Beranda » Kayu Tertinggal di Rongga Otak Mumi Berusia 2.400 Tahun

Kayu Tertinggal di Rongga Otak Mumi Berusia 2.400 Tahun



Mislav Cavka Mumi dengan kayu untuk mengeluarkan otak yang tertinggal di kepala. Mumi ini berusia 2400 tahun. Mesir kuno memakai kayu pohon untuk mengeluarkan otak dari mayat yang akan dibuat mumi. Peneliti mengetahui setelah menganalisis tengkorak mumi di Museum Arkeologi Zagreb di Kroasia dan memergoki adanya tangkai pohon yang tertinggal di rongga otaknya.

Adanya kayu pohon dalam mumi itu ditemukan pada tahun 2008 dengan menggunakan CT Scan. Obyek itu berada di antara tulang parietal bagian kiri dan bagian belakang tengkorak. Dalam penelitian terbaru, peneliti menggunakan teknik endoskopi untuk melakukan analisis.

"Kami memotongnya dengan penjepit lewat endoskopi dan mengeluarkannya dari tengkorak," kata Mislav Cavka, peneliti dari University Hospital Dubrava di Kroasia, yang mempimpin penelitian.

Setelah dikeluarkan, peneliti mengetahui bahwa kayu itu berukuran sekitar 8 cm. Diperkirakan, tangkai berasal dari tanaman berbiji tunggal, seperti palem dan bambu. kayu pohon digunakan sebab lebih murah dibandingkan alat logam.

Peneliti menduga, orang Mesir Kuno membuat lubang di dekat hidung untuk mengeluarkan otak. Setelah itu, mereka memasukkan tangkai ini hingga menyentuh bagian otak tertentu dan menariknya. Bagian otak lain kemudian akan menjadi cair. Dengan dibungkukkan, otak bisa dikeluarkan lewat hidung.

"Adalah sebuah kesalahan alat ini bisa tertinggal di tengkorak," kata Cavka seperti dikutip Livescience, Jumat (14/12/2012).

Mumi yang dianalisis diperkirakan merupakan milik seorang perempuan berusia 40 tahun. Diduga, mumi berasal dari masa 2.400 tahun lalu dan dibawa ke Kroasia pada abad 19. Mumi dengan tangkai pohon di rongga otak tergolong langka. Temuan kali ini baru yang kedua kalinya.

Praktik mengeluarkan otak dalam proses mumifikasi berlangsung sejak 3.500 tahun lalu dan bertahan beberapa generasi kemudian. Tertinggalnya tangkai pohon adalah suatu kesialan bagi mumi, tetapi keberuntungan bagi peneliti. Proses mumifikasi bisa diketahui lebih detail.

Editor :
yunan




Powered by Blogger.