Jose Arguelles, The Mayan Factor |
Jum'at 21/12/2012, kehidupan dunia bakal berakhir. Begitulah ramalan kalender suku Maya yang memiliki siklus 5000 tahun. Tanggalan ini sendiri sudah tidak digunakan suku Maya sejak 1100 Masehi.
Prediksi waktu kiamat kembali muncul pada 1987. Pencetusnya adalah seorang hippes, Jose Arguelles. Lahir pada 24 Januari 1939, Arguelles aktif melukis dan menulis buku. Satu buku yang ia tulis adalah The Mayan Factor, terbit di 1987.
Dalam buku itu, Arguelles mengklaim dirinya telah berkomunikasi dengan roh raja suku Maya dari abad ketujuh. Hasil perbincangannya, Arguelles menyebutkan 21 Desember 2012 sebagai akhir dari perjalanan waktu.
Sebelum Arguelles, penyebutan 21 Desember 2012 sebagai hari kiamat telah muncul di buku Terence McKenna. Terbit pada 1975, buku ini mengungkap perhitungan matematika yang dibuat sendiri oleh McKenna. Hitungan itu ia juluki: Timeline Zero.
"Arguelles memiliki minat akan kisah spiritual bangsa asli Amerika," kata Andrew Wilson, Asisten Kepala Ilmu Sosial di Univesitas Derby. "Terinspirasi karya McKenna, Arguelles pun memopulerkan kalender hitungan suku Maya ke lingkaran new-age."
Andrew Wilson sendiri yakin bila pada 21 Desember 2012, dunia bakal baik-baik saja. Di Jumat itu, kata Wilson, kehidupan di Bumi berjalan seperti hari-hari sebelumnya. Sebab menurut dia, prediksi Arguelles tidak memiliki dasar kuat. "Perhitungannya hanya berdasarkan kalender tua yang sudah ribuan tahun tak lagi digunakan," ujar Wilson.
Suku Maya sendiri menolak setiap gagasan bahwa dunia akan berakhir. Pedro Celestino Yac Noj, salah seorang sesepuh Maya, membakar biji dan buah untuk menandai akhir dari kalender tua di sebuah upacara di Kuba.
"Tanggal 21 adalah untuk memberikan terima kasih dan rasa syukur dan menyambut 22 siklus baru, fajar baru," katanya. Kalender boleh berakhir, tapi tahun baru segera muncul.
GLOBAL POST | USA TODAY | INQUISITR | TEMPO |