya Gus Dur dari jabatan Presiden akibat korupsi. Kasus Buloggate dan Bruneigate dijadikan argumentasi sebab turunnya Gus Dur.
Tak ayal kicauan Sutan B berakibat munculnya unjuk rasa dari para GusDurian mengecam Sutan. GusDurian menganggap Sutan melecehkan Gus Dur dan membelokkan sejarah. Jatuhnya Gus Dur bukan kasus korupsi melainkan dinamika politik yang memaksa Gus Dur turun. Di akar rumput jika ditanya tentang turunya Gus Dur akan di jawab Gus Dur diturunkan Amien Rais (ketua MPR). Mereka tidak percaya Gus Dur korupsi wong gak bisa melihat uang. Kalau Gus Dur diberi informasi salah atau keliru masih mungkin.
Awalnya Sutan tidak mau minta maaf karena merasa tidak berbicara melecehkan Gus Dur. “Kalimat saya diplintir Adhie Masshardi (mantan Juru Bicara Presiden era Gus Dur),” elaknya. Namun melihat semakin besar gelombang unjuk rasa akhirnya Sutan B mau minta maaf kepada keluarga besar Gus Dur. Dan permintaan maaf ini diterima baik oleh ibu Shinta N (istri Gus Dur). Dan persoalan ini dianggap selesai karena sudah saling maaf memaafkan.
Selesaikah persoalan ternyata belum. Baru-baru ini ternyata muncul masalah baru. Dan seakan-akan berurutan. Soal jatuhnya pemerintahan Gus Dur menjadi bahan ajar di Lembar Kerja Siswa (LKS). Isinya memberi pelajaran kepada siswa bahwa jatuhnya pemerintah Gus Dur akibat Buloggate dan Bruneigate. Terakhir pada masa Ujian Akhir Semester (UAS) ada soal yang menyangkut proses jatuhnya pemerintahan Gus Dur dan anehnya salah satu pilihan jawaban diarahkan jatuhnya pemerintahan Gus Dur akibat kasus Buloggate dan Bruneigate.
Kalau ucapan Sutan B sebagai kekhilafan ucap mungkin masih bisa dimaafkan. Tetapi kalau sejarah jatuhnya pemerintahan Gus Dur sudah masuk bahan ajar bagi siswa dan sekaligus bahan ujian bukankah ini bisa dikategorikan sebuah pelecehan secara sistematis. Saya tidak bisa membayangkan apabila jawaban jatuhnya pemerintahan Gus Dur akibat kasus Buloggate dan Bruneigate di anggap benar oleh para siswa. Tidakkah ini pembelokkan sejarah. Sebuah sejarah dibelokkan adalah kejahatan besar.
Tidaklah berlebihan kalau ada tuntutan luruskan sejarah Gus Dur. Hemat saya segera pihak yang berwenang dalam hal ini pemerintah baik melalui Mendiknas dan Menag yang menaungi pendidikan umum dan agama segera bertindak memberi penjelasan dan sekaligus memberi tindakan kepada penerbit LKS dan Soal UAS.
Luruskan Sejarah GUS DUR……..
Salam Sukses
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/12/11/mev0jw-soal-ujian-yang-lecehkan-gus-dur-lukai-kaum-nahdliyin
http://www.tribunnews.com/2012/12/13/banser-ancam-sweeping-lks-menghina-gus-dur
Ian Misdiantoro