Ini ada riwayat berkaitan dengan terjadinya perubahan dalam ibadah pascawafat Rasulullah saw. Silakan simak dan kaji kembali. Dari Malik bin Anas dalam Al-Muwatta, bab jihad syuhada fi sabilillah, telah meriwayatkan dari Umar bin Ubaidillah bahwa Rasulullah saw berkata kepada para syahid di Uhud, “Aku menjadi saksi kepada mereka semua.”
Abu Bakar yang berada ditempat itu berkomentar, “Tidakkah kami wahai Rasulullah saw saudara-saudara mereka. Kami telah masuk Islam sebagaimana mereka masuk Islam dan kami telah berjihad di jalan Allah sebagaimana mereka berjihad?” Rasulullah saw menjawab, “Ya! Tetapi aku tidak mengetahui bid`ah mana yang kalian akan lakukan selepasku.”
Al-Bukhari dalam kitab Jami Ash-Shahih, jilid 3, hal.32, bagian kitab bad’ al-khalq fi bab ghuzwah al-hudaibiyyah meriwayatkan dengan sanad dari Al-Ala bin Al-Musayyab dari bapaknya berkata, “aku berjumpa Al-Barra bin Azib dan berkata kepadanya: alangkah beruntungnya Anda karena bersahabat dengan Nabi saw dan Anda telah membai`at kepada Nabi saw di bawah pohon. Lalu, dia menjawab, “Wahai anak saudaraku, sesungguhnya Anda tidak mengetahui apa yang kami telah lakukan selepasnya.”
Anas bin Malik meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda kepada orang-orang Anshar, “Sesungguhnya kalian akan menyaksikan sifat tamak yang dahsyat selepasku. Oleh karena itu, bersabarlah sehingga kalian bertemu Allah dan Rasul-Nya di Haudh.” (Al-Bukhari, Jami Ash-Shahih, jilid III, hal.135)
Ibnu Sa`d meriwayatkan dalam kitab Thabaqat, jilid VIII, hal. 51, dengan sanad dari Ismail bin Qais berkata, “Aisyah ketika wafatnya berkata: sesungguhnya aku telah melakukan bid`ah-bid`ah (ahdathtu) selepas wafat Rasulullah saw maka kebumikanlah aku bersama-sama istri Nabi saw.”
Mengapa sahabat dan orang-orang Islam pascawafat Nabi Muhammad saw berbuat seperti itu? Ini saya kira disebutkan oleh Jalaluddin Rakhmat bahwa umat Islam sudah tidak memegang Sunnah Nabawiyah, malah sunah sahabat, fatwa ulama, dan ijtihad sendiri dalam beragama.
Ahmad Sahidin