
Menurut dokumentasi sejarah dari stasiun televisi BBC, serangan teroris ini terjadi hanya selang empat bulan sejak penyerangan bandara Athena yang menewaskan empat orang. Setelah melempar sejumlah granat ke dalam pesawat Pan Am 110, para teoris bergegas menuju pesawat Lufthansa yang telah dibajak kelompok teroris lain.
Pesawat tersebut kemudian terbang menuju Athena dan Damaskus, sebelum kemudian mengakhiri perjalanannya di Kuwait.
Meskipun pelakunya warga Palestina, negara-negara Arab dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) pimpinan mendiang Yasser Arafat mengecam aksi pembajakan tersebut. Setelah ditangkap otoritas Kuwait, para pembajak selanjutnya diserahkan kepada PLO.
Pada Maret 1974, Presiden Mesir Anwar Sadat meminta PLO mengirim para pembajak ke Kairo untuk diadili. Namun belum sempat diadili, para pembajak tersebut kemudian dibebaskan setelah pembajak lain menuntut pembebasan mereka pada 21 November 1974.[]