Beranda » Piltdown Man Ditemukan, dan Militer Indonesia Serang Belanda di Papua Barat

Piltdown Man Ditemukan, dan Militer Indonesia Serang Belanda di Papua Barat




Tanggal 18 Desember merupakan tanggal bersejarah bagi rakyat Papua. Setidaknya pada 51 tahun yang lalu, di daerah ini terjadi perebutan kekuasaan antara Belanda dan Indonesia. Sebagai negara bekas jajahan Belanda, Indonesia menuntut seluruh wilayah jajahan Belanda masuk ke dalam konstitusi Indonesia. Namun, hal tersebut dikemudian hari ditolak oleh nasionalis Papua.
Pada tanggal yang sama, di belahan benua lain juga terjadi perkembangan ilmu pengetahuan di bidang Arkeologi. Tepatnya di negara Inggris, dimana para ilmuwan mengklaim berhasil menggali kerangka manusia prasejarah perdana di dunia.
I. Papua
Papua bagian barat merupakan wilayah bagian barat dari Pulau Papua yang terbagi ke dalam 2 provinsi Indonesia, yaitu Provinsi Papua dan Papua Barat. Wilayah ini juga sering hanya disebut sebagai Papua Barat (West Papua) oleh berbagai media internasional.Menurut Kakawin Nagarakretagama yang ditulis antara bulan September-Oktober tahun 1365, daerah Wwanin/Onin (Kabupaten Fakfak) merupakan daerah pengaruh mandala Kerajaan Majapahit, kawasan ini mungkin bagian dari koloni kerajaan Hindu di Kepulauan Maluku yang diakui ditaklukan Majapahit.
Perebutan antara Indonesia dan Belanda
Pada tanggal 17 Agustus 1945, Hindia Belanda memproklamasikan kemerdekaannya menjadi negara Indonesia. Indonesia pun menuntut semua wilayah bekas Hindia Belanda sebagai wilayahnya.
Akan tetapi, Belanda ingin menjadikan Papua bagian barat sebagai negara terpisah karena adanya perbedaan etnis.
Status Papua bagian barat tidak terselesaikan dalam Konferensi Meja Bundar di Den Haag dan diputuskan untuk ditunda pembahasannya selama 1 tahun. Penyelesaian status Papua bagian barat menjadi berlarut-larut dan tidak selesai juga hingga tahun 1961.
Militer Indonesia mengadakan serangan besar-besaran merebut Irian Barat (Nugini Belanda) yang menjadi daerah sengketa dengan Belanda, sejak 1950 pada 18 Desember 1961. Pertempuran ini berlangsung hingga tahun 1962.
Melalui Perjanjian New York, akhirnya disetujui untuk menyerahkan sementara Papua bagian barat kepada PBB melalui United Nations Temporary Executive Authority (UNTEA) sebelum diberikan sepenuhnya kepada Indonesia pada 1 Mei 1963.
Kedudukan Papua bagian barat menjadi lebih pasti setelah diadakan sebuah referendum act of free choice pada tahun 1969, dimana rakyat Papua bagian barat memilih untuk tetap menjadi bagian dari Indonesia.
Penguasaan Indonesia
Zainal Abidin Syah, Sultan Tidore diangkat pemerintah RI menjadi gubernur pertama Papua tahun 1956-1961 yang saat itu beribukota di Soasiu, pulau Tidore. Setelah berada di bawah penguasaan Indonesia sepenuhnya, Papua bagian barat dikenal sebagai Provinsi Irian Barat sejak tahun 1969 hingga 1973.
Namanya kemudian diganti menjadi Irian Jaya oleh Soeharto pada saat meresmikan tambang tembaga dan emas Freeport, nama yang tetap digunakan secara resmi hingga tahun 2002. Nama provinsi ini diganti menjadi Papua sesuai UU No. 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Papua.
Pada tahun 2004, disertai oleh berbagai protes, Papua dibagi menjadi dua provinsi oleh pemerintah Indonesia; bagian timur tetap memakai nama Papua sedangkan bagian baratnya menjadi Provinsi Irian Jaya Barat (sekarang Papua Barat).
Gerakan separatis
Penduduk asli Papua bagian barat merasa bahwa mereka tidak memiliki hubungan sejarah dengan bagian Indonesia yang lain, maupun negara-negara Asia lainnya. Penyatuan wilayah ini ke dalam Indonesia sejak tahun 1969, merupakan buah perjanjian antara Belanda dengan Indonesia.
Menurut mereka, pihak Belanda menyerahkan wilayah tersebut yang selama ini dikuasainya kepada bekas jajahannya yang merdeka, Indonesia.
Perjanjian tersebut oleh sebagian masyarakat Papua tidak diakui dan dianggap sebagai penyerahan dari tangan satu penjajah kepada yang lain. Pada tahun 1965, beberapa nasionalis Papua bagian barat membentuk Organisasi Papua Merdeka (OPM) sebagai sarana perjuangan untuk mewujudkan kemerdekaan dari Indonesia dan membentuk negara sendiri.
II. Piltdown Man
Tanggal 18 Desember 1912, para ilmuwan berhasil menggali kerangka manusia purba yang dikenal dengan sebutan Piltdown Man. Fosil kerangka manusia yang berhasil digali dan diangkat ke atas untuk pertama kalinya di Inggris, diumumkan dalam pertemuan komunitas geologi Inggris Raya.
Charles Dawson, petugas di Barkham Manor,  sekretaris komunitas arkeologi Sussex, dan Arthur Smith Woodward, pegawai geologi di Museum Inggris, mengumumkan penemuan besar mereka di kota yang dikenal dengan nama Piltdown Common, tak jauh dari Sussex.
Tulang belulang yang dinamai Piltdown Man karena ditemukan di daerah Piltdown itu, dipajang di museum dan masuk di katalog fosil hominid hingga 40 tahun lamanya.
Namun, pada 1953, berkat ketelitian para ilmuan bekerja menyelidiki Piltdown, akhirnya terungkap bahwa fosil manusia tersebut tak lebih dari pemalsuan alias hoax. Kerangka Piltdown Man ternyata adalah sisa-sisa kerangka manusia modern dan binatang.[] bna/dbs



Powered by Blogger.