Beranda » Maryam binti Imran, Perempuan Suci Pelayan Baitul Maqdis (1)

Maryam binti Imran, Perempuan Suci Pelayan Baitul Maqdis (1)



Maryam binti Imran, Perempuan Suci Pelayan Baitul Maqdis (1)
Ilustrasi
Maryam binti Imran merupakan salah satu tokoh yang dikisahkan berkali-kali di dalam Alquran.

Maryam berasal dari keturunan keluarga Imran yang dilebihkan derajatnya oleh Allah berdasarkan Surah Ali Imran ayat 33 dan 34.

“Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim, dan keluarga Imran melebihi segala umat (pada masa mereka masing-masing), (sebagai) satu keturunan yang sebagiannya (keturunan) dari yang lain. Dan, Allah Mahamendengar lagi Mahamengetahui.”

Sejak kecil, Maryam sangat rajin beribadah dan beriman kepada Allah. Sejak di dalam kandungan, sang ibu telah mendoakan Maryam agar bisa menjadi manusia yang taat. Sang ibu, Hannah, merupakan perempuan Yahudi taat yang hidup pada abad ke-1 SM di Palestina, tepatnya di Nazareth.

Menurut sumber Kristen, suaminya bernama Yoakim. Beberapa ulama Muslim atas Surah Ali Imran ayat 35 yang menyebut Hannah dengan kalimat imra'atu Imran ditafsirkan sebagai istri Imran. Tetapi, sebagian ulama menafsirkannya sebagai perempuan dari keluarga Imran.

Pasangan Hannah dan Yoakim hidup sangat berkecukupan, tetapi sudah lama menikah tak jua dikaruniai putra. Yoakim kemudian mendatangi Baitul Maqdis, sebuah kuil di Yerusalem dan sangat disucikan umat Yahudi.

Reruntuhannya kini telah dinaungi oleh Kubah Sakhrakh yang dibangun Khalifah Abdul Malik dari Dinasti Umayyad pada 691 M. Di kuil yang pertama kali dibangun Nabi Sulaiman itu, Yoakim mengutuk kondisinya yang mandul, lalu dia mengasingkan diri.

Sementara itu, istrinya, Hannah, yang sedang dilanda kesedihan karena suaminya menghilang, lalu berdoa dan bernazar kepada Allah seperti disebut dalam Surah Ali Imran ayat 35. Isi nazarnya, jika dia dikaruniai putra maka sang putra akan diabdikan untuk melayani Tuhan di Baitul Maqdis.

''Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat di Baitul Maqdis. Karena itu, terimalah (nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Mahamendengar lagi Mahamengetahui.”


Redaktur: Chairul Akhmad
Reporter: Fitria Andayani




Powered by Blogger.