Beranda » Maryam binti Imran, Perempuan Suci Pelayan Baitul Maqdis (4)

Maryam binti Imran, Perempuan Suci Pelayan Baitul Maqdis (4)



Maryam binti Imran, Perempuan Suci Pelayan Baitul Maqdis (1)
Ilustrasi
Ketika Nabi Isa masih dalam kandungan, Maryam selalu berusaha memberikannya asupan gizi yang cukup.

Ketika dia sedang sendirian dan tidak ada yang bisa dimakan, Maryam dengan segenap kekuatannya berusaha menggoyangkan pohon kurma.

Ketika itu, rasanya tidak mungkin bila seorang wanita hamil mampu melakukan hal tersebut. Tetapi, Maryam bisa melakukannya sehingga sejumlah buah kurma jatuh ke tanah dan dia serta bayinya bisa makan kurma tersebut.

Inilah kekuatan seorang ibu. Ali bin Husein, cicit Nabi Muhammad SAW, pernah berkata, “Hak ibumu adalah bahwa kamu mengetahui dia mengandungmu saat tidak ada orang yang mau mengandung. Siapa pun, dia memberikan kepadamu sesuatu yang tidak akan diberikan orang lain, yaitu buah dari hatinya.”

“Dan, dia melindungimu dengan segala dayanya. Dia tidak peduli dirinya kelaparan selama kamu bisa makan. Tidak peduli dirinya kehausan selama kamu bisa minum.”

“Tidak peduli dirinya telanjang selama kamu masih berpakaian, tidak peduli dirinya terbakar terik matahari selama kamu bisa berlindung. Dia berjaga tanpa tidur demi dirimu, dia melindungi dari panas dan dingin agar kamu menjadi miliknya.''

Setelah sembilan bulan, Maryam pun melahirkan Isa. Sang bayi kemudian diberikan mukjizat dari Allah untuk berbicara ketika masih dalam buaian (Ali Imran ayat 45-47).

Bayi Isa kemudian meluruskan segala pendapat miring yang ada di masyarakat. Dia membela kesucian sang ibu dan berupaya untuk mengembalikan kehormatan keturunan keluarga Imran yang terpandang itu.




Redaktur: Chairul Akhmad
Reporter: Fitria Andayani




Powered by Blogger.